Momen Siti Atikoh Menyaring Kedelai dan Potong Tahu saat Kunjungi ke UD Makmur Gresik

Rabu, 20 Desember 2023 - 15:44 WIB
loading...
Momen Siti Atikoh Menyaring Kedelai dan Potong Tahu saat Kunjungi ke UD Makmur Gresik
Siti Atikoh Suprianti, istri capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, turun langsung menyaring dan memotong tahu saat mengunjungi perajin tahu di Gresik, Jawa Timur. Foto/MPI/devi ari rahmadhani
A A A
GRESIK - Siti Atikoh Suprianti , istri capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, melanjutkan safari politiknya dengan bersilaturahmi ke Desa Gadingwatu, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Dalam kesempatan ini, Siti Atikoh akan berdialog dengan perajin tahu di UD Makmur.

Kedatangan Siti Atikoh ini disambut antusiasme ibu-ibu yang sudah sejak pagi menunggu di Desa Gadingwatu. Ketika Siti Atikoh pergi mereka tampak berebut meminta foto bersama ibunda Alam Ganjar itu. Dengan senyum sumringah, Siti Atikoh melayani permintaan para ibu-ibu.

Setelah selesai melayani warga yang meminta foto, Siti Atikoh langsung mendatangi para perajin tahu untuk melihat secara langsung proses pembuatan panganan itu dari awal sampai siap didistibusikan ke pasar.



Tidak hanya itu, Siti Atikoh juga turun langsung dengan menyaring kedelai yang sedang proses dimasak. Selanjutnya, Siti Atikoh dengan fokus memotong tahu menjadi kotak-kotak kecil. Selanjutnya, Siti Atikoh mengajak perajin untuk berdialog.

Dalam kesempatan itu, perajin menyebut permasalahan utama usaha tahu itu soal ketersediaan bahan baku karena kedelai yang digunakan berasal dari impor.



Terkait masalah ini, Siti Atikoh menyarankan agar perajin tidak ketergantungan dengan kedelai impor. "Kalau ketergantungan impor masih tinggi, dan keran impor ditutup, akhirnya memengaruhi ketersediaan bahan baku. Kondisi ini membuat ketahanan pangan kita masih rentan," kata Atikoh.

Menurutnya, tanah Indonesia sangat subur dengan kekayaan alam yang luar biasa. Dahulu, di beberapa wilayah masih produksi kedelai seperti Sumbawa dan Bima. Saat ini sudah beralih ke jagung. Dia mengatakan kedelai lokal ke depan harus bisa berdaulat, sehingga perajin tahu di Indonesia tidak lagi bergantung pada impor.

Atikoh menyadari kedelai secara teori lebih subur apabila ditanam di negara yang mempunyai empat musim. Sedangkan di wilayah tropis terdapat beberapa kendala seperti kadar air, curah hujan, dan hawa panas.

"Namun, ilmu pengetahuan itu, kan, terus berkembang. Makanya perlu riset dan penelitian. Harapannya, hasil penelitian itu akan menemukan bibit yang unggul sesuai dengan kondisi alam kita," harapnya.

Atikoh mengatakan secara kualitas dan rasa, bibit kedelai dari lokal lebih enak. Hanya saja, kadar airnya lebih tinggi sehingga dapat memengaruhi masa ketahanan tahu. Dari situ, katanya, penting inovasi dan penelitian agar kedelai lokal bisa bersaing dengan produk impor dan diandalkan para perajin tahu.

"Kalau soal pemasaran sudah sangat bagus, sesuai dengan keseharian orang jawa biasanya di dapur kurang lengkap kalau belum ada tahu dan tempe," kata wanita kelahiran Jawa Tengah itu.

Sama dengan masalah yang ia temui di kota lain, Siti Atikoh pun telah mencatat masalah yang ditemukan di UD Makmur. Nantinya masalah ini akan disampaikan ke Ganjar Pranowo selaku calon presiden RI.

"Yang paling urgen terlebih dahulu saya sampaikan Pak Ganjar, sedangkan lainnya, kami rangkum semua selanjutkan saya serahkan juga supaya tahu kondisi masyarakat di tiap wilayah," pungkasnya.

Sementara Ketua DPC PDI Perjuangan Gresik Mujid Riduan mengaku senang karena aspirasi perajin tahu di Kota Pudak tersampaikan langsung kepada calon ibu negara Siti Atikoh.

"Harapannya ke depan, Pak Ganjar - Mahfud menang di Pilpres 2024 sebagai Presiden dan Wakil Presiden, sehingga, persoalan yang sudah ada bisa langsung ditindaklanjuti," katanya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1715 seconds (0.1#10.140)