Debat Cawapres Perdana: Gibran Kombinasikan Gaya Jokowi dan Prabowo

Kamis, 28 Desember 2023 - 05:50 WIB
loading...
A A A
Orang banyak menyamakan gaya Gibran dengan Jokowi. Menurut saya, persamaan Gibran dengan Prabowo, juga tak kalah banyak. Persamaan dengan Jokowi adalah ketika Gibran melontarkan pertanyaan jebakan ala cerdas cermat (seperti TPID di Pilpres 2014 dan Unicorn di Pilpres 2019) serta dari intonasi dan gaya bicaranya. Ketika mendengar intonasi suaranya, Saya bertanya-tanya, apakah memang seperti itu gaya bicara Gibran di forum resmi, atau apakah ia sedang impersonate ayahnya? Sedangkan persamaan Gibran dengan Prabowo adalah: sikap terhadap lawan debat, dan seolah fokus ke orang tertentu. Prabowo terkesan lebih fokus menyerang Anies Baswedan dan bersikap underestimate lewat intonasi sapaan: Mas Anies..Mas Anies.. Gibran pun terkesan lebih fokus ke Muhaimin, bahkan menjuluki ‘aneh’ (yang masuk kategori bullying dan meremehkan). Keduanya juga membawa ke personal, seperti ketika Gibran mempertanyakan inkonsistensi soal IKN ke Muhaimin, dan Prabowo ke Anies soal oposisi. Gibran dan Prabowo juga sama-sama menuding pertanyaan kandidat lain tendensius. Gibran ke Muhaimin soal proyek di Solo, sedangkan Prabowo ke Ganjar ketika ditanya soal Pengadilan HAM. Di luar itu, kesan kurang menghargai lawan debat juga ditunjukkan Gibran ke Mahfud, dengan mengatakan : “jangan mengambang ke mana-mana” ketika Mahfud menjawab pertanyaan soal CCS. Bandingkan dengan kesantunan Ganjar Pranowo ketika Prabowo dianggap belum menjawab pertanyaan soal pelanggaran HAM berat.

Kalau saya termasuk undecided voters yang hampir 29% itu, maka Gibran akan kehilangan suara akibat kesan arogan anak Presiden yang ditampilkannya dan sikap underestimate terhadap kandidat lain. Menunjukkan kesetaraan dengan kandidat lain yang lebih berpengalaman, bukanlah dengan berusaha ‘menerkam’ alias menjatuhkan. Dari analisis Drone Emprit di platform X, dalam debat kali ini: Gibran mendapat sentimen positif tertinggi yakni 70% dan sentimen negatif 23% (di bawah Muhaimin yang mendapat sentimen negatif tertinggi : 41%). Mahfud MD mendapat sentiment positif 69%, dengan sentimen negatif terendah yakni 16%. Sedangkan Muhaimin mendapat sentimen positif terendah, yakni 48%.

Harus diakui dalam Debat Cawapres kali ini, Gibran telah mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR)-nya dengan baik dan tampil percaya diri. Gibran unggul dari sisi show, karena sebelumnya ia dipandang sebelah mata. Sehingga ada unsur kejutannya. Apakah skornya tinggi? Belum tentu. Sikapnya yang terkesan ingin menjatuhkan lawan itulah yang mengurangi skor. Juga karena pertanyaannya bersifat menjebak. Gibran punya kesempatan bertanya satu kali ke masing-masing kandidat, tapi yang disiapkan hanya pertanyaan jebakan. Dari sisi etika dan penerapan aturan main debat, Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar lebih unggul. Hanya saja, mereka berdua belum dalam penampilan terbaiknya. Dari aspek show (pertunjukan), jika debat ini diibaratkan pertandingan sepak bola, Gibran bermain tidak cantik dan kalah dalam ball possession. Tapi ia unggul skor mencetak gol, lewat serangan balik akibat kelengahan lawan.
(zik)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1486 seconds (0.1#10.140)