Ikut Ruwatan Rajab di Desa Lemahireng, Ganjar Apresiasi Nilai Gotong Royong Masih Tertanam
loading...
A
A
A
SEMARANG - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menghadiri acara Ruwatan Rajab yang digelar warga Desa Lemahireng, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat 26 Januari 2024, malam.
Meski diterpa rintik gerimis, kedatangan mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu disambut ribuan warga desa dengan penuh antusias. Bahkan, Ganjar juga disematkan blangkon hitam oleh sesepuh sekaligus tokoh adat setempat yang dimaknai sebagai tamu kehormatan. "Pak Ganjar Presiden, Pak Ganjar Presiden. Sehat selalu ya pak," teriak warga kepada Ganjar.
Adapun Ruwatan Rajab dilakukan dengan tumpengan dan seserahan hasil bumi dari warga dan untuk warga. Ganjar pun larut dalam suasana kekeluargaan dan keakraban bersama seluruh warga yang hadir.
"Ini kearifan lokal yang selalu ada karena kalau setiap Rajab ada sebuah perayaan dan ini mereka meruwat desanya, menghadirkan banyak tokoh masyarakat di sini. Berdoa bersama, tumpengan bersama," ujar Ganjar.
Ganjar menambahkan, selain menonjolkan kearifan lokal, tradisi serupa yang ada di desa merupakan bentuk rasa syukur terhadap nikmat dan kekayaan alam. Menurut Ganjar, solidaritas warga desa harus terus dirawat agar nilai-nilai gotong royong yang telah tertanam di Indonesia tidak hilang.
"Solidaritas, bergotong royong dan tentu saja ingin membantu sesama. Bentuk keakraban seperti inilah yang di desa masih sangat kuat," kata Ganjar.
Setelah doa untuk keselamatan dan persatuan bangaa, Ganjar diminta untuk memotong tumpeng pertama. Setelah itu, sambil duduk lesehan setara dengan seluruh masyarakat, Ganjar menyantap tumpeng tersebut. Suasana tersebut pun dibalut dengan penuh kehangatan.
"Mudah-mudahan ini cara masyarakat desa merawat keluarganya. Mudah-mudahan membikin semua bahagia," ucap Ganjar.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
Meski diterpa rintik gerimis, kedatangan mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu disambut ribuan warga desa dengan penuh antusias. Bahkan, Ganjar juga disematkan blangkon hitam oleh sesepuh sekaligus tokoh adat setempat yang dimaknai sebagai tamu kehormatan. "Pak Ganjar Presiden, Pak Ganjar Presiden. Sehat selalu ya pak," teriak warga kepada Ganjar.
Adapun Ruwatan Rajab dilakukan dengan tumpengan dan seserahan hasil bumi dari warga dan untuk warga. Ganjar pun larut dalam suasana kekeluargaan dan keakraban bersama seluruh warga yang hadir.
"Ini kearifan lokal yang selalu ada karena kalau setiap Rajab ada sebuah perayaan dan ini mereka meruwat desanya, menghadirkan banyak tokoh masyarakat di sini. Berdoa bersama, tumpengan bersama," ujar Ganjar.
Ganjar menambahkan, selain menonjolkan kearifan lokal, tradisi serupa yang ada di desa merupakan bentuk rasa syukur terhadap nikmat dan kekayaan alam. Menurut Ganjar, solidaritas warga desa harus terus dirawat agar nilai-nilai gotong royong yang telah tertanam di Indonesia tidak hilang.
"Solidaritas, bergotong royong dan tentu saja ingin membantu sesama. Bentuk keakraban seperti inilah yang di desa masih sangat kuat," kata Ganjar.
Setelah doa untuk keselamatan dan persatuan bangaa, Ganjar diminta untuk memotong tumpeng pertama. Setelah itu, sambil duduk lesehan setara dengan seluruh masyarakat, Ganjar menyantap tumpeng tersebut. Suasana tersebut pun dibalut dengan penuh kehangatan.
"Mudah-mudahan ini cara masyarakat desa merawat keluarganya. Mudah-mudahan membikin semua bahagia," ucap Ganjar.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
(cip)