Asal Usul dan Sejarah Salam Metal yang Diacungkan Ganjar usai Dapat Nomor Urut 3

Kamis, 16 November 2023 - 13:12 WIB
loading...
Asal Usul dan Sejarah...
Pasangan capres-cawapres, Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapatkan nomor urut 3 pada Pilpres 2024. Ganjar-Mahfud langsung menunjukkan salam metal saat pengambilan nomor urut capres-cawapres Kantor KPU, Selasa (14/11/2023) malam. Foto/MPIArif Julianto
A A A
JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Ganjar Pranowo - Mahfud MD mendapatkan nomor urut 3 dalam pengundian Pilpres 2024 di Kantor KPU, Selasa (14/11) malam.

Ganjar kemudian mengacungkan salam metal tiga jari, yang kini telah menjadi pose ikonik di kalangan pendukung dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Ganjar Pranowo dengan penuh kegembiraan membuka nomor urut dan menemukan nomor 3, langsung mengacungkan salam metal tiga jari, sebuah gesture yang sudah menjadi bagian dari identitas mereka.



Mahfud MD juga turut mengikuti dengan salam metal, menggambarkan kebersamaan, dan semangat dalam perjalanan politik mereka.

Dalam pidatonya, Ganjar Pranowo memberikan makna mendalam terkait nomor urut tersebut.

"Jadi kita mendapatkan nomor tiga, itu sesuai dengan sila ketiga, Persatuan Indonesia," kata Ganjar yang disambut dengan sorak sorai meriah dari para pendukungnya.

Salam metal, yang menjadi ciri khas pasangan ini, memiliki beragam interpretasi di berbagai negara dan komunitas.

Dalam fitur emoji media sosial, gesture ini dikenal sebagai simbol 'I love you' di Amerika Serikat. Sedangkan di kalangan komunitas musik, gesture ini seringkali menjadi simbol kebersamaan dan semangat, terutama dalam momen intro, guitar solo, atau saat breakdown.

Namun darimanakah asal usul salam metal sebenarnya? Mengapa kerap digunakan oleh band aliran metal dan bahkan menjadi gesture politik untuk Ganjar-Mahfud?

Melansir dari salah satu media nasional, gesture salam metal muncul pada 980-an dan umumnya dikaitkan dengan genre musik heavy metal yang agresif dan kontroversial.

Pada awalnya berasal dari Inggris pada awal 1970-an, gerakan Salam Metal berkembang menjadi fenomena global pada 1980-an dengan popularitas band-band seperti Iron Maiden, Metallica, Slayer, dan Megadeth.

Namun salam ini menjadi sorotan usai Ronnie James Dio, Vokalis Band Black Sabbath asal Inggris kerap menunjukan gesture ini kepada penonton sebagai sarana komunikasi.

Selama perjalanannya, Salam Metal menghadapi kontroversi dan stereotip negatif, tetapi bagi para penggemarnya, ini merupakan saluran ekspresi kuat dan bentuk pembebasan dari tekanan sosial atau masalah pribadi.

Para penggemar Salam Metal, yang dikenal sebagai "metalheads," membentuk identitas dan komunitas yang kuat dengan gaya berpakaian khas dan aksesori yang mencerminkan semangat metal.

Salam Metal, sebagai bagian integral dari sejarah musik rock, terus berkembang dengan munculnya subgenre baru.

Para penggemar dapat menikmati pertunjukan konser yang energik, festival musik khusus metal, dan menjalin hubungan sosial melalui komunitas online dan offline.

Walaupun gerakan ini memiliki identitasnya yang unik, pada substansinya Salam Metal mengusung nilai-nilai kebebasan dalam berekspresi layaknya nilai-nilai demokrasi yang menjadi penekanan Ganjar dan Mahfud MD usai pidatonya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1587 seconds (0.1#10.140)