Relawan Ganjar dan Anies Sukses Gelar Nobar Debat Capres Serentak di 40 Lokasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Relawan Progresif yang mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD menggandeng beberapa relawan pendukung pasangan 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam acara nonton bersama (nobar) debat terakhir yang diadakan di Kawasan Kemang, Minggu (4/2/2024).
Pendukung Anies yang hadir adalah Relawan IndonesiAnies dan Forkom Antar Jaringan Relawan Anies Baswedan. Baik Relawan 01 dan Relawan 03 sama-sama bersepakat bahwa ada yang lebih penting dari kontestasi pilpres yakni masa depan Indonesia yang lebih demokratis dan berkeadilan.
Direktur Nasional Progresif, Dr Eka Sastra mengungkapkan bahwa konsep acara nobar ini telah diniatkan sejak lama, berawal dari debat kedua dalam rangkaian Pilpres 2024. Dia menginginkan semua relawan bisa bersatu untuk hal yang lebih substantial, yakni kebersamaan dan persatuan.
Kebersamaan ini, menurutnya, baru terwujud di debat terakhir karena sebelumnya kedua kelompok relawan terikat dengan agenda masing-masing dan ada banyak permintaan dari relawan di berbagai daerah untuk mengadakan acara serupa.
"Melihat adanya kesamaan visi dan misi antara kedua belah pihak terutama untuk menyelamatkan demokrasi dan cita-cita Reformasi, kami berkeinginan untuk memfasilitasi acara bersama ini. Meski sempat tertunda karena kesibukan, akhirnya dapat terselenggara pada debat final," ujar Eka di Jakarta, Senin (5/2/2024).
Eka melanjutkan acara ini berhasil dilaksanakan serentak di 40 lokasi berbeda, di antaranya di wilayah Solo, Proivinsi Riau, Sulawesi Barat, dan Sumatera Barat. “Nobar ini menandai sebuah peristiwa yang penuh dengan kegembiraan dan solidaritas. Semoga ini menjadi langkah awal untuk komunikasi yang lebih intens antara kedua kubu," jelas Eka.
Dituturkan Eka, sebelumnya kedua kubu telah melakukan berbagai diskusi dan perencanaan untuk kegiatan ini yang telah berlangsung lama dan intens. "Kami telah berkomunikasi dan merencanakan ini jauh sebelum munculnya simbol-simbol politik baru, dan akhirnya bisa terlaksana malam ini," ucap Eka.
Ide nobar ini adalah kolaborasi dari keresahan yang sama-sama mereka rasakan. Utamanya seiring dengan berbagai masalah kebangsaan yang kian mendesak sehingga mendorong akademisi dan para guru besar di berbagai universitas meminta untuk anak bangsa bergerak menyelamatkan demokrasi dan Reformasi.
“Kami tidak ingin Pemilu 2024 mengalami erosi berupa pembajakan demokrasi lewat konstitusi yang ditujukan untuk melegitimasi politik dinasti dan kekuasaan para oligarki,” tegas Eka.
Pendukung Anies yang hadir adalah Relawan IndonesiAnies dan Forkom Antar Jaringan Relawan Anies Baswedan. Baik Relawan 01 dan Relawan 03 sama-sama bersepakat bahwa ada yang lebih penting dari kontestasi pilpres yakni masa depan Indonesia yang lebih demokratis dan berkeadilan.
Direktur Nasional Progresif, Dr Eka Sastra mengungkapkan bahwa konsep acara nobar ini telah diniatkan sejak lama, berawal dari debat kedua dalam rangkaian Pilpres 2024. Dia menginginkan semua relawan bisa bersatu untuk hal yang lebih substantial, yakni kebersamaan dan persatuan.
Kebersamaan ini, menurutnya, baru terwujud di debat terakhir karena sebelumnya kedua kelompok relawan terikat dengan agenda masing-masing dan ada banyak permintaan dari relawan di berbagai daerah untuk mengadakan acara serupa.
"Melihat adanya kesamaan visi dan misi antara kedua belah pihak terutama untuk menyelamatkan demokrasi dan cita-cita Reformasi, kami berkeinginan untuk memfasilitasi acara bersama ini. Meski sempat tertunda karena kesibukan, akhirnya dapat terselenggara pada debat final," ujar Eka di Jakarta, Senin (5/2/2024).
Eka melanjutkan acara ini berhasil dilaksanakan serentak di 40 lokasi berbeda, di antaranya di wilayah Solo, Proivinsi Riau, Sulawesi Barat, dan Sumatera Barat. “Nobar ini menandai sebuah peristiwa yang penuh dengan kegembiraan dan solidaritas. Semoga ini menjadi langkah awal untuk komunikasi yang lebih intens antara kedua kubu," jelas Eka.
Dituturkan Eka, sebelumnya kedua kubu telah melakukan berbagai diskusi dan perencanaan untuk kegiatan ini yang telah berlangsung lama dan intens. "Kami telah berkomunikasi dan merencanakan ini jauh sebelum munculnya simbol-simbol politik baru, dan akhirnya bisa terlaksana malam ini," ucap Eka.
Ide nobar ini adalah kolaborasi dari keresahan yang sama-sama mereka rasakan. Utamanya seiring dengan berbagai masalah kebangsaan yang kian mendesak sehingga mendorong akademisi dan para guru besar di berbagai universitas meminta untuk anak bangsa bergerak menyelamatkan demokrasi dan Reformasi.
“Kami tidak ingin Pemilu 2024 mengalami erosi berupa pembajakan demokrasi lewat konstitusi yang ditujukan untuk melegitimasi politik dinasti dan kekuasaan para oligarki,” tegas Eka.