Ganjar Sering Menginap di Rumah Warga, Jadi Pembeda dengan Capres Lainnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon presiden nomor urut 3 dan didukung Partai Perindo Ganjar Pranowo punya kebiasaan menginap di rumah warga. Kebiasaan yang sudah dilakukan Ganjar sejak menjabat Gubernur Jawa Tengah itu menjadi pembeda dengan calon presiden (capres) lainnya.
Kebiasaan Ganjar menginap di rumah warga itu bukan tanpa alasan, yakni bertujuan agar dirinya bisa lebih dekat melebur bersama masyarakat dan bisa menyerap aspirasi langsung. Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga Henri Subiakto menilai apa yang dilakukan Ganjar menunjukan bahwa Ganjar seorang pemimpin yang tidak berjarak dengan masyarakat kecil.
“Saya melihat bahwa apa yang dilakukan Pak Ganjar untuk masuk ke rumah-rumah warga yaitu menunjukkan bahwa beliau satu orang yang tidak berjarak dengan masyarakat kecil, masyarakat biasa,” kata pakar bidang komunikasi politik ini dikutip, Selasa (21/11/2023).
Karena, kata dia, Ganjar berasal dari masyarakat biasa. “Karena agak beda dengan capres yang lain maupun cawapres yang lainnya,” tuturnya.
Dia mengatakan, Ganjar berasal dari kalangan masyarakat biasa. Ayah Ganjar yang bernama Parmudji Pramudi Wiryo hanyalah seorang polisi purnawirawan dengan pangkat Letnan Satu (Lettu).
Sehingga, menurutnya wajar apabila Ganjar dekat dan mudah berbaur dengan masyarakat. “Dia memang berasal dari masyarakat biasa, maka logis kalau dia juga dekat dengan masyarakat biasa. Dekat dan mencoba untuk memahami denyut keinginan, aspirasi maupun juga ingin mengetahui apa yang dirasakan oleh masyarakat biasa,” tuturnya.
Dia berpendapat, kebiasaan Ganjar yang bisa dan selalu dekat dengan rakyat itu sebuah kelebihan seorang pemimpin. Dia melanjutkan, apa yang dilakukan Ganjar hampir sama seperti yang dilakukan oleh sahabat Nabi Muhammad SAW, yakni Umar bin Khattab.
“Itu justru kelebihan ya kelebihan seorang pemimpin seperti itu. Kalau Umar bin Khattab kan juga ketika ingin mengetahui apa yang terjadi di masyarakatnya, juga datang ke rumah-rumah penduduk, rumah-rumah masyarakat. Itu telah dilakukan yang bagus dari sisi itu,” imbuhnya.
Dia perlu berpendapat, apa yang dilakukan Ganjar menunjukkan bahwa Ganjar bukanlah seorang yang tinggi hati, meski pernah menjabat anggota DPR dan Gubernur Jawa Tengah, masing-masing selama dua periode, dan kini menjadi calon presiden.
“Ini menunjukkan bahwa beliau bukan orang yang tinggi hati atau tinggi mengambil status, walaupun sekarang calon presiden atau juga pernah jadi gubernur, itu kan tinggi sebenarnya,” katanya.
“Tapi dia masih bisa melayani, saya yakin Pak Ganjar juga capek ketemu sama banyak orang itu. Ke rumah-rumah itu pasti capek, tapi dia masih bisa melayani dengan tersenyum, dengan keramahan, itu adalah mekanisme psikologi yang tidak mudah,” sambungnya.
Dia menilai apa yang dilakukan Ganjar tidak bisa ditiru oleh calon presiden yang lain. Pasalnya, apa yang dilakukan Ganjar sudah menjadi kebiasaan dan dilakukan dengan senang hati.
Kemudian, dibutuhkan energi dan komitmen yang besar untuk bisa melakukan seperti yang dilakukan Ganjar. “Ya mungkin memang karena beliau suka ya jadinya tersenyum. Tapi kan orang kalau capek kan kadang-kadang juga kesulitan kan seperti itu. Nah, makanya tidak semua capres bisa. Tidak semua capres memiliki energi dan komimen untuk bisa seperti itu,” ungkapnya.
Dia membandingkan dengan capres Prabowo Subianto yang kini sudah berusia 72 tahun. Dia menilai Prabowo tidak akan bisa melakukan seperti yang dilakukan Ganjar karena faktor usia, dan latar belakangnya berasal dari keturunan ningrat.
“Lihat bagaimana dengan capres yang lain, Pak Prabowo misalnya, yang secara usia juga sudah sangat sepuh, itu pasti energinya tidak akan mampu lagi untuk seperti itu. Apalagi komitmennya, komitmennya memang dari dulu bukan seperti itu, kulturnya nggak seperti itu,” ucapnya.
Maka itu, Ganjar dianggap satu-satunya capres yang paling dekat dengan rakyat dan para pendukungnya heterogen. Hal tersebut dapat dilihat saat Ganjar melakukan kunjungan ke berbagai daerah.
Masyarakat selalu menyambut Ganjar dengan sangat antusias. “Karena terus tentang Pak Ganjar itu sering kali kalau datang ke masyarakat itu seperti jumpa fans. Fansnya senang sekali gitu kan jumpa dengan idolanya, Jadi ini bukan hanya sekadar pendekatan sosial, tapi orang yang sudah senang sama Pak Ganjar itu menjadi semakin dekat,” pungkasnya.
Lihat Juga: Menteri Rosan Harap Investasi ke Indonesia Meningkat usai Donald Trump Menangi Pilpres AS 2024
Kebiasaan Ganjar menginap di rumah warga itu bukan tanpa alasan, yakni bertujuan agar dirinya bisa lebih dekat melebur bersama masyarakat dan bisa menyerap aspirasi langsung. Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga Henri Subiakto menilai apa yang dilakukan Ganjar menunjukan bahwa Ganjar seorang pemimpin yang tidak berjarak dengan masyarakat kecil.
“Saya melihat bahwa apa yang dilakukan Pak Ganjar untuk masuk ke rumah-rumah warga yaitu menunjukkan bahwa beliau satu orang yang tidak berjarak dengan masyarakat kecil, masyarakat biasa,” kata pakar bidang komunikasi politik ini dikutip, Selasa (21/11/2023).
Baca Juga
Karena, kata dia, Ganjar berasal dari masyarakat biasa. “Karena agak beda dengan capres yang lain maupun cawapres yang lainnya,” tuturnya.
Dia mengatakan, Ganjar berasal dari kalangan masyarakat biasa. Ayah Ganjar yang bernama Parmudji Pramudi Wiryo hanyalah seorang polisi purnawirawan dengan pangkat Letnan Satu (Lettu).
Sehingga, menurutnya wajar apabila Ganjar dekat dan mudah berbaur dengan masyarakat. “Dia memang berasal dari masyarakat biasa, maka logis kalau dia juga dekat dengan masyarakat biasa. Dekat dan mencoba untuk memahami denyut keinginan, aspirasi maupun juga ingin mengetahui apa yang dirasakan oleh masyarakat biasa,” tuturnya.
Dia berpendapat, kebiasaan Ganjar yang bisa dan selalu dekat dengan rakyat itu sebuah kelebihan seorang pemimpin. Dia melanjutkan, apa yang dilakukan Ganjar hampir sama seperti yang dilakukan oleh sahabat Nabi Muhammad SAW, yakni Umar bin Khattab.
“Itu justru kelebihan ya kelebihan seorang pemimpin seperti itu. Kalau Umar bin Khattab kan juga ketika ingin mengetahui apa yang terjadi di masyarakatnya, juga datang ke rumah-rumah penduduk, rumah-rumah masyarakat. Itu telah dilakukan yang bagus dari sisi itu,” imbuhnya.
Dia perlu berpendapat, apa yang dilakukan Ganjar menunjukkan bahwa Ganjar bukanlah seorang yang tinggi hati, meski pernah menjabat anggota DPR dan Gubernur Jawa Tengah, masing-masing selama dua periode, dan kini menjadi calon presiden.
“Ini menunjukkan bahwa beliau bukan orang yang tinggi hati atau tinggi mengambil status, walaupun sekarang calon presiden atau juga pernah jadi gubernur, itu kan tinggi sebenarnya,” katanya.
“Tapi dia masih bisa melayani, saya yakin Pak Ganjar juga capek ketemu sama banyak orang itu. Ke rumah-rumah itu pasti capek, tapi dia masih bisa melayani dengan tersenyum, dengan keramahan, itu adalah mekanisme psikologi yang tidak mudah,” sambungnya.
Dia menilai apa yang dilakukan Ganjar tidak bisa ditiru oleh calon presiden yang lain. Pasalnya, apa yang dilakukan Ganjar sudah menjadi kebiasaan dan dilakukan dengan senang hati.
Kemudian, dibutuhkan energi dan komitmen yang besar untuk bisa melakukan seperti yang dilakukan Ganjar. “Ya mungkin memang karena beliau suka ya jadinya tersenyum. Tapi kan orang kalau capek kan kadang-kadang juga kesulitan kan seperti itu. Nah, makanya tidak semua capres bisa. Tidak semua capres memiliki energi dan komimen untuk bisa seperti itu,” ungkapnya.
Dia membandingkan dengan capres Prabowo Subianto yang kini sudah berusia 72 tahun. Dia menilai Prabowo tidak akan bisa melakukan seperti yang dilakukan Ganjar karena faktor usia, dan latar belakangnya berasal dari keturunan ningrat.
“Lihat bagaimana dengan capres yang lain, Pak Prabowo misalnya, yang secara usia juga sudah sangat sepuh, itu pasti energinya tidak akan mampu lagi untuk seperti itu. Apalagi komitmennya, komitmennya memang dari dulu bukan seperti itu, kulturnya nggak seperti itu,” ucapnya.
Maka itu, Ganjar dianggap satu-satunya capres yang paling dekat dengan rakyat dan para pendukungnya heterogen. Hal tersebut dapat dilihat saat Ganjar melakukan kunjungan ke berbagai daerah.
Masyarakat selalu menyambut Ganjar dengan sangat antusias. “Karena terus tentang Pak Ganjar itu sering kali kalau datang ke masyarakat itu seperti jumpa fans. Fansnya senang sekali gitu kan jumpa dengan idolanya, Jadi ini bukan hanya sekadar pendekatan sosial, tapi orang yang sudah senang sama Pak Ganjar itu menjadi semakin dekat,” pungkasnya.
Lihat Juga: Menteri Rosan Harap Investasi ke Indonesia Meningkat usai Donald Trump Menangi Pilpres AS 2024
(rca)