Fakta-fakta Johannes Suryo Prabowo, Jenderal Kopassus Pembawa Bendera Merah Putih Terakhir dari Timor Timur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ada banyak fakta-fakta menarik terkait dengan Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo yang perlu diketahui. Dia merupakan tokoh militer di Indonesia yang cukup disegani dan kenyang dengan pengalaman tempur di medan operasi.
Lahir di Semarang, Jawa Tengah 15 Juni 1954, Suryo Prabowo memilih mengabdikan dirinya sebagai tentara. Lulus SMA Pangudi Luhur 1 Jakarta pada 1972. Suryo Prabowo langsung mendaftarkan diri menjadi Taruna Akademi Militer (Akmil).
Selama pengabdiannya di TNI, berbagai jabatan strategis pernah diembannya baik di Korps Baret Merah Kopassus sebagai kesatuannya maupun di TNI. Jabatan terakhirnya di militer sebagai Kepala Staf Umum (Kasum) TNI.
Saat mengikuti pendidikan di Akmil, Suryo Prabowo pernah mengikuti pertukaran taruna dengan Taruna dari RMC (Royal Military College) Duntroon, Australia. Dia juga pernah mengikuti berbagai pendidikan atau kursus spesialisasi, di antaranya kursus spesialisasis Nubika (Nuklir Biologi dan Kimia), kursus penjinakan bahan peledak, kursus dasar para dan kursus pandu udara.
Pendidikan militer lainnya yang pernah diikuti adalah Kurus Lanjutan Perwira (Suslapa), Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) KRA 14. Hampir seluruh pendidikan diselesaikan dengan predikat terbaik.
Tidak hanya itu, Suryo Prabowo juga pernah menduduki jabatan sipil. Atas pengajuan dari DPRD Provinsi Timor Timur Suryo Prabowo dilantik menjadi Wakil Gubernur KDH tkt-I Provinsi Timor Timur sebelum dilaksanakan Referendum.
Pengunduran diri seorang Perwira TNI dari jabatannya sebagai Wagub Timtim ini merupakan peristiwa yang langka dan baru pertama kali terjadi di Indonesia. Meski harus kehilangan jabatannya, Suryo Prabowo kembali bertugas di Timor Timur bersama Yonif Linud 700.
Ketika itu, Suryo Prabowo mendampingi Brigjen Pol J.D. Sitorus dalam organisasi ITFET menggantikan Penguasa Darurat Militer Timor Timur Mayjen TNI Kiki Syahnakri. ITFET bertugas mengawal transisi penyerahan Timor Timur kepada UNTAET (United Nations Transitional Administration in East Timor).
Upacara itu dihadiri perwakilan dari UNTAET dan INTERFET (International Force for East Timor) pada 30 Oktober 1999. Upacara penurunan bendera ini mengakhiri kedaulatan Indonesia atas Timor Timur. Sikap patriotisme Suryo Prabowo ini juga dikenang oleh Prabowo Subianto yang kini menjadi Menteri Pertahanan (Menhan).
“Yang saya lihat, dari sejak Letnan, Kapten, Mayor, ia terus berada di daerah operasi. Sampai dengan jadi Brigjen pun, sebagai Wakil Gubernur di Timor Timur, sebagai Wadanrem Timor Timur, beliau ada di lapangan di saat-saat genting. Beliau merupakan perwira tinggi terakhir dari TNI yang meninggalkan Timor Timur. Beliau membawa Bendera Merah Putih yang terakhir diturunkan di daerah Timor Timur,” ucap Prabowo dalam buku biografinya berjudul “Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto.
Lihat Juga: Daftar Komandan Paspampres Sukses Raih Jenderal Bintang 4, Tiga di Antaranya Perisai Hidup Jokowi
Lahir di Semarang, Jawa Tengah 15 Juni 1954, Suryo Prabowo memilih mengabdikan dirinya sebagai tentara. Lulus SMA Pangudi Luhur 1 Jakarta pada 1972. Suryo Prabowo langsung mendaftarkan diri menjadi Taruna Akademi Militer (Akmil).
Selama pengabdiannya di TNI, berbagai jabatan strategis pernah diembannya baik di Korps Baret Merah Kopassus sebagai kesatuannya maupun di TNI. Jabatan terakhirnya di militer sebagai Kepala Staf Umum (Kasum) TNI.
Berikut ini fakta-fakta menarik Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo:
1. Lulusan Terbaik Akmil Peraih Adhi Makayasa
Suryo Prabowo lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) 1976 dari kesatuan Infanteri Kopassus. Dia mendapatkan dua penghargaan sekaligus yakni, Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama. Adhi Makayasa adalah,Saat mengikuti pendidikan di Akmil, Suryo Prabowo pernah mengikuti pertukaran taruna dengan Taruna dari RMC (Royal Military College) Duntroon, Australia. Dia juga pernah mengikuti berbagai pendidikan atau kursus spesialisasi, di antaranya kursus spesialisasis Nubika (Nuklir Biologi dan Kimia), kursus penjinakan bahan peledak, kursus dasar para dan kursus pandu udara.
Pendidikan militer lainnya yang pernah diikuti adalah Kurus Lanjutan Perwira (Suslapa), Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) KRA 14. Hampir seluruh pendidikan diselesaikan dengan predikat terbaik.
2. Diterjunkan dalam Operasi Seroja
Suryo Prabowo pernah diterjunkan dalam Operasi Seroja di Timtim. Mantan Pangdam I Bukit Barisan ini bertempur melawan kelompok bersenjata Fretilin. Selama bertugas di Timtim, Suryo Prabowo pernah menjabat sebagai Kasiops Korem 164/WD Timor Timur, kemudian Kasiintel Korem 164/WD Timor Timur, selanjutnya Kasiter Korem 164/WD Timor Timur, Kasisospol Korem 164/WD Timor Timur, Kepala Staf Korem 164/WD Timor Timur hingga Wadanrem 164/WD Timor Timur.Tidak hanya itu, Suryo Prabowo juga pernah menduduki jabatan sipil. Atas pengajuan dari DPRD Provinsi Timor Timur Suryo Prabowo dilantik menjadi Wakil Gubernur KDH tkt-I Provinsi Timor Timur sebelum dilaksanakan Referendum.
3. Mundur sebagai Wagub Timor Timur
Jabatan sebagai Wagub Timor Timur yang dijabat Suryo Prabowo tidak berlangsung lama. Pada 28 Oktober 1998, mantan Pangdam Jaya ini memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai Wagub karena berseberangan dengan Pemerintahan Presiden B.J. Habibie.Pengunduran diri seorang Perwira TNI dari jabatannya sebagai Wagub Timtim ini merupakan peristiwa yang langka dan baru pertama kali terjadi di Indonesia. Meski harus kehilangan jabatannya, Suryo Prabowo kembali bertugas di Timor Timur bersama Yonif Linud 700.
Ketika itu, Suryo Prabowo mendampingi Brigjen Pol J.D. Sitorus dalam organisasi ITFET menggantikan Penguasa Darurat Militer Timor Timur Mayjen TNI Kiki Syahnakri. ITFET bertugas mengawal transisi penyerahan Timor Timur kepada UNTAET (United Nations Transitional Administration in East Timor).
4. Pembawa Bendera Merah Putih Terakhir dari Timor Timur
Suryo Prabowo menjadi Perwira TNI terakhir yang meninggalkan Timor Timur. Tidak hanya itu, dia juga menjadi pembawa Bendera Merah Putih terakhir dari Timor Timur yang diturunkan dalam upacara militer sederhana.Upacara itu dihadiri perwakilan dari UNTAET dan INTERFET (International Force for East Timor) pada 30 Oktober 1999. Upacara penurunan bendera ini mengakhiri kedaulatan Indonesia atas Timor Timur. Sikap patriotisme Suryo Prabowo ini juga dikenang oleh Prabowo Subianto yang kini menjadi Menteri Pertahanan (Menhan).
“Yang saya lihat, dari sejak Letnan, Kapten, Mayor, ia terus berada di daerah operasi. Sampai dengan jadi Brigjen pun, sebagai Wakil Gubernur di Timor Timur, sebagai Wadanrem Timor Timur, beliau ada di lapangan di saat-saat genting. Beliau merupakan perwira tinggi terakhir dari TNI yang meninggalkan Timor Timur. Beliau membawa Bendera Merah Putih yang terakhir diturunkan di daerah Timor Timur,” ucap Prabowo dalam buku biografinya berjudul “Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto.
Lihat Juga: Daftar Komandan Paspampres Sukses Raih Jenderal Bintang 4, Tiga di Antaranya Perisai Hidup Jokowi
(cip)