Lomba Menulis ISDS Bertema Kedaulatan Berhadiah Ratusan Juta
loading...
A
A
A
JAKARTA - JAKARTA - Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS) menyelenggarakan lomba menulis bertema kedaulatan yang bisa diikuti oleh seluruh elemen masyarakat.
baca juga: Hikmahanto Nilai Revisi PP No 109/2012 Cederai Kedaulatan Negara
Lomba menulis ini bertujuan untuk menjaring opini masyarakat akan pentingnya kedaulatan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara terutama di tengah kondisi global yang tidak menentu.
Co-founder ISDS, Dwi Sasongko mengungkapkan konflik di Laut China Selatan bisa menjadi salah satu bukti nyata bahwa ancaman kedaulatan adalah sesuatu yang nyata.
Klaim sepihak China dengan peta barunya, Sembilan Garis Putus-Putus (nine dash line) ikut mengancam hak berdaulat Indonesia di Laut Natuna Utara. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, kapal patroli China sering terlihat wara wiri di perairan Natuna tersebut dan membuat nelayan Indonesia terganggu mencari nafkah.
Langkah China ini perlu diwaspadai sebagai ancaman yang serius bagi Indonesia. Pemerintah Indonesia dan TNI sudah menyadari hal tersebut. Selain pemerintah RI secara resmi telah mengirimkan berbagai nota protes ke China, TNI telah mengirimkan kapal perangnya untuk menjaga perairan Natuna.
Berangkat dari fenomena di atas, ISDS perlu mendorong peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kedaulatan bagi keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
‘’Kami mengadakan lomba ini untuk mengajak masyarakat, khususnya peserta lomba menulis bisa ikut meningkatkan kesadaran tentang ancaman kedaulatan di wilayah NKRI. Karena ancaman itu ada dan nyata," ucap Dwi di Jakarta, Senin (4/3/2024).
Dengan mengajak bersama-sama masyarakat memahami fakta ancaman tersebut, diharapkan muncul gagasan, ide, sumbangsih, atau laporan, yang bisa digunakan sebagai bahan rujukan bagi pemangku kepentingan dalam menyikapi masalah tersebut.
"Dengan semangat kebersamaan dan persatuan, antara pemerintah, TNI, dan seluruh elemen masyarakat, kita akan mampu menjaga setiap jengkal wilayah berdaulat di Indonesia," ucap Dwi.
baca juga: Hikmahanto Nilai Revisi PP No 109/2012 Cederai Kedaulatan Negara
Lomba menulis ini bertujuan untuk menjaring opini masyarakat akan pentingnya kedaulatan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara terutama di tengah kondisi global yang tidak menentu.
Co-founder ISDS, Dwi Sasongko mengungkapkan konflik di Laut China Selatan bisa menjadi salah satu bukti nyata bahwa ancaman kedaulatan adalah sesuatu yang nyata.
Klaim sepihak China dengan peta barunya, Sembilan Garis Putus-Putus (nine dash line) ikut mengancam hak berdaulat Indonesia di Laut Natuna Utara. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, kapal patroli China sering terlihat wara wiri di perairan Natuna tersebut dan membuat nelayan Indonesia terganggu mencari nafkah.
Langkah China ini perlu diwaspadai sebagai ancaman yang serius bagi Indonesia. Pemerintah Indonesia dan TNI sudah menyadari hal tersebut. Selain pemerintah RI secara resmi telah mengirimkan berbagai nota protes ke China, TNI telah mengirimkan kapal perangnya untuk menjaga perairan Natuna.
Berangkat dari fenomena di atas, ISDS perlu mendorong peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kedaulatan bagi keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
‘’Kami mengadakan lomba ini untuk mengajak masyarakat, khususnya peserta lomba menulis bisa ikut meningkatkan kesadaran tentang ancaman kedaulatan di wilayah NKRI. Karena ancaman itu ada dan nyata," ucap Dwi di Jakarta, Senin (4/3/2024).
Dengan mengajak bersama-sama masyarakat memahami fakta ancaman tersebut, diharapkan muncul gagasan, ide, sumbangsih, atau laporan, yang bisa digunakan sebagai bahan rujukan bagi pemangku kepentingan dalam menyikapi masalah tersebut.
"Dengan semangat kebersamaan dan persatuan, antara pemerintah, TNI, dan seluruh elemen masyarakat, kita akan mampu menjaga setiap jengkal wilayah berdaulat di Indonesia," ucap Dwi.