Kunjungi Panti Asuhan di Medan, Mahfud MD Bicara Kesejahteraan Anak Yatim-Piatu

Senin, 15 Januari 2024 - 11:37 WIB
loading...
Kunjungi Panti Asuhan di Medan, Mahfud MD Bicara Kesejahteraan Anak Yatim-Piatu
Menko Polhukam Mahfud MD melakukan kunjungannya ke Panti Asuhan Al-Jamiyatul Washliyah, di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), Senin (15/1/2024). Foto/Muhammad Fadli Ramadan/MPI
A A A
MEDAN - Menko Polhukam Mahfud MD melakukan kunjungan ke Panti Asuhan Al-Jam'iyatul Washliyah, Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (15/1/2024). Disampaikannya, negara harus memperhatikan kesejahteraan anak-anak yatim-piatu berdasarkan Undang Undang Dasar (UUD) 1945.

Mahfud mengungkapkan, saat ini banyak panti asuhan yang menampung anak yatim-piatu yang kurang diperhatikan. Padahal, negara wajib menyejahterakan kehidupan seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

"Ini kesempatan silaturahim dan saya menjadi agak takjub juga bahwa Al Washliyah ini punya banyak aset. Tapi aset-aset yang lebih bersifat rohaniah punya perguruan tinggi, punya pesantren, dan punya panti asuhan. Sekitar lima. empat diasuh, itu bukan kerja mudah," kata Mahfud di Medan.



Dikatakan Mahfud, anak-anak yang berada di panti asuhan memiliki kesempatan yang sama seperti warga negara lainnya. Menurutnya, apabila anak-anak tersebut tidak dibina dengan baik, maka masa depan negara juga menjadi tidak akan baik-baik saja.

"Anak-anak itu kan masa depan bangsa. Kalau mereka tidak dididik dengan baik, masa depan bangsa ini akan suram juga. Kalau misalkan pendidikan hanya bisa ditempuh oleh anak-anak yang punya orang tua dan tidak miskin, maka masa depan negara juga jelek. Karena yang bersekolah juga berhasil mungkin bisa mengelola negara, tapi yang tidak bisa sekolah, bisa merusak negara," ujarnya.

"Itulah sebabnya Tuhan mengatakan didik itu anak yatim. Oleh sebab itu, saya tadi ndak bicara politik sama sekali dalam arti elektoral. Tidak bagus di panti asuhan bicara politik elektoral. Saya bicara politik lintas parpol harus sama sikapnya menyantuni anak yatim," sambung Mahfud.

Mahfud menegaskan, semua orang harus memperhatikan kehidupan dan kesejahteraan anak yatim-piatu. Tidak perlu melihat dari mana dan siapa yang memberikan bantuan tersebut.

"Parpol apa saja, paslon apa saja, itu harus sama sikapnya demi kebaikan negara. Saya ke sini alhamdulillah bisa mampir ke sebuah organisasi Islam yang sudah berumur 93 tahun kalau tahun Masehi, 97 tahun kalau tahun Hijriah, sudah hampir 100 tahun, yang ternyata punya banyak panti asuhan dan sekolah, dan terus melakukan dakwah Islam untuk Indonesia," tuturnya.

Perwakilan Pimpinan Wilayah Al Wasliyah Sumut M Yusuf merasa sangat terkesan dengan kehadiran Menko Polhukam. Ia berharap ke depannya pemerimtah bisa lebih memperhatikan panti asuhan yang menampung banyak anak yatim-piatu.

"Al Washliyah hari ini ada tujuh perguruan tinggi, panti (asuhan) ada lima. Kami berharap ke depannya pak menteri lebih memperhatikan kami. Jika di Jawa Timur ada NU, di Sumatera Utara ada Al Washliyah. Kami sekarang yang terbesar di Sumut," kata Yusuf.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1582 seconds (0.1#10.140)