Yenny Wahid: Ganjar-Mahfud Pemimpin yang Perjuangkan Kepentingan Rakyat Kecil
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud , Zannuba Ariffah Chafsoh yang akrab disapa Yenny Wahid menilai, pasangan calon (paslon) nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD merupakan sosok pemimpin yang memperjuangkan kepentingan rakyat kecil.
Untuk itu, Yenny Wahid mengajak, seluruh elemen masyarakat Yogyakarta memilih Ganjar-Mahfud MD pada Pilpres 2024, yang akan digelar 14 Februari 2024.
Pernyataan itu disampaikan Yenny saat orasi politik pada Hajatan Rakyat Yogyakarta untuk memenangkan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024, di Alun-alun Wates, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (28/1/2024).
"Kita di sini, karena kita menginginkan negara ini dipimpin oleh orang-orang yang mau berjuang untuk kepentingan masyarakat kecil, yang mau berjuang untuk kepentingan petani dan nelayan, yang mau berjuang untuk kepentingan guru-guru agama, kepentingan guru honorer, dan yang mau berjuang untuk memberantas korupsi di Indonesia," kata Yenny.
Yenny mengatakan, duet Ganjar-Mahfud adalah pemimpin yang memperjuangkan kesetaraan dan demokrasi, di mana semua warga negara memiliki hak yang sama di mata hukum dan negara.
"Tukang minuman, tukang tahu gejrot, tukang parkir, dan saya yang anak presiden sama haknya di mata hukum dan negara. Tidak boleh ada yang diistimewakan, setiap warga negara selama dia membayar pajak dan taat hukum, maka dia berhak mendapatkan perlindungan dari negara kita," tegasnya.
Direktur Wahid Foundation itu mengungkapkan, Indonesia saat ini membutuhkan sosok pemimpin seperti Ganjar-Mahfud, yang berpihak kepada petani, nelayan, dan menciptakan jutaan lapangan pekerjaan baru untuk anak muda.
"Negara ini harus hadir untuk semua anak bangsa, bukan anak satu keluarga saja. Negara ini butuh pemimpin seperti Ganjar Pranowo, yang duduk makan lesehan bersama rakyatnya. Seperti Mahfud MD, peluru tak terkendali dalam memberantas korupsi," ucapnya.
Putri Presiden ke-4 Republik Indonesia (RI) KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu mengungkapkan, bahwa program Bansos, BLT, dan PKH akan tetap dilanjutkan, jika pasangan Ganjar-Mahfud terpilih sebagai Presiden–Wakil Presiden, pada Pilpres 2024.
"Kalau ada yang nawarin Bansos dan harus memilih salah satu paslon, jangan mau. Pilih sesuai hati nurani. Karena, kalau kita terima bansos lalu kemudian kita memilih sesuai orang yang memberi arahan itu, itu artinya suap. Kalau suap itu melanggar hukum," katanya.
Menurut Yenny, apabila ada pihak yang memberi bansos anggap saja itu sedekah. Sebab, sedekah tidak wajib untuk memilih sesuai arahan pemberi bansos.
"Pasangan Nnmor urut 3, Ganjar-Mahfud tetap yang harus dicoblos. Ganjar-Mahfud berjuang untuk kepentingan bangsa dan demokrasi. Jangan biarkan Ganjar- Mahfud berjalan sendiri. Kita temani mereka, kita barengi langkah mereka, dan kita bergerak," kata Yenny.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Untuk itu, Yenny Wahid mengajak, seluruh elemen masyarakat Yogyakarta memilih Ganjar-Mahfud MD pada Pilpres 2024, yang akan digelar 14 Februari 2024.
Pernyataan itu disampaikan Yenny saat orasi politik pada Hajatan Rakyat Yogyakarta untuk memenangkan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024, di Alun-alun Wates, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (28/1/2024).
"Kita di sini, karena kita menginginkan negara ini dipimpin oleh orang-orang yang mau berjuang untuk kepentingan masyarakat kecil, yang mau berjuang untuk kepentingan petani dan nelayan, yang mau berjuang untuk kepentingan guru-guru agama, kepentingan guru honorer, dan yang mau berjuang untuk memberantas korupsi di Indonesia," kata Yenny.
Yenny mengatakan, duet Ganjar-Mahfud adalah pemimpin yang memperjuangkan kesetaraan dan demokrasi, di mana semua warga negara memiliki hak yang sama di mata hukum dan negara.
"Tukang minuman, tukang tahu gejrot, tukang parkir, dan saya yang anak presiden sama haknya di mata hukum dan negara. Tidak boleh ada yang diistimewakan, setiap warga negara selama dia membayar pajak dan taat hukum, maka dia berhak mendapatkan perlindungan dari negara kita," tegasnya.
Direktur Wahid Foundation itu mengungkapkan, Indonesia saat ini membutuhkan sosok pemimpin seperti Ganjar-Mahfud, yang berpihak kepada petani, nelayan, dan menciptakan jutaan lapangan pekerjaan baru untuk anak muda.
"Negara ini harus hadir untuk semua anak bangsa, bukan anak satu keluarga saja. Negara ini butuh pemimpin seperti Ganjar Pranowo, yang duduk makan lesehan bersama rakyatnya. Seperti Mahfud MD, peluru tak terkendali dalam memberantas korupsi," ucapnya.
Putri Presiden ke-4 Republik Indonesia (RI) KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu mengungkapkan, bahwa program Bansos, BLT, dan PKH akan tetap dilanjutkan, jika pasangan Ganjar-Mahfud terpilih sebagai Presiden–Wakil Presiden, pada Pilpres 2024.
"Kalau ada yang nawarin Bansos dan harus memilih salah satu paslon, jangan mau. Pilih sesuai hati nurani. Karena, kalau kita terima bansos lalu kemudian kita memilih sesuai orang yang memberi arahan itu, itu artinya suap. Kalau suap itu melanggar hukum," katanya.
Menurut Yenny, apabila ada pihak yang memberi bansos anggap saja itu sedekah. Sebab, sedekah tidak wajib untuk memilih sesuai arahan pemberi bansos.
"Pasangan Nnmor urut 3, Ganjar-Mahfud tetap yang harus dicoblos. Ganjar-Mahfud berjuang untuk kepentingan bangsa dan demokrasi. Jangan biarkan Ganjar- Mahfud berjalan sendiri. Kita temani mereka, kita barengi langkah mereka, dan kita bergerak," kata Yenny.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(maf)