Anwar Usman Paling Banyak Dilaporkan terkait Pelanggaran Etik, Ketua MKMK: Rata-rata Ekstrem Semua
loading...

Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman (kiri) akan kembali diperiksa oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKKK), Jumat (3/11/2023) ini. Foto: SINDOnews/Dok
A
A
A
JAKARTA - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman akan kembali diperiksa oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKKK), Jumat (3/11/2023) ini. Sebab Anwar paling banyak dilaporkan terkait pelanggaran etik soal putusan batas usia capres-cawapres.
Ketua MKMK Jimly Asshiddiqie mengatakan, alasan Anwar Usman bakal kembali diperiksa lantaran dari 21 laporan yang masuk Ketua MK itu menjadi pihak yang paling banyak dilaporkan.
Baca Juga: Laporan Pelanggaran Etik Anwar Usman cs Terus Mengalir
“Kan sudah (diperiksa) yang pertama. Kemudian setelah kita mendengar yang lain, kita klarifikasi. Paling banyak laporannya, jadi berapa itu, kalau enggak salah 9 atau 10 (laporan) dari 21 laporan,” kata Jimly kepada wartawan, Kamis (2/11/2023).
Oleh karena itu, kata Jimly, Anwar harus diberi kesempatan untuk mengklarifikasi. Sebab tuduhan maupun tuntutan sanksi yang diminta para terlapor cukup keras.
“Jadi kita harus beri dia (Anwar Usman) kesempatan untuk klarifikasi, karena rata-rata laporan itu ekstrem-ekstrem semua,” jelasnya.
Ketua MKMK Jimly Asshiddiqie mengatakan, alasan Anwar Usman bakal kembali diperiksa lantaran dari 21 laporan yang masuk Ketua MK itu menjadi pihak yang paling banyak dilaporkan.
Baca Juga: Laporan Pelanggaran Etik Anwar Usman cs Terus Mengalir
“Kan sudah (diperiksa) yang pertama. Kemudian setelah kita mendengar yang lain, kita klarifikasi. Paling banyak laporannya, jadi berapa itu, kalau enggak salah 9 atau 10 (laporan) dari 21 laporan,” kata Jimly kepada wartawan, Kamis (2/11/2023).
Oleh karena itu, kata Jimly, Anwar harus diberi kesempatan untuk mengklarifikasi. Sebab tuduhan maupun tuntutan sanksi yang diminta para terlapor cukup keras.
“Jadi kita harus beri dia (Anwar Usman) kesempatan untuk klarifikasi, karena rata-rata laporan itu ekstrem-ekstrem semua,” jelasnya.
Lihat Juga :