Debat Perdana Capres 2024, Ganjar Dinilai Sangat Prima dan Mampu Menunjukkan Kelasnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo dinilai tampil prima dan mampu menunjukkan kelasnya saat debat perdana Capres 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Hal itu diungkap Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Benny Rhamdani. "Saya menilai debat kemarin itu debat di mana Ganjar menunjukkan kelasnya. Kalau dari sisi nilai, Ganjar dapat sepuluh, Anies dapat delapan, kalau Prabowo nilainya lima. Nilai merah," kata Benny melalui keterangan resminya, Kamis (14/12/2023).
Benny mengatakan, wajar Prabowo menerima nilai jelek karena Ketum Gerindra itu tidak banyak memberikan jawaban substansi ketika ditanyai Ganjar atau Anies dalam debat.
"Pokoknya dalam pertanyaan Anies dan Ganjar tidak pernah memberikan jawaban substansi. Harusnya dia bisa menyampaikan future Indonesia lima tahun ke depan dan substansi tentang bangsa apa yang perlu dibangun," ucapnya.
Menurut Benny, kurangnya Prabowo menyampaikan substansi karena eks Pangkostrad itu merasa yakin bisa menang kontestasi dengan gimik gemoynya. "Ya, karena itu. Iya, karena itu, karena dia ingin melecehkan bangsa ini dan seolah bangsa ini bisa dikibulin dengan gemoy," katanya.
Hal itu diungkap Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Benny Rhamdani. "Saya menilai debat kemarin itu debat di mana Ganjar menunjukkan kelasnya. Kalau dari sisi nilai, Ganjar dapat sepuluh, Anies dapat delapan, kalau Prabowo nilainya lima. Nilai merah," kata Benny melalui keterangan resminya, Kamis (14/12/2023).
Benny mengatakan, wajar Prabowo menerima nilai jelek karena Ketum Gerindra itu tidak banyak memberikan jawaban substansi ketika ditanyai Ganjar atau Anies dalam debat.
"Pokoknya dalam pertanyaan Anies dan Ganjar tidak pernah memberikan jawaban substansi. Harusnya dia bisa menyampaikan future Indonesia lima tahun ke depan dan substansi tentang bangsa apa yang perlu dibangun," ucapnya.
Menurut Benny, kurangnya Prabowo menyampaikan substansi karena eks Pangkostrad itu merasa yakin bisa menang kontestasi dengan gimik gemoynya. "Ya, karena itu. Iya, karena itu, karena dia ingin melecehkan bangsa ini dan seolah bangsa ini bisa dikibulin dengan gemoy," katanya.
(cip)