TPN: Ganjar-Mahfud Bakal Tingkatkan Pendidikan Inklusif

Jum'at, 02 Februari 2024 - 20:26 WIB
loading...
TPN: Ganjar-Mahfud Bakal Tingkatkan Pendidikan Inklusif
Direktur Direktorat Disabilitas Deputi Inklusi TPN Ganjar-Mahfud, Yustitia Arief menegaskan, pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Mahfud MD akan meningkatkan pendidikan inklusif. Foto/MPI/danandaya arya putra
A A A
JAKARTA - Direktur Direktorat Disabilitas Deputi Inklusi Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud , Yustitia Arief menegaskan, pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Mahfud MD akan meningkatkan pendidikan inklusif jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden di 2024. Sebab komitmen itu telah dituangkan pasangan Ganjar-Mahfud ke dalam programnya.

Hal tersebut dikatakan, Yustitia usai menghadiri acara dialog publik tim pemenangan capres-cawapres dengan tema “Penyandang Disabilitas Konstituen Negara” di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Pusat, Jumat (2/2/2024).

Dia menambahkan, peraturan terkait pendidikan inklusif yang saat ini telah diterapkan nantinya akan lebih ditingkatkan ke arah yang lebih baik oleh Ganjar-Mahfud.



"Pendidikan inklusi bukannya di dorong, tapi akan dibuat lebih baik karena sudah ada programnya jadi kita punya tagline itu kan Indonesia lebih baik ya, unggul menciptakan manusia unggul jadi tentunya semua peraturan yang sudah ada itu akan di buat lebih baik lebih sat set lebih tas tes," kata Yustitia.

Yustitia mengaku pihaknya sudah turun ke berbagai daerah untuk menyosialisasikan program unggulan Ganjar-Mahfud, termasuk soal peningkatan pendidikan inklusif.



"Pendidikan inklusif kita kan sudah punya banyak peraturannya terkait pendidikan inklusif ini perlu masih kita sosialisasi ke depannya bagaimana sekolah-sekolah, guru-guru dan juga kurikulum yang adaptif untuk teman-teman disabilitas," sambungnya.

Menurutnya pendidikan inklusif ini tidak hanya di terapkan pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) namun harus sampai ke level perguruan tinggi. Sebab pendidikan dasarnya adalah Hak Asasi Manusia (HAM) yang tentunya harus dirasakan oleh semua kalangan.

"Ini tidak hanya untuk pendidikan sekolah dasar ya tapi juga sampai sekolah menengah, menengah atas sampai ke perguruan tinggi itu harus berbasis pendidikan inklusif karena pendidikan inklusif itu kan dasarnya Hak Asasi Manusia jadi pendekatannya HAM dari inklusivitas," ucapnya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3357 seconds (0.1#10.140)