Siti Atikoh Tampung Curhat Simpatisan Ganjar-Mahfud di Sumsel, Dipandang Sangat Solutif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Siti Atikoh disambut antusias oleh simpatisan dan kader partai pendukung paslon Ganjar-Mahfud saat singgah di Rest Area 311, Tol Bakauheni-Kayu Agung, Pedamaran, Ogan Komering Ilir (OKI), Palembang, Sumsel, Kamis (11/1/2024).
Di momen tersebut, Atikoh juga sempat berdialog bersama mereka. Selain sempat berbincang soal sulitnya mengakses pupuk subsidi, di momen tersebut mereka juga membahas soal biaya pendidikan sekolah yang tinggi.
"Hampir seluruh petani di Indonesia, bagaimana mereka kesulitan mengakses pupuk bersubsidi, soalnya kalau pakai pupuk yang tidak bersubsidi, harganya bisa 2 hingga 3 kali lipat,” ujar Atikoh di hadapan para simpatisan dan kader partai.
“Tentu ini sangat memberatkan, apalagi ketika panen harganya anjlok," ucapnya.
Mendengar penjelasan dan pemaparan dari Atikoh, simpatisan dan kader partai pendukung Ganjar-Mahfud itu tampak begitu serius dan antusias.
Beberapa di antaranya mengaku cukup kagum dengan sosok Atikoh yang dinilainya sangat concern terkait permasalahan-permasalahan yang kerap ia temukan saat blusukan ke berbagai daerah Indonesia.
Mereka bahkan menyebut, Atikoh sudah cocok dan siap untuk menjadi seorang Ibu Negara. “Semakin kagum dengan Bu Atikoh. Dia figur yang cerdas dan sudah siap jadi Ibu Negara. Setiap masalah yang kami keluhkan, contohnya terkait pupuk subsidi tadi menurut saya sangat solutif,” tutur Arda, salah satu simpatisan yang hadir.
Begitu juga dengan Risa Saidah (49), seorang ibu rumah tangga 4 anak ini juga mengaku bahwa penjelasan dan masukan terkait masalah biaya pendidikan yang masih tinggi di Indonesia sebelumnya juga sangat membuka wawasannya.
Ia menilai program SMK berbasis asrama atau boarding school seperti yang dijelaskan Atikoh cukup membantu untuk membuat akses pendidikan anak-anak di Indonesia semakin terbuka lebar.
Di momen tersebut, Atikoh juga sempat berdialog bersama mereka. Selain sempat berbincang soal sulitnya mengakses pupuk subsidi, di momen tersebut mereka juga membahas soal biaya pendidikan sekolah yang tinggi.
"Hampir seluruh petani di Indonesia, bagaimana mereka kesulitan mengakses pupuk bersubsidi, soalnya kalau pakai pupuk yang tidak bersubsidi, harganya bisa 2 hingga 3 kali lipat,” ujar Atikoh di hadapan para simpatisan dan kader partai.
“Tentu ini sangat memberatkan, apalagi ketika panen harganya anjlok," ucapnya.
Mendengar penjelasan dan pemaparan dari Atikoh, simpatisan dan kader partai pendukung Ganjar-Mahfud itu tampak begitu serius dan antusias.
Beberapa di antaranya mengaku cukup kagum dengan sosok Atikoh yang dinilainya sangat concern terkait permasalahan-permasalahan yang kerap ia temukan saat blusukan ke berbagai daerah Indonesia.
Mereka bahkan menyebut, Atikoh sudah cocok dan siap untuk menjadi seorang Ibu Negara. “Semakin kagum dengan Bu Atikoh. Dia figur yang cerdas dan sudah siap jadi Ibu Negara. Setiap masalah yang kami keluhkan, contohnya terkait pupuk subsidi tadi menurut saya sangat solutif,” tutur Arda, salah satu simpatisan yang hadir.
Begitu juga dengan Risa Saidah (49), seorang ibu rumah tangga 4 anak ini juga mengaku bahwa penjelasan dan masukan terkait masalah biaya pendidikan yang masih tinggi di Indonesia sebelumnya juga sangat membuka wawasannya.
Ia menilai program SMK berbasis asrama atau boarding school seperti yang dijelaskan Atikoh cukup membantu untuk membuat akses pendidikan anak-anak di Indonesia semakin terbuka lebar.