Jenderal TNI Maruli Simanjuntak Jabat KSAD, Siapa Berpeluang Jadi Pangkostrad?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jenderal TNI Maruli Simanjuntak resmi menjadi Kepala Staf Angkatan Darat ( KSAD ). Siapa yang akan menggantikan posisinya sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ( Pangkostrad )?
Menurut pengamat militer Anton Aliabbas, mengingat jabatan Pangkostrad adalah strategis, kemungkinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan kembali memilih orang yang pernah bekerja dengannya untuk menduduki jabatan tersebut.
Secara normatif, kata Anton, jabatan tersebut dapat diisi oleh perwira tinggi (pati) berpangkat mayor jenderal (mayjen) atau letnan jenderal (letjen). Dengan kata lain, sosok yang mengisi jabatan tersebut bisa bentuknya mutasi lateral (pati berpangkat letjen) atau promosi (pati berpangkat mayjen).
"Tidak ada pola khusus terkait hal ini. Mutasi lateral misalnya dulu pernah dialami Gatot Nurmantyo dan Andika Perkasa. Sedangkan pola promosi pernah dirasakan misalnya oleh Dudung Abdurachman, Ryamizard Ryacudu, dan Maruli Simanjuntak," ujar Anton kepada SINDOnews, Rabu (29/11/2023).
Terkait promosi, lanjut Anton, sosok pati berpangkat mayjen yang diajukan biasanya telah mengenyam minimal dua kali jabatan bintang dua (mutasi lateral). Namun, pola ini tentu saja tidak baku mengingat Presiden Jokowi bisa saja menerabas pola ini.
Jika berpegang pada pola 'telah/sedang menjalankan dua kali mutasi lateral pada pangkat mayjen', kata Anton, setidaknya ada tiga orang yang pernah bertugas di lingkaran Jokowi yang berpeluang. Mereka adalah Pangdam Jaya Mayjen M Hasan (mantan Dan Grup A Paspampres/Akmil 1993), Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono (mantan ajudan Presiden RI/Akmil 1993), dan Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo (mantan Komandan Paspampres/Akmil 1994).
"Dari nama ini, hanya Hasan yang telah menjalankan tiga kali mutasi lateral di pangkat mayjen. Sebelum menjabat pos Pangdam Jaya, Hasan pernah menjalankan tugas sebagai Pangdam I/Iskandar Muda dan Danjen Kopassus," katanya.
Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) ini menambahkan, di luar lingkaran Jokowi, ada kandidat potensial yakni Mayjen Muhammad Saleh Mustafa (Akmil 1991). Saat ini, Saleh menduduki posisi Kepala Staf Kostrad.
"Saleh juga tercatat telah empat kali menjalankan mutasi lateral untuk jabatan mayjen. Sebelum menjabat Kaskostrad, Saleh pernah menduduki posisi Perwira Sahli KSAD Bidang Sosbudkum HAM dan Narkoba, Pangdam XVII/Cenderawasih, dan Kepala Staf Kogabwilhan II," pungkasnya.
Menurut pengamat militer Anton Aliabbas, mengingat jabatan Pangkostrad adalah strategis, kemungkinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan kembali memilih orang yang pernah bekerja dengannya untuk menduduki jabatan tersebut.
Secara normatif, kata Anton, jabatan tersebut dapat diisi oleh perwira tinggi (pati) berpangkat mayor jenderal (mayjen) atau letnan jenderal (letjen). Dengan kata lain, sosok yang mengisi jabatan tersebut bisa bentuknya mutasi lateral (pati berpangkat letjen) atau promosi (pati berpangkat mayjen).
"Tidak ada pola khusus terkait hal ini. Mutasi lateral misalnya dulu pernah dialami Gatot Nurmantyo dan Andika Perkasa. Sedangkan pola promosi pernah dirasakan misalnya oleh Dudung Abdurachman, Ryamizard Ryacudu, dan Maruli Simanjuntak," ujar Anton kepada SINDOnews, Rabu (29/11/2023).
Terkait promosi, lanjut Anton, sosok pati berpangkat mayjen yang diajukan biasanya telah mengenyam minimal dua kali jabatan bintang dua (mutasi lateral). Namun, pola ini tentu saja tidak baku mengingat Presiden Jokowi bisa saja menerabas pola ini.
Jika berpegang pada pola 'telah/sedang menjalankan dua kali mutasi lateral pada pangkat mayjen', kata Anton, setidaknya ada tiga orang yang pernah bertugas di lingkaran Jokowi yang berpeluang. Mereka adalah Pangdam Jaya Mayjen M Hasan (mantan Dan Grup A Paspampres/Akmil 1993), Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono (mantan ajudan Presiden RI/Akmil 1993), dan Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo (mantan Komandan Paspampres/Akmil 1994).
"Dari nama ini, hanya Hasan yang telah menjalankan tiga kali mutasi lateral di pangkat mayjen. Sebelum menjabat pos Pangdam Jaya, Hasan pernah menjalankan tugas sebagai Pangdam I/Iskandar Muda dan Danjen Kopassus," katanya.
Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) ini menambahkan, di luar lingkaran Jokowi, ada kandidat potensial yakni Mayjen Muhammad Saleh Mustafa (Akmil 1991). Saat ini, Saleh menduduki posisi Kepala Staf Kostrad.
"Saleh juga tercatat telah empat kali menjalankan mutasi lateral untuk jabatan mayjen. Sebelum menjabat Kaskostrad, Saleh pernah menduduki posisi Perwira Sahli KSAD Bidang Sosbudkum HAM dan Narkoba, Pangdam XVII/Cenderawasih, dan Kepala Staf Kogabwilhan II," pungkasnya.
(zik)