Ganjar Pranowo Hobi Menginap di Rumah Warga, Pengamat: Karakter Genuine Dekat Rakyat Kecil
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kebiasaan Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo menginap di rumah warga terutama yang berada di pelosok desa di berbagai daerah Indonesia mendapat mendapat sorotan dari pengamat komunikasi politik.
Menurut Professor Iswandi Syahputra dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, kebiasaan ini bukanlah suatu upaya yang hanya dilakukan menjelang pemilihan presiden, melainkan sudah menjadi bagian integral dari karakter asli Ganjar, yang terlihat sejak beliau menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Iswandi menyatakan bahwa tindakan ini mencerminkan tiga aspek utama. Pertama, kebiasaan ini mencerminkan karakter yang asli dan kedekatan yang kuat dengan kehidupan rakyat kecil. Tidur di rumah warga bukan hanya membutuhkan kesiapan fisik, melainkan juga kenyamanan psikologis, ketenangan emosional, dan kesiapan mental.
“Menurut saya tiga hal. Yang pertama itu karakter genuine atau asli, jadi karakter asasiyah, dia memang begitu. Orang yang memang dekat dengan kehidupan rakyat kecil,” ujar Iswandi saat dihubungi, Senin (20/11/2023).
Iswandi menekankan bahwa tidak semua orang bisa dengan mudah melakukan tindakan semacam itu, hanya mereka yang biasa berbaur dan hidup bersama masyarakat kecil.
Kedua, Iswandi menilai bahwa kebiasaan Ganjar Pranowo menginap di rumah warga sulit ditiru oleh orang lain. Meskipun ada beberapa yang mungkin bisa melakukannya, namun hal tersebut memerlukan pelatihan.
“Bukan soal mudah loh ya. Tidur di rumah penduduk itu bukan saja membutuhkan kesiapan fisik saja, tapi kenyamanan psikologis, ketenangan emosional, kesiapan mental. Jadi nggak mudah itu," terangnya.
Dalam konteks Ganjar Pranowo menginap di rumah warga, konsistensinya dalam melakukan tindakan ini menunjukkan bahwa Ganjar tidak hanya melakukannya untuk mencari simpati atau kepentingan kampanye, melainkan sudah menjadi bagian dari karakter asli dan pengalaman hidupnya.
Ketiga, tindakan ini menunjukkan konsistensi dan ketulusan Ganjar dalam berinteraksi dengan masyarakat. Menurut Iswandi, Ganjar tidak memerlukan latihan khusus untuk tidur di rumah warga, karena tingkat kedekatannya sudah mencapai level tertinggi.
Konsistensinya dalam menginap di rumah warga juga dilihat sebagai bentuk karakter yang asli dan bukan sebagai upaya rekayasa atau kampanye politik semata.
“Jangan-jangan yang sudah dilakukan Pak Ganjar itu (nginep di rumah warga), bagian dari sumber kebahagiaan dia,” kata Guru Besar Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial (FIS) ini.
“Kalau Jokowi itu hanya blusukan. Ya itu dapat diduga ya memang untuk mengambil simpati, membentuk opini, tapi bukan untuk menyerap aspirasi. Jadi beda. Kalau ini kan menyerap aspirasi," sambung Iswandi.
Iswandi menyimpulkan bahwa hobi Ganjar Pranowo menginap di rumah warga menciptakan kedekatan emosional yang kuat dengan masyarakat. Hal ini menciptakan hubungan yang lebih transparan, bebas, dan terbuka, memberikan Ganjar keunggulan kompetitif dalam membangun ikatan emosional yang mendalam dengan masyarakat.
“Dan di sini terlihat karakternya Ganjar itu teruji. Orang-orang inilah yang ke depan kalau terpilih, itu memang sudah terbiasa menghadapi rakyat. Jadi rakyat pun merasa ada garansi sosial di depan itu,” paparnya.
Hobi mantan Gubernur Jawa Tengah menginap di rumah warga tentu menjadi pendekatan langsung yang meleburkan diri dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sehingga menjadi keunggulan kompetitif Ganjar Pranowo dibandingkan dengan calon presiden lainnya.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Menurut Professor Iswandi Syahputra dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, kebiasaan ini bukanlah suatu upaya yang hanya dilakukan menjelang pemilihan presiden, melainkan sudah menjadi bagian integral dari karakter asli Ganjar, yang terlihat sejak beliau menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Iswandi menyatakan bahwa tindakan ini mencerminkan tiga aspek utama. Pertama, kebiasaan ini mencerminkan karakter yang asli dan kedekatan yang kuat dengan kehidupan rakyat kecil. Tidur di rumah warga bukan hanya membutuhkan kesiapan fisik, melainkan juga kenyamanan psikologis, ketenangan emosional, dan kesiapan mental.
“Menurut saya tiga hal. Yang pertama itu karakter genuine atau asli, jadi karakter asasiyah, dia memang begitu. Orang yang memang dekat dengan kehidupan rakyat kecil,” ujar Iswandi saat dihubungi, Senin (20/11/2023).
Iswandi menekankan bahwa tidak semua orang bisa dengan mudah melakukan tindakan semacam itu, hanya mereka yang biasa berbaur dan hidup bersama masyarakat kecil.
Kedua, Iswandi menilai bahwa kebiasaan Ganjar Pranowo menginap di rumah warga sulit ditiru oleh orang lain. Meskipun ada beberapa yang mungkin bisa melakukannya, namun hal tersebut memerlukan pelatihan.
“Bukan soal mudah loh ya. Tidur di rumah penduduk itu bukan saja membutuhkan kesiapan fisik saja, tapi kenyamanan psikologis, ketenangan emosional, kesiapan mental. Jadi nggak mudah itu," terangnya.
Dalam konteks Ganjar Pranowo menginap di rumah warga, konsistensinya dalam melakukan tindakan ini menunjukkan bahwa Ganjar tidak hanya melakukannya untuk mencari simpati atau kepentingan kampanye, melainkan sudah menjadi bagian dari karakter asli dan pengalaman hidupnya.
Ketiga, tindakan ini menunjukkan konsistensi dan ketulusan Ganjar dalam berinteraksi dengan masyarakat. Menurut Iswandi, Ganjar tidak memerlukan latihan khusus untuk tidur di rumah warga, karena tingkat kedekatannya sudah mencapai level tertinggi.
Konsistensinya dalam menginap di rumah warga juga dilihat sebagai bentuk karakter yang asli dan bukan sebagai upaya rekayasa atau kampanye politik semata.
“Jangan-jangan yang sudah dilakukan Pak Ganjar itu (nginep di rumah warga), bagian dari sumber kebahagiaan dia,” kata Guru Besar Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial (FIS) ini.
“Kalau Jokowi itu hanya blusukan. Ya itu dapat diduga ya memang untuk mengambil simpati, membentuk opini, tapi bukan untuk menyerap aspirasi. Jadi beda. Kalau ini kan menyerap aspirasi," sambung Iswandi.
Iswandi menyimpulkan bahwa hobi Ganjar Pranowo menginap di rumah warga menciptakan kedekatan emosional yang kuat dengan masyarakat. Hal ini menciptakan hubungan yang lebih transparan, bebas, dan terbuka, memberikan Ganjar keunggulan kompetitif dalam membangun ikatan emosional yang mendalam dengan masyarakat.
“Dan di sini terlihat karakternya Ganjar itu teruji. Orang-orang inilah yang ke depan kalau terpilih, itu memang sudah terbiasa menghadapi rakyat. Jadi rakyat pun merasa ada garansi sosial di depan itu,” paparnya.
Hobi mantan Gubernur Jawa Tengah menginap di rumah warga tentu menjadi pendekatan langsung yang meleburkan diri dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sehingga menjadi keunggulan kompetitif Ganjar Pranowo dibandingkan dengan calon presiden lainnya.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(kri)