Nasdem-Demokrat-PKS Urung Deklarasi di Hari Pahlawan, Ini Dalihnya

Selasa, 08 November 2022 - 11:49 WIB
loading...
Nasdem-Demokrat-PKS...
Politikus Nasdem Willy Aditya memastikan rencana deklarasi koalisi dengan Demokrat dan PKS pada 10 November tidak bisa direalisasikan. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya memastikan deklarasi koalisi bersama dengan Partai Demokrat dan PKS pada 10 November 2022 tidak bisa dilaksanakan. Sebab PKS baru akan melaksanakan Rapat Majelis Syura pafa akhir tahun, sedangkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sedang berada di luar negeri.

"Bisa dipastikan 10 November tidak jadi deklarasi bersama. Karena memang satu, PKS akan rapat Majelis Syura itu akhir tahun, Desember artinya. Kedua, Mas AHY dann kawan-kawan-kawan baru pulang sekitar tgl 10 November itu," kata Willy kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, dikutip Rabu (8/11/2022).



Willy mengatakan, pihaknya menghormati dan menunggu sesuai mekanisme masing-masing parpol. Yang terpenting, komitmen untuk berkoalisi ini sudah semakin mengerucut dan tinggal kesepahaman formal saja.

"Setidak tidaknua komitmen demi komitmen itu sudah semakin mengerucut, bagaimna kespahaman tinggal dituangkan formal menjadi kesepakatan-kesepakatan bersama gitu," ujarnya.

Kapan waktunya akan deklarasi, menurut Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR ini, paling cepat akan deklarasi pada akhir tahun 2022 ini, tapi tidak menutup kemungkinan juga bahwa deklaraai akan dilakukan sendiri-sendiri oleh partai. Yang penting semangatnya satu dalam koalisi perubahan.

"Paling cepat akhir tahun. Tapi tidak tertututp kemungkinan one by one, setelah Nasdem, Demokrat, mungkin PKS. Jadi tidak mesti deklarsi bersma, tapi juga partai pertai-partai, karena itu juga berbicara, kita mengutamakan satu, spritnya yang sama dengan nama koalisi perubahan. Yang kedua adalah mana yang juga efektif skenario-skenario itu dalam tim kecil kami bahas," terang Willy.



Jadi, Willy menambahkan, deklarasi koalisi ini bisa dilakukan bersama-sama, atau masing-masing partai secara parsial. "Jadi bisa bersama, tapi sejauh ini lebih dominan partai ke partai. Jadi bisa bersama kemudian partai ke partai. Tapi dua duanya bisa kami lakukan," imbuhnya.

Terkait cawapres, dia menjelaskan belum ada kesepakatan dan penentuannya akam sesuai dengan dinamika yang terjadi. Nasdem sendiri akan realistis dan rasional, membuka diri secara lebih luas

"Kita mencoba membuka diri secara lebih luas. Tapi setidaknya tiga modal dasar ini. Bagaimana kemudian cawapres suka atau tidak suka, senang atau tidak senang kita bisa jadikan element surprise. Itu salah satu pertimbangan kita," tandasnya.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1184 seconds (0.1#10.140)