Masih Berjalan, Semua Pihak Diharapkan Proporsional Respons Rekapitulasi KPU

Minggu, 03 Maret 2024 - 11:05 WIB
loading...
Masih Berjalan, Semua Pihak Diharapkan Proporsional Respons Rekapitulasi KPU
Proses rekapitulasi suara Pemilu 2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih berjalan. Sehingga semua pihak diharapkan proporsional dalam memantau proses ini. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Proses rekapitulasi suara Pemilu 2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih berjalan. Sehingga semua pihak diharapkan proporsional dalam memantau proses ini.

Merespons rekapitulasi ini, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengatakan, agar semua pihak tidak menyampaikan pernyataan tendensius menyikapi rekapitulasi suara KPU yang hingga kini masih berlangsung.

Pernyataan ini disampaikan Grace menanggapi penggiringan opini yang mempertanyakan penambahan suara PSI, yang berdasar rekapitulasi suara KPU per Sabtu 2 Maret 2024 pukul 12.00 ada di angka 3,13 persen, dengan jumlah suara terhitung 65,73 persen.

"Penambahan termasuk pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut," kata Grace dalam keterangannya, Minggu (2/3/2024).



Dijelaskan Grace, apalagi hingga saat ini masih lebih dari 70 juta suara belum dihitung dan sebagian besar berada di basis-basis pendukung Jokowi, di mana PSI mempunyai potensi dukungan yang kuat.

Grace mengingatkan, perbedaan antara hasil quick count dengan rekapitulasi KPU juga terjadi pada partai-partai lain.

Ia mengambil contoh hitung cepat versi lembaga survei Indikator Indonesia atas PKB yang hasilnya 10,65 persen tapi berdasarkan rekapitulasi KPU mencapai 11,56 persen atau ada penambahan 0,91 persen.

Contoh lain adalah suara Partai Gelora yang berdasarkan quick count 0,88 persen, sementara rekapitulasi KPU 1,44 persen alias selisih 0,55 persen.

PSI sendiri, menurut hitung cepat Indikator, ada di angka 2,66 persen sementara rekapitulasi KPU ada di 3,13 persen atau selisih 0,47 persen. Selisih PSI lebih kecil dibanding kedua contoh sebelumnya.

"Kenapa yang disorot hanya PSI? Bukankah kenaikan dan juga penurunan terjadi di partai-partai lain? Dan itu wajar karena penghitungan suara masih berlangsung," tegasnya.

Ia meminta semua pihak bersikap adil dan proporsional. "Kita tunggu saja hasil pehitungan akhir KPU. Jangan menggiring opini yang menyesatkan publik," pungkasnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1128 seconds (0.1#10.140)