Soal Data Suara Form C1 Tak Sinkron di KPU, Feri Amsari Beberkan Sejumlah Kejanggalan

Senin, 19 Februari 2024 - 10:59 WIB
loading...
Soal Data Suara Form...
Pakar Hukum Tata Negara Universitas Andalas (Unand) Padang, Feri Amsari. Foto/IG Feri Amsari
A A A
JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara Universitas Andalas (Unand) Padang, Feri Amsari menuding penyelenggara Pemilu seperti, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sengaja membiarkan input data jumlah suara yang tidak masuk akal ke dalam sistem teknologi informasi (TI).

Feri pun memberi contoh di form C1, ada salah satu pasangan calon (paslon) mendapat 600 suara di salah satu tempat pemungutan suara (TPS). Padahal kata Feri, satu TPS maksimal ada 300 pemilih. Seharusnya, sambung Feri, sistem TI KPU tidak bisa menerima jumlah suara lebih dari 300 pada satu TPS.

"Ini kok bisa KPU menerima sistem input data yang tidak masuk akal. Artinya KPU membuat algoritma yang membiarkan kecurangan terjadi," kata Feri dalam kanal Abraham Samad Speak Up yang dikutip Senin (19/2/2024).



"Sehingga pada hari penghitungan, input data meledak suara paslon nomor 02. Secara psikologis politik dia sudah dianyatakan menang. Padahal ini multiple kecurangan," tambahnya.

Mantan Direktur Pusat Studi Konstitusi Fakultas Hukum Universitas Andalas ini menilai, ada psikologi politik bermain untuk seolah-olah memenangkan pertarungan.

Dikatakan Feri, jika salah satu paslon dibuat menang dengan menggandakan perolehan suara berkali lipat, dan setelah dilakukan perbaikan data, ternyata suaranya tidak cukup, maka paslon yang mengklaim menang akan heboh sendiri. Apalagi, ada paslon yang mendeklarasikan kemenangan.

"Saya mohon maaf kepada KPU dengan membiarkan input data yang tidak masuk akal dalam sistem mereka, berarti KPU sengaja membiarkan data itu terproses oleh sistem. Padahal sistemnya sederhana saja, setiap suara lebih dari 300 ditolak, diperbaiki dulu," terangnya

Feri pun membandingkan sistem input data hasil pemilu dalam platform masyarakat sipil. Menurutnya, sistem input data platform masyarakat sipil jauh lebih canggih dibandingkan sistem KPU.

"Bagi saya ini aneh, jangan-jangan KPU terlibat, menyengajakan ini untuk kemudian seseorang bisa dikatakan menang," ujarnya

Menurut Feri, ada permainan pada sistem TI. Itulah sebabnya, ujarnya, KPU tidak pernah berani membuka sistem TI untuk dilakukan cek dan ricek semacam audit forensik TI.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
8 Daerah Gelar Pemungutan...
8 Daerah Gelar Pemungutan Suara Ulang Pilkada 2024 pada 19 April, Ini Daftarnya
9 Daerah Gelar Pilkada...
9 Daerah Gelar Pilkada Ulang, Wamendagri Ajak Para Pihak Terima Hasil Penghitungan Suara
Calon Kepala Daerah...
Calon Kepala Daerah Baru Mendaftar ke KPU untuk Gantikan Kandidat yang Didiskualifikasi
Kebutuhan Anggaran PSU...
Kebutuhan Anggaran PSU Pilkada 2024 Menyusut Jadi Rp392 Miliar, 2 Daerah Belum Punya Dana
Feri Amsari: Kasus Korupsi...
Feri Amsari: Kasus Korupsi Pertamina Tanggung Jawab Direksi hingga Menteri BUMN
Bawaslu Minta KPU Percepat...
Bawaslu Minta KPU Percepat Tahapan PSU: Rawan Politik Uang!
KPU Beberkan Anggaran...
KPU Beberkan Anggaran Pelaksanaan PSU Paling Banyak di Wilayah Papua
KPU Sebut Pemungutan...
KPU Sebut Pemungutan Suara Ulang di 24 Daerah Butuh Anggaran Rp486 Miliar
MK Perintahkan PSU di...
MK Perintahkan PSU di 24 Daerah, Komisi II DPR Panggil KPU-Bawaslu hingga Pemerintah Pekan Ini
Rekomendasi
Justin Bieber Dikabarkan...
Justin Bieber Dikabarkan Bangkrut Imbas Terlilit Utang Rp320 Miliar
Seorang Istri Sebar...
Seorang Istri Sebar Video Perselingkuhan Suami, tapi Digugat Sang Wanita Simpanan
Jadwal Pencairan Gaji...
Jadwal Pencairan Gaji ke-13 PNS dan Pensiunan 2025, Ini Nominalnya
Berita Terkini
3 Hakim Pemvonis Bebas...
3 Hakim Pemvonis Bebas Ronald Tannur Dituntut 9-12 Tahun Penjara
8 menit yang lalu
Digelar Tertutup, Mantan...
Digelar Tertutup, Mantan Menteri Kabinet Indonesia Maju Temui Jokowi, Bahas Apa?
15 menit yang lalu
DPP dan DPW Partai Perindo...
DPP dan DPW Partai Perindo se-Jakarta Gelar Konsolidasi Hadapi Pemilu 2029
34 menit yang lalu
Pesawat Tempur F-16...
Pesawat Tempur F-16 Lumpuhkan Pesawat Asing di Langit Jakarta
55 menit yang lalu
Hakim dan Pengacara...
Hakim dan Pengacara Kasus Suap CPO Rp60 Miliar Layak Dihukum Berat
57 menit yang lalu
5 Kapolda Lulusan Akpol...
5 Kapolda Lulusan Akpol 1990 Teman Satu Angkatan Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo
58 menit yang lalu
Infografis
Ibtihal Aboussad Dipecat...
Ibtihal Aboussad Dipecat Microsoft karena Menentang Genosida di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved