Soroti Hilangnya C1 Partai Perindo di Serekap, Roy Suryo: Tak Mungkin Dilakukan Mesin
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pakar Telematika, Roy Suryo turut menyoroti kejanggalan dalam proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, termasuk adanya formulir C1 partai dalam hal ini Partai Perindo yang tampak blank dalam aplikasi Sirekap.
Roy menilai adanya formulir C1 Partai Perindo yang blank di sejumlah daerah pemilihan (dapil) seperti di Jabar IV, Banten III, dan DKI Jakarta II adalah hal yang tidak mungkin tidak disengaja.
"Apa yang dialami oleh Partai Perindo dan kemungkinan juga dialami oleh pihak lain ini adalah satu hal yang tidak mungkin kalau tidak ada kesengajaan," ujar Roy kepada iNews Media Group, Jumat (1/3/2024).
Sebab menurutnya, aplikasi Sirekap merupakan sebuah mesin yang telah diprogram sedemikian rupa untuk melakukan perhitungan suara.
"Ini sebenarnya adalah sebuah yang tidak mungkin dilakukan secara mesin, itu secara otomatis itu nggak bisa. Mesin itu didesain untuk berbuat seperti apa adanya. Dia didesain untuk jujur, nggak mungkin mesin itu bohong kecuali mesinnya yang disuruh bohong," jelasnya.
Dirinya menduga aplikasi Sirekap ini telah ditanamkan skrip atau program untuk mengatur perhitungan suara pihak tertentu.
"Artinya ada skrip yang dimasukkan ke dalam Sirekap ini yang memungkinkan untuk diatur partai itu misalnya maksimal dia dapat berapa, itu dimungkinkan. Yang kedua, diatur supaya dia minimal dapat berapa juga bisa. Kemudian yang ketiga, diatur untuk memindahkan itu juga bisa," tandasnya.
Karena itu, kata Roy, perolehan suara yang ditampilkan aplikasi Sirekap tidak murni dari setiap TPS (Tempat Pemungutan Suara).
"Artinya ketika ditayangkan, ketika hasil yang di Sirekap itu tidak sebenarnya pure dari TPS-TPS yang ada, tapi itu sudah melalui satu yang namanya C1 skrip," tegasnya.
Lihat Juga: Jadi Waketum 5 Perindo, Angkie Yudistia Bakal Gunakan Pengalamannya untuk Kemenangan Partai
Roy menilai adanya formulir C1 Partai Perindo yang blank di sejumlah daerah pemilihan (dapil) seperti di Jabar IV, Banten III, dan DKI Jakarta II adalah hal yang tidak mungkin tidak disengaja.
Baca Juga
"Apa yang dialami oleh Partai Perindo dan kemungkinan juga dialami oleh pihak lain ini adalah satu hal yang tidak mungkin kalau tidak ada kesengajaan," ujar Roy kepada iNews Media Group, Jumat (1/3/2024).
Sebab menurutnya, aplikasi Sirekap merupakan sebuah mesin yang telah diprogram sedemikian rupa untuk melakukan perhitungan suara.
"Ini sebenarnya adalah sebuah yang tidak mungkin dilakukan secara mesin, itu secara otomatis itu nggak bisa. Mesin itu didesain untuk berbuat seperti apa adanya. Dia didesain untuk jujur, nggak mungkin mesin itu bohong kecuali mesinnya yang disuruh bohong," jelasnya.
Dirinya menduga aplikasi Sirekap ini telah ditanamkan skrip atau program untuk mengatur perhitungan suara pihak tertentu.
"Artinya ada skrip yang dimasukkan ke dalam Sirekap ini yang memungkinkan untuk diatur partai itu misalnya maksimal dia dapat berapa, itu dimungkinkan. Yang kedua, diatur supaya dia minimal dapat berapa juga bisa. Kemudian yang ketiga, diatur untuk memindahkan itu juga bisa," tandasnya.
Karena itu, kata Roy, perolehan suara yang ditampilkan aplikasi Sirekap tidak murni dari setiap TPS (Tempat Pemungutan Suara).
"Artinya ketika ditayangkan, ketika hasil yang di Sirekap itu tidak sebenarnya pure dari TPS-TPS yang ada, tapi itu sudah melalui satu yang namanya C1 skrip," tegasnya.
Lihat Juga: Jadi Waketum 5 Perindo, Angkie Yudistia Bakal Gunakan Pengalamannya untuk Kemenangan Partai
(kri)