Tampil Impresif di Debat Ketiga Lambungkan Daya Tarik Ganjar-Mahfud

Kamis, 11 Januari 2024 - 21:50 WIB
loading...
Tampil Impresif di Debat...
Pengamat Politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam mengungkapkan kondisi terkini pascadebat akan menguntungkan pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Foto/MPI/Aldhi Chandra
A A A
JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam mengungkapkan kondisi terkini pascadebat akan menguntungkan pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD . Hal itu disebabkan paslon Anies-Muhaimin dan Prabowo-Gibran yang masih berbantah usai debat kemarin.

"Jika dua kutub itu terus bertabrakan tiada henti justru pasangan Ganjar-Mahfud yang akan diuntungkan," ujar Sirokim pada wartawan, Kamis (11/1/2024).



Sebelumnya, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengklaim elektabilitas pasangan capres dan cawapres mereka mengalami tren kenaikan usai debat Pilpres 2024.

Menurut Surokim, elektabilitas itu selalu dinamis, kian banyak sentimen positif yang didapat kian dapat insentif elektoralnya. Oleh sebab itu, menurutnya sangat penting untuk memahami pikiran, logika, dan opini publik agar bisa me-maintenance elektabilitas.

"Masyarakat Indonesia yang high context culture sebenarnya tidak menyukai hal yang ekstrim dan lebih senang hal yang moderat," terangnya.

Kendati demikian, Surokim menegaskan kerumitan situasi saat ini yang memengaruhi elektabilitas capres-cawapres. "Tapi harus diakui situasi memang kompleks dan cenderung rumit karena banyaknya faktor yang memengaruhi elektabilitas saat ini ada faktor makro dan mikro yang berkelindan bersangkutan dan kadang saling interplay," ungkapnya.

Surokim menerangkan elektabilitas Ganjar-Mahfud bisa rebound jika faktor mikro dan makro bisa didapat. "Jika kedua faktor itu bisa didapat maka potensi untuk bisa rebound sangat mungkin terjadi. Belum lagi faktor-faktor non teknis yang juga bisa memengaruhi situasi menjadi tidak normal," jelasnya.

Sementara itu, Dosen Komunikasi Politik Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Silvanus Alvin menyoroti aksi interaktif para kandidat capres-cawapres di media sosial dengan warganet, salah satunya yakni Cawapres Nomor Urut 3 Mahfud MD.

Tidak bisa dipungkiri, media sosial adalah lahan baru dalam menggaet pemilih yang kemudian memberikan suaranya di hari pemilihan nanti. “Prosesnya pertamanya adalah media sosial menjadi lahan untuk membangun narasi serta citra positif karena media sosial berbeda sekali arsitekturnya dengan media pers,” kata Alvin.

Media sosial memberikan ruang yang luas untuk menyampaikan pesan-pesan politik, termasuk program-program yang pro rakyat. Penonton atau pemirsa sosial media menyerap informasi tersebut Lebih luas.

“Namun, tiap medsos juga ada karakter user-nya. Misal TikTok yang sedang laris manis memang sebagian besar digunakan Gen-Z dan milenial. Facebook rata-rata para boomers. Instagram lebih mayoritas pada milenial dan sebagain Gen-z,” jelas Alvin.

Konten harus beresonansi dengan preferensi para pemilih. Sehingga menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk memilih capres-cawapres tertentu.

Satu kekuatan media sosial adalah efek echo chamber. “Sekali terpapar dengan sebuah konten paslon tertentu, maka rekomendasi konten berikutnya bisa saja memperkuat konten yang sudah ditonton. Saya tidak meragukan, media sosial harus diberdayakan para paslon untuk meraup suara dan kunci kemenangan di pemilu atau pilpres," tuturnya.



Sebelumnya, Cawapres Mahfud MD giat berkampanye di sosial media. Dia memiliki program Tabrak Prof dan menggunakan kata-kata gaul, seperti bestie. “Sekarang saya menyesuaikan diri. Saya bukan lagi hakim, tetapi harus bicara dengan masyarakat, maka acara seperti ini (Tabrak, Prof!), ya kami adakah untuk bicara-bicara apa yang lagi nge-trend, lewat TikTok, YouTube, macam-macam,” tegas Mahfud.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1710 seconds (0.1#10.140)