Setelah Diperiksa KPK Dirjen Hubla Bikin Pernyataan Begini

JAKARTA - Dirjen Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Antonius Tonny Boediono (ATB) menjalani pemeriksaan lanjutan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dia menjalani pemeriksaan kurang lebih 5 jam. Tonny yang ditetapkan tersangka suap proyek pengerukan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, keluar dari Gedung KPK dengan senyum lebar.

Dengan gaya rileks dan tidak ada rasa bersalah, Tonny menjawab setiap pertanyaan wartawan. Hanya saja jawaban yang dia lontarkan selalu keluar dari konteks persoalan.

Dia sepertinya sengaja melontarkan jawaban absurd atau tidak jelas. Ini jawaban absurd Tonny yang disampaikan wartawan di pintu keluar Gedung KPK.

Saat ditanya soal asal duit yang diterimanya, Tonny dengan enteng mengatakan duit dari langit. Begitu juga saat ditanya berapa banyak syahbandar yang menyetor uang.

Sembari tertawa Tonny menyampaikan tidak ada syahbandar. Namun sebelum naik mobil tahanan KPK ini berseloroh, "Syahbandar dari langit," selorohnya Selasa (12/9/2017).

Dia juga menjawab seputar dunia akhirat ketika ditanya pertanyaan apa saja yang dicecarkan penyidik KPK kepadanya. Terkait 50 pusaka berupa keris, tombak dan batu yang turut disita KPK dalam operasi tangkap tangan, Tonny kembali mengatakan keris dan tombak untuk perang Bharatayudha.

Tonny diperiksa mulai pukul 10.00 WIB. Dia keluar ruangan pada pukul 15.30 WIB. Tonny yang menjadi tersangka suap proyek pengerukan pelabuhan Kali Mas Semarang diperiksa sebagai saksi tersangka Adiputra Kurniawan (APK), Komisaris PT Adiguna Keruktama (PT AGK).

Dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Mess Tonny, KPK mengamankan 33 tas berisi beragam mata uang asing senilai Rp18,9 miliar. KPK juga mengamankan empat kartu anjungan tunai berisi uang Rp1,174 miliar.

Uang tunai itu diduga sebagai pelicin penerbitan izin proyek pengerukan pelabuhan. Selain Tonny hari ini KPK juga kembali memeriksa tersangka Adiputra Kurniawan.