Ganjar Akan Hapus Kredit Macet Petani Rp600 Miliar
loading...
A
A
A
Ganjar merespons positif ungkapan para petani dengan mengatakan akan mencermati secara mendalam data kredit macet KUR, baik di kalangan petani maupun nelayan.
Ganjar berjanji, jika nanti terpilih sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia, periode 2024-2029, pemerintahan yang dipimpinnya akan menghapus atau memutihkan utang petani dan nelayan, yang terkendala musibah.
Untuk diketahui, selama 10 tahun menjabat Gubernur Jawa Tengah dari 2013 hingga 2023, Ganjar konsisten menerapkan program unggulan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan.
Ganjar mengaku para petani dan nelayan menghadapi kesulitan karena terlilit utang, yang bersumber dari kredit modal kerja. Apalagi, di saat mengalami gagal panen karena faktor cuaca, petani kesulitan mengembalikan pinjaman modal.
Persoalan yang sama juga dihadapi para nelayan, yang sulit memprediksi hasil dan nilai tangkapannya, karena menghadapi perubahan iklim.
Sebagai pemimpin yang lahir dari rakyat kecil, Ganjar menyatakan akan mencarikan solusi yang selama ini diterapkan di Jawa Tengah, diberlakukan secara nasional, dengan cara pemutihan kredit, sehingga dapat meringankan beban petani dan nelayan.
"Harapannya, hilangnya beban tanggungan tadi, para petani dan nelayan menjadi lebih ringan untuk bekerja, terbuka harapan baru, dan menjadi semangat untuk kembali turun ke sawah dan melaut lagi," kata Ganjar.
Ia menambahkan, alasan utama meringankan beban tanggungan petani dan nelayan karena kedua profesi itu adalah tulang punggung kedaulatan pangan Indonesia. "Pemerintahan Ganjar dan Mahfud siap menanggung seluruh utang petani dan nelayan," katanya.
Ganjar berjanji, jika nanti terpilih sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia, periode 2024-2029, pemerintahan yang dipimpinnya akan menghapus atau memutihkan utang petani dan nelayan, yang terkendala musibah.
Untuk diketahui, selama 10 tahun menjabat Gubernur Jawa Tengah dari 2013 hingga 2023, Ganjar konsisten menerapkan program unggulan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan.
Ganjar mengaku para petani dan nelayan menghadapi kesulitan karena terlilit utang, yang bersumber dari kredit modal kerja. Apalagi, di saat mengalami gagal panen karena faktor cuaca, petani kesulitan mengembalikan pinjaman modal.
Persoalan yang sama juga dihadapi para nelayan, yang sulit memprediksi hasil dan nilai tangkapannya, karena menghadapi perubahan iklim.
Sebagai pemimpin yang lahir dari rakyat kecil, Ganjar menyatakan akan mencarikan solusi yang selama ini diterapkan di Jawa Tengah, diberlakukan secara nasional, dengan cara pemutihan kredit, sehingga dapat meringankan beban petani dan nelayan.
"Harapannya, hilangnya beban tanggungan tadi, para petani dan nelayan menjadi lebih ringan untuk bekerja, terbuka harapan baru, dan menjadi semangat untuk kembali turun ke sawah dan melaut lagi," kata Ganjar.
Ia menambahkan, alasan utama meringankan beban tanggungan petani dan nelayan karena kedua profesi itu adalah tulang punggung kedaulatan pangan Indonesia. "Pemerintahan Ganjar dan Mahfud siap menanggung seluruh utang petani dan nelayan," katanya.
(abd)