Ganjar-Mahfud Dinilai Miliki Komitmen Sejahterakan Prajurit TNI-Polri

Selasa, 09 Januari 2024 - 11:55 WIB
loading...
Ganjar-Mahfud Dinilai...
Capres Ganjar Pranowo (tengah) menyampaikan pendapat disaksikan rivalnya Prabowo Subianto (kiri) dan Anies Baswedan saat adu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). FOTO/MPI/ALDHI CHANDRA
A A A
JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud MD dinilai memiliki komitmen memprioritaskan peningkatan kesejahteraan prajurit TNI-Polri. Hal itu ditegaskan Ganjar dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

"Kalau nggak ada prioritas ke sana, yang dibeli pasti pesawat dulu," kata pengamat militer ISESS Bambang Rukminto dalam keterangannya dikutip, Selasa (9/1/2024).

Menurutnya, seorang capres sudah tepat memiliki skala prioritas dalam penganggaran pertahanan dan keamanan. Adapun kesejahteraan anggota TNI-Polri adalah sebuah keniscayaan untuk selalu diperjuangkan kenaikan gajinya oleh pemerintah setiap tahun.



Selain kesejahteraan, Bambang juga mengingatkan perlunya memprioritaskan peningkatan kemampuan pertahanan. "Harus simultan juga dengan peningkatan kemampuan pertahanan yang di antaranya ada alutsista. Tanpa ada profil kemampuan pertahanan yang kuat, tentu tak memiliki daya gentar pada ancaman," katanya. Tanpa kesejahteraan TNI-Polri, tentu sistem pertahanan juga akan loyo.

Peremajaan alutsista tidak bisa ditinggalkan. Namun, menurut Bambang, alutsista bekas juga bukan berarti ketinggalan zaman. "Tetapi segera melakukan transformasi teknologi pertahanan sesuai kebutuhan zaman juga harus masuk dalam skala prioritas," katanya.

Bambang juga memperhatikan komitmen Ganjar menghadapi tantangan dari dunia siber yang sangat relevan dengan keadaan saat ini. Ancaman ke depan tak sama dengan saat ini apalagi masa lalu. Ketika IoT (Internet of Things) sudah masuk ke semua lini, ancamannya tentu terkait siber. Sementara semua device terkait siber masuk tanpa ada kontrol yang ketat, dampaknya bisa berbahaya bagi pertahanan negara," katanya.



Banyak situs pemerintah di-hack, termasuk situs kementerian pertahanan itu sendiri.

Secara umum, tantangan dan peluang Indonesia untuk berjaya di dunia internasional, mengharuskan calon pemimpin memiliki visi dan komitmen jangka panjang.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1678 seconds (0.1#10.140)