Krisis Pangan Yaman, INH Salurkan Bantuan Kemanusiaan dari Masyarakat Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Krisis pangan di Yaman masih menjadi problematika yang serius dan belum teratasi. Sejak perang saudara pada 2016, angka kematian akibat kekurangan gizi di negara paling selatan jazirah Arab ini tercatat cukup tinggi.
Indeks Kelaparan Global 2019 mencatat Yaman mempunyai skor kelaparan tertinggi kedua di dunia, setelah Republik Afrika Tengah dengan skor kelaparan yang sedikit memburuk sejak 2000.
Guna membantu mengurangi krisis kelaparan, lembaga kemanusiaan Internasional Networking for Humanitarian (INH) menyalurkan bantuan pangan untuk keluarga miskin di Yaman tepatnya di Distrik Hafidz Banatsir, Hajr, Hadramaut, Yaman.
"Alhamdulillah bantuan pangan dari masyarakat Indonesia melalui kami untuk saudara-saudara kita di Yaman sudah kita distribusikan kepada ratusan penerima manfaat," ujar Manager Program INH Ibnu Hafidz, Sabtu (9/3/2024).
Menurutnya, bantuan yang didistribusikan secara langsung ke lokasi-lokasi perkampungan miskin di Yaman ini merupakan kerja sama dengan Muassasah Ibnu Abbas yang diketuai Syekh Marie Thalib Masjari lembaga mitra lokal INH yang ada di Yaman.
"Bantuan pangan berupa kebutuhan pokok ini juga merupakan kepedulian kami terhadap warga Yaman menjelang bulan suci Ramadan 1445 Hijriah. Semua bantuan merupakan logistik keperluan sehari-hari yang bisa digunakan untuk menyambut bulan puasa seperti beras, tepung gandum, gula, minyak goreng, kacang kedelai, spageti, dan garam," jelasnya.
Program bantuan pangan untuk Yaman ini, kata Ibnu masih terus dibuka. Pasalnya, krisis pangan di Yaman masih terus berlangsung hingga saat ini. Bahkan, beberapa lembaga dunia telah menyatakan bahwa Yaman merupakan negara paling miskin di kawasan Asia.
"Negara Yaman yang dinobatkan sebagai negara paling miskin se-Asia disebabkan konflik perang saudara masih mengalami krisis pangan sampai sekarang. INH akan terus membuka program bantuan pangan untuk saudara-saudara kita di Yaman," imbuhnya.
Dengan geografis gurun bebatuan, lanjut Ibnu, membuat Yaman menjadi negara yang sulit mendistribusikan bantuan sampai ke pelosok pelosok desa. Akan tetapi dengan kegigihan dan kerja keras para mitra distribusi bantuan pangan bisa terealisasi.
"Kami ucapkan terima kasih kepada semua donatur yang telah ikut serta dalam program bantuan pangan untuk Yaman, semoga harta yang telah dititipkan kepada lembaga kami menjadi ladang amal dan pemberat timbangan kebaikan kita di hari perhitungan," ucapnya.
Indeks Kelaparan Global 2019 mencatat Yaman mempunyai skor kelaparan tertinggi kedua di dunia, setelah Republik Afrika Tengah dengan skor kelaparan yang sedikit memburuk sejak 2000.
Guna membantu mengurangi krisis kelaparan, lembaga kemanusiaan Internasional Networking for Humanitarian (INH) menyalurkan bantuan pangan untuk keluarga miskin di Yaman tepatnya di Distrik Hafidz Banatsir, Hajr, Hadramaut, Yaman.
"Alhamdulillah bantuan pangan dari masyarakat Indonesia melalui kami untuk saudara-saudara kita di Yaman sudah kita distribusikan kepada ratusan penerima manfaat," ujar Manager Program INH Ibnu Hafidz, Sabtu (9/3/2024).
Menurutnya, bantuan yang didistribusikan secara langsung ke lokasi-lokasi perkampungan miskin di Yaman ini merupakan kerja sama dengan Muassasah Ibnu Abbas yang diketuai Syekh Marie Thalib Masjari lembaga mitra lokal INH yang ada di Yaman.
"Bantuan pangan berupa kebutuhan pokok ini juga merupakan kepedulian kami terhadap warga Yaman menjelang bulan suci Ramadan 1445 Hijriah. Semua bantuan merupakan logistik keperluan sehari-hari yang bisa digunakan untuk menyambut bulan puasa seperti beras, tepung gandum, gula, minyak goreng, kacang kedelai, spageti, dan garam," jelasnya.
Program bantuan pangan untuk Yaman ini, kata Ibnu masih terus dibuka. Pasalnya, krisis pangan di Yaman masih terus berlangsung hingga saat ini. Bahkan, beberapa lembaga dunia telah menyatakan bahwa Yaman merupakan negara paling miskin di kawasan Asia.
"Negara Yaman yang dinobatkan sebagai negara paling miskin se-Asia disebabkan konflik perang saudara masih mengalami krisis pangan sampai sekarang. INH akan terus membuka program bantuan pangan untuk saudara-saudara kita di Yaman," imbuhnya.
Dengan geografis gurun bebatuan, lanjut Ibnu, membuat Yaman menjadi negara yang sulit mendistribusikan bantuan sampai ke pelosok pelosok desa. Akan tetapi dengan kegigihan dan kerja keras para mitra distribusi bantuan pangan bisa terealisasi.
"Kami ucapkan terima kasih kepada semua donatur yang telah ikut serta dalam program bantuan pangan untuk Yaman, semoga harta yang telah dititipkan kepada lembaga kami menjadi ladang amal dan pemberat timbangan kebaikan kita di hari perhitungan," ucapnya.
(kri)