Kisah Suryo Prabowo Saksikan Sang Saka Merah Putih Berkibar Terakhir Kalinya di Timor Timur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo merupakan salah satu tokoh militer yang disegani oleh masyarakat Indonesia. Dia pernah terjun ke medan pertempuran demi menyelamatkan kedaulatan negara.
Jenderal kelahiran Semarang, Jawa Tengah pada 15 Juni 1954 ini adalah lulusan dari SMA Pangudi Luhur 1 Jakarta 1972. Usai lulus, Suryo langsung mendaftarkan diri sebagai Taruna Akademi Militer (Akmil), karena itu bagian dari cita-citanya.
Berangkat dari cita-citanya, Surya pun belajar dan berlatih dengan sungguh-sungguh hingga meraih Adhi Makayasa 1976 dari kesatuan Infanteri Kopassus. Dari situlah karier Suryo di militer mulai mentereng.
Beberapa jabatan yang pernah diraihnya di antaranya Asintel Paspampres, Wadan Pasukan Pengamanan Presiden, Pangdam I/Bukit Barisan, Pangdam Jaya/Jayakarta hingga menjadi Kepala Staf Umum TNI.
Sebelum menduduki sejumlah jabatan penting tersebut, Suryo lebih dulu telah mengalami pahit manisnya kehidupan sebagai prajurit. Salah satu kenangan yang masih diingatnya hingga sekarang adalah menyaksikan sang saka merah putih terakhir kalinya di Timor-Timur.
Dalam kisah militernya, Suryo pernah diterjunkan dalam Operasi Seroja di Timtim. Mantan wakil KSAD TNI ini pernah bertempur melawan kelompok bersenjata Fretilin.
Saat menjadi TNI di Timor-Timur, Suryo pernah juga menduduki jabatan sipil. Hal tersebut bisa terjadi karena pengajuan dari DPRD Provinsi Timor Timur yang kemudian melantiknya sebagai Wakil Gubernur KDH tk-I Provinsi Timor Timur sebelum dilaksanakan Referendum.
Singkat cerita, jabatan tersebut tidak lama diembannya. Pada 28 Oktober 1998, pria berumur 69 tahun ini memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wagub karena berseberangan dengan pemerintahan Presiden B.J Habibie.
Jenderal kelahiran Semarang, Jawa Tengah pada 15 Juni 1954 ini adalah lulusan dari SMA Pangudi Luhur 1 Jakarta 1972. Usai lulus, Suryo langsung mendaftarkan diri sebagai Taruna Akademi Militer (Akmil), karena itu bagian dari cita-citanya.
Berangkat dari cita-citanya, Surya pun belajar dan berlatih dengan sungguh-sungguh hingga meraih Adhi Makayasa 1976 dari kesatuan Infanteri Kopassus. Dari situlah karier Suryo di militer mulai mentereng.
Beberapa jabatan yang pernah diraihnya di antaranya Asintel Paspampres, Wadan Pasukan Pengamanan Presiden, Pangdam I/Bukit Barisan, Pangdam Jaya/Jayakarta hingga menjadi Kepala Staf Umum TNI.
Baca Juga
Sebelum menduduki sejumlah jabatan penting tersebut, Suryo lebih dulu telah mengalami pahit manisnya kehidupan sebagai prajurit. Salah satu kenangan yang masih diingatnya hingga sekarang adalah menyaksikan sang saka merah putih terakhir kalinya di Timor-Timur.
Kisah Suryo Prabowo Melihat Bendera Merah Putih Terakhir di Timor-Timur
Dalam kisah militernya, Suryo pernah diterjunkan dalam Operasi Seroja di Timtim. Mantan wakil KSAD TNI ini pernah bertempur melawan kelompok bersenjata Fretilin.
Saat menjadi TNI di Timor-Timur, Suryo pernah juga menduduki jabatan sipil. Hal tersebut bisa terjadi karena pengajuan dari DPRD Provinsi Timor Timur yang kemudian melantiknya sebagai Wakil Gubernur KDH tk-I Provinsi Timor Timur sebelum dilaksanakan Referendum.
Baca Juga
Singkat cerita, jabatan tersebut tidak lama diembannya. Pada 28 Oktober 1998, pria berumur 69 tahun ini memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wagub karena berseberangan dengan pemerintahan Presiden B.J Habibie.