Produk UMKM Kembali Ramaikan Gelaran F1 Poweboat Danau Toba 2024

Sabtu, 02 Maret 2024 - 18:41 WIB
loading...
Produk UMKM Kembali Ramaikan Gelaran F1 Poweboat Danau Toba 2024
Produk-produk UMKM yang dipamerkan meramaikan ajang Formula 1 Powerboat Danau Toba 2024 di booth sekitar sirkuit di Pelabuhan Mulia Raja Napitupulu, Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. (Foto: istimewa)
A A A
BALIGE – Ratusan produk hasil Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari sejumlah daerah Provinsi Sumatra Utara siap meramaikan gelaran Pertamina F1 Powerboat Danau Toba 2024 di Balige, Toba, yang digelar pada 2-3 Maret 2024.

Ditemui di Balige, Jumat (1/3/2024), Staff Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara Jose Saragih mengatakan bahwa pihaknya membawa berbagai produk dari mitra UMKM Kota Medan.

“Kami membawa produk-produk UMKM mitra kami dari Kota Medan, Sibolga dan Dairi. Untuk kota Medan sendiri ada sekitar 40 produk yang dititipkan di booth Bank Indonesia, belum dari daerah lainnya,” ujarnya.

Pada gelaran balap Formula 1 2024, BI dikatakannya tidak menghadirkan langsung pelaku UMKM di lokasi acara, namun memfasilitasi berbagai produk yang dihasilkan untuk bisa dipamerkan dan dipasarkan pada para pengunjung F1 Powerboat Danau Toba 2024.

Jose mengungkapkan, berdasarkan pengalaman penyelenggaraan tahun sebelumnya, produk-produk UMKM yang laris adalah dari jenis makanan siap saji dan handycraft mungil. Dia pun optimistis penjualan produk UMKM binaan Bank Indonesia di 2024 akan lebih laris karena pembatasan yang diterapkan panitia akan lebih longgar.

“Kabarnya pembatasan hanya sampai jam satu siang. Jadi, akan banyak pengunjung yang bisa masuk ke area ini,” tuturnya.

Sementara itu, pelaku UMKM Ulos, Embun boru Hutagaol mengatakan, event F1 Powerboat Danau Toba 2024 membawa banyak peluang baru bagi warga setempat. Dia mencontohkan dirinya sendiri yang mulai meningkatkan jenis usahanya dari sebelumnya menjual hanya kopi dan snack menjadi menjual Ulos.

“Tahun lalu saya hanya menjual kopi di pinggir jalan ini, tapi sekarang mulai menjual kain Ulos. Barusan ada yang membeli kain warna putih, katanya dari Bali,” kata Embun.

Dia mengaku optimistis bisa menjual lebih banyak produk Ulos yang didapatkannya dari para pengrajin kecil di Kabupaten Tarutung. Sebab, dalam beberapa hari menempati booth yang disiapkan Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu, sudah banyak pengunjung yang membeli maupun hanya sekadar bertanya dan melihat-lihat.

“Harganya tidak mahal, Ulos buatan mesin harganya Rp150 ribu, sedangkan untuk yang tenun tangan harganya lebih mahal, Rp180 ribu. Ini bisa dipakai laki-laki dan perempuan juga,” pungkasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0879 seconds (0.1#10.140)