Pandemi Corona, Gaia Parenting Ajak Ibu Muda Belajar lewat Komunitas

Kamis, 13 Agustus 2020 - 13:25 WIB
loading...
Pandemi Corona, Gaia Parenting Ajak Ibu Muda Belajar lewat Komunitas
Pandemi virus Corona (Covid-19) di Indonesia setiap harinya semakin melonjak. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pandemi virus Corona (Covid-19) di Indonesia setiap harinya semakin melonjak. Hal ini membuat para ibu semakin kesulitan untuk mengakses layanan kesehatan utama seperti pemeriksaan kehamilan, pemantauan tumbuh kembang, imunisasi ataupun konsultasi pemenuhan nutrisi bagi buah hati dalam 1.000 hari pertama kehidupan.

(Baca juga: Luhut Sebut Arak Bali Mampu Turunkan Angka Penderita Covid-19)

Gaia Parenting merupakan komunitas belajar yang bergerak dibidang kesehatan ibu dan anak di mana tergerak untuk membantu para ibu mendapat informasi dan konsultasi kepada dokter spesialis melalui platform digital.

(Baca juga: Bertambah 28 Kasus, Total 1.322 WNI di Luar Negeri Terkonfirmasi Covid-19)

Group yang tersedia saat ini yaitu persiapan persalinan normal, tumbuh kembang, masalah pernafasan pada anak, laktasi, makanan pendamping ASI (MPASI) serta seputar Covid19 juga tersedia.

"Kondisi saat ini membuat para ibu cukup kesulitan untuk mengakses layanan kesehatan," kata Ilzam Nuzulul Hakiki, Co-Founder Gaia Parenting, selaku penggagas komunitas, Kamis (13/8/2020).

"Hal ini dikarenakan ada anjuran beberapa instansi agar tidak ker rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan bila tidak ada kegawat daruratan. Diharapkan dengan adanya Komunitas Belajar para Ibu bersama Dokter Spesialis, para ibu masih tetap mendapat informasi yang akurat dan aman dari rumah," tambahnya.

Saat ini terdapat lonjakan signifikan peserta kelas selama 5 bulan terakhir, dimana telah mencapai angka 5.000 member komunitas yang bergabung dari beberapa kelas. Selain itu telah bergabung Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, Konsultan Laktasi, Dokter Spesialis Anak, Vaksinolog, Dokter Spesialis Gigi Anak dan Dokter Spesialis Anak Konsultan Imunulogi dan Alergi.

Di tahun 2019, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan mencatat bahwa angka kejadian Stunting (kerdil) di Indonesia masih cukup tinggi di angka 30,8%, underwight (gizi kurang) 16,29% dan wasting (kurus) sebesar 7,44%.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1516 seconds (0.1#10.140)