Mahfud MD Ajak Generasi Milenial dan Z Berperan Aktif Tentukan Pemimpin Bangsa
loading...
A
A
A
MALANG - Menteri Koordinator, Politik, Hukum, dan HAM (Menko Polhukam), Mahfud MD mengajak penuda dari generasi milenial dan z untuk beperan aktif dalam Pemilu 2024 . Generasi muda pemilik setengah lebih suara pemilu dapat menentukan pemimpin masa depan yang lebih berwarna.
Hal itu disampaikan Cawapres Nomor Urut 3 ini saat mengisi Dialog Generasi Muda Memilih: Mewujudkan Pemilu 2024 Tanpa Golput yang dihelar di Universitas Brawijaya, Malang, Kamis (7/12/2023).
Mahfud mengatakan mahasiswa sebagai generasi muda harus berperan aktif dalam mensukseskan Pemilu 2024. "Generasi muda menggunakan haknya untuk memilih agar bisa menentukan warna kepemimpinan negara di masa 2024-2029," katanya.
Hal itu karena dari total daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 2,48 juta pemilih suara generasi muda umur 17-40 yang tercatat sekitar 1,63 juta atau sekitar 52% dari total keseluruhan. Dirinci usia 17-30 jumlahnya 31,92% dan pemilih yang berusia 30-40 jumlahnya 20,7%.
"Artinya porsi pemilih milenial dan Gen Z itu mendominasi Pemilu 2024. Saudara-saudara akan menentukan. Dan kalau tidak menentukan nanti akan mengikuti putusan yang sudah terikat," jelasnya.
Lebih lanjut, Mahfud meminta untuk tidak bersikap golongan putih (golput) tidak memilih calon manapun. Meski calon tidak memenuhi kriteria namun sudah diseleksi melalui peraturan perundang-undangan.
"Jadi inilah calon yang ada dan saudara sekalian diminta untuk memilih. Pemimpin itu harus lagi pada pemilu pada periode kepemimpinan yang sudah habis. Anda memilih atau tidak memilih pemimpin akan tetap lahir. Artinya dilahirkan oleh mereka yang memilih meski pun hanya sedikit pemilihnya," pungkasnya.
Hal itu disampaikan Cawapres Nomor Urut 3 ini saat mengisi Dialog Generasi Muda Memilih: Mewujudkan Pemilu 2024 Tanpa Golput yang dihelar di Universitas Brawijaya, Malang, Kamis (7/12/2023).
Baca Juga
Mahfud mengatakan mahasiswa sebagai generasi muda harus berperan aktif dalam mensukseskan Pemilu 2024. "Generasi muda menggunakan haknya untuk memilih agar bisa menentukan warna kepemimpinan negara di masa 2024-2029," katanya.
Hal itu karena dari total daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 2,48 juta pemilih suara generasi muda umur 17-40 yang tercatat sekitar 1,63 juta atau sekitar 52% dari total keseluruhan. Dirinci usia 17-30 jumlahnya 31,92% dan pemilih yang berusia 30-40 jumlahnya 20,7%.
"Artinya porsi pemilih milenial dan Gen Z itu mendominasi Pemilu 2024. Saudara-saudara akan menentukan. Dan kalau tidak menentukan nanti akan mengikuti putusan yang sudah terikat," jelasnya.
Lebih lanjut, Mahfud meminta untuk tidak bersikap golongan putih (golput) tidak memilih calon manapun. Meski calon tidak memenuhi kriteria namun sudah diseleksi melalui peraturan perundang-undangan.
Baca Juga
"Jadi inilah calon yang ada dan saudara sekalian diminta untuk memilih. Pemimpin itu harus lagi pada pemilu pada periode kepemimpinan yang sudah habis. Anda memilih atau tidak memilih pemimpin akan tetap lahir. Artinya dilahirkan oleh mereka yang memilih meski pun hanya sedikit pemilihnya," pungkasnya.
(kri)