Ganjar-Mahfud Bertekad Jadikan Indonesia Lumbung Pangan Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasangan capres-cawapres nomor urut 3 yang didukung Partai Perindo, Ganjar Pranowo-Mahfud MD akan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Target itu sangat mungkin diwujudkan karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, lahan pertanian luas, dan iklim yang cocok dengan semua jenis tanaman pangan.
"Indonesia punya potensi menjadi lumbung pangan dunia. Di ASEAN, ada Vietnam, Thailand, dan Indonesia yang punya kemampuan untuk itu," kata Ganjar dalam keterangannya dikutip, Sabtu (6/1/2024).
Untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, kata Ganjar, diperlukan modernisasi dan mekanisasi pertanian. Selain itu, pemerintah juga perlu memastikan ketersediaan pupuk dan benih berkualitas.
Data menunjukkan, produksi beras Indonesia sudah mencapai 5,9 ton per hektare. Menurut Ganjar, angka tersebut masih bisa ditingkatkan menjadi sekitar 7 ton per hektare.
"Risetnya sudah sampai 12 ton, tapi itu riset. Kalau saja bisa meningkatkan sampai 7 ton saja, maka produksi kita sudah luar biasa," ujarnya.
Ganjar melanjutkan, Indonesia perlu memastikan pasokan pangan yang berkelanjutan dalam situasi konflik atau perang. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas pangan global.
"Kita harus memastikan bahwa suplai pangan kita berkelanjutan, terutama dalam situasi konflik atau perang. Ini penting untuk menjaga stabilitas pangan global," kata mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu.
Krisis pangan merupakan ancaman global yang perlu segera diatasi. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), sebanyak 828 juta orang di dunia menderita kelaparan pada 2021. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 1,1 miliar orang pada 2030.
Karena itu, Ganjar-Mahfud berkomitmen akan melanjutkan program food estate dari Pemerintahan Jokowi, meski program itu gagal total hingga periode kedua Presiden Jokowi.
"Indonesia punya potensi menjadi lumbung pangan dunia. Di ASEAN, ada Vietnam, Thailand, dan Indonesia yang punya kemampuan untuk itu," kata Ganjar dalam keterangannya dikutip, Sabtu (6/1/2024).
Untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, kata Ganjar, diperlukan modernisasi dan mekanisasi pertanian. Selain itu, pemerintah juga perlu memastikan ketersediaan pupuk dan benih berkualitas.
Data menunjukkan, produksi beras Indonesia sudah mencapai 5,9 ton per hektare. Menurut Ganjar, angka tersebut masih bisa ditingkatkan menjadi sekitar 7 ton per hektare.
"Risetnya sudah sampai 12 ton, tapi itu riset. Kalau saja bisa meningkatkan sampai 7 ton saja, maka produksi kita sudah luar biasa," ujarnya.
Ganjar melanjutkan, Indonesia perlu memastikan pasokan pangan yang berkelanjutan dalam situasi konflik atau perang. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas pangan global.
"Kita harus memastikan bahwa suplai pangan kita berkelanjutan, terutama dalam situasi konflik atau perang. Ini penting untuk menjaga stabilitas pangan global," kata mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu.
Krisis pangan merupakan ancaman global yang perlu segera diatasi. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), sebanyak 828 juta orang di dunia menderita kelaparan pada 2021. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 1,1 miliar orang pada 2030.
Karena itu, Ganjar-Mahfud berkomitmen akan melanjutkan program food estate dari Pemerintahan Jokowi, meski program itu gagal total hingga periode kedua Presiden Jokowi.
(maf)