Punya Nilai Potensial, Anak Muda Harus Berani Berwirausaha
loading...
A
A
A
JAKARTA - Koordinator Perkumpulan Kader Bangsa yang juga penggagas Gerakan Anak Muda Punya Usaha (AMPUH) Dimas Oky Nugroho, mengunjungi komunitas petani anak muda, Citra Muda Sayur Organik Merbabu yang terletak di Kopeng, Semarang, Jawa Tengah, Selasa 11 Agustus 2020.
(Baca juga: Hampir 10 Ribu Santri Digembleng Jadi Wirausahawan)
Dalam kunjungannya Dimas menemui Duta Petani Milenial Indonesia, Shofyan Adi Cahyano, yang juga Founder Sayur Organik Merbabu (SOM).
(Baca juga: Hary Tanoe: Covid-19 Memaksa Pengusaha Legowo Mengubah Model Bisnis)
Dalam pertemuan dengan komunitas petani anak muda tersebut, Dimas menyatakan, sektor pertanian adalah salah satu sektor yang tidak terkena dampak pandemi virus Corona (Covid-19). Sebab, pangan merupakan kebutuhan primer.
(Baca juga: Sistem Ganjil Genap Selama 24 Jam Picu Kontroversi)
"Setiap waktu sektor pertanian akan terus hidup, tidak terkecuali di masa pandemi. Era digital dengan berbagai platform dan inovasinya semakin memungkinkan penjualan dan kontak langsung antara petani dengan pembeli," kata Dimas, Rabu (12/8/2020).
"Terbukti tingkat permintaan yang tinggi justru di masa pandemi. Kesempatan untuk petani lebih sejahtera menjadi terbuka dan itu saya saksikan pada komunitas petani muda Merbabu ini," tambahnya.
Dimas mengaku, profesi petani memang bukan sebuah profesi yang populer, terutama di kalangan anak muda. Namun jika merujuk rilis BPS terkait pertumbuhan ekonomi kuartal II, justru sektor pertanian memiliki potensi dan bertahan di masa ekonomi yang sulit akibat pandemi.
Dia pun memuji semangat dan kiprah para petani milenial pimpinan Shofyan Adi, yang memanfaatkan akses media sosial (medsos) dalam promosi dan distribusi hasil produksi tani kepada konsumen.
(Baca juga: Hampir 10 Ribu Santri Digembleng Jadi Wirausahawan)
Dalam kunjungannya Dimas menemui Duta Petani Milenial Indonesia, Shofyan Adi Cahyano, yang juga Founder Sayur Organik Merbabu (SOM).
(Baca juga: Hary Tanoe: Covid-19 Memaksa Pengusaha Legowo Mengubah Model Bisnis)
Dalam pertemuan dengan komunitas petani anak muda tersebut, Dimas menyatakan, sektor pertanian adalah salah satu sektor yang tidak terkena dampak pandemi virus Corona (Covid-19). Sebab, pangan merupakan kebutuhan primer.
(Baca juga: Sistem Ganjil Genap Selama 24 Jam Picu Kontroversi)
"Setiap waktu sektor pertanian akan terus hidup, tidak terkecuali di masa pandemi. Era digital dengan berbagai platform dan inovasinya semakin memungkinkan penjualan dan kontak langsung antara petani dengan pembeli," kata Dimas, Rabu (12/8/2020).
"Terbukti tingkat permintaan yang tinggi justru di masa pandemi. Kesempatan untuk petani lebih sejahtera menjadi terbuka dan itu saya saksikan pada komunitas petani muda Merbabu ini," tambahnya.
Dimas mengaku, profesi petani memang bukan sebuah profesi yang populer, terutama di kalangan anak muda. Namun jika merujuk rilis BPS terkait pertumbuhan ekonomi kuartal II, justru sektor pertanian memiliki potensi dan bertahan di masa ekonomi yang sulit akibat pandemi.
Dia pun memuji semangat dan kiprah para petani milenial pimpinan Shofyan Adi, yang memanfaatkan akses media sosial (medsos) dalam promosi dan distribusi hasil produksi tani kepada konsumen.