Pemuda, Pemilu, dan Bonus Demografi

Jum'at, 27 Oktober 2023 - 23:57 WIB
loading...
A A A
Hal ini kemudian berlanjut bahwa pemilih pemula yang baru memasuki usia hak pilih juga belum memiliki jangkauan politik yang luas untuk menentukan ke mana mereka harus memilih. Sehingga apa yang mereka pilih tidak sesuai dengan yang diharapkan. Alasan ini menyebabkan pemilih pemula atau pemilih muda sangat rawan dipengaruhi dan didekati dengan pendekatan materi kepentingan partai-partai politik.

Ketidaktahuan dalam persoalan politik praktis, terlebih dengan pilihan-pilihan dalam pemilu, membuat pemilih pemula sering tidak berpikir rasional dan lebih memikirkan kepentingan jangka pendek. Pemilih pemula sering hanya dimanfaatkan oleh partai politik dan politisi untuk kepentingan politiknya. Misal, digunakan untuk penggalangan massa, pembentukan organisasi underbow partai dan semacamnya.

Melihat fakta di atas, dengan sekian kuantitas yang signifikan serta kondisi angka produktif yang nampak ke permukaan. Kaum muda dituntut berperan aktif dalam pelaksanaan Pemilu 2024 nanti.. Bagaimanapun juga, kaum muda menjadi tolok ukur sejauh mana Pemilu 2024 berjalan sesuai dengan yang kita cita-citakan bersama.

Dengan demikan, ada beberapa hal kenapa keterlibatan aktif kaum muda menjadi perhitungan penting pada gelaran demokrasi tahun depan. Pertama, angka pemilih muda menjadi salah satu tolok ukur suksesnya Pemilu 2024. Tentunya, jumlah besar itu tidak hanya menjadi sekadar penyumbang suara semata. Akan tetapi, kaum muda mampu menjadi pemilih aktif dan partisipatif. Kaum muda harus mampu menjadi kelompok smart voters pada pesta demokrasi 2024 nanti.

Kedua, keterlibatan kaum muda dalam Pemilu 2024 akan menghapus anggapan negatif yang selama ini kerap disematkan oleh publik. Keterlibatan aktif kaum muda akan menjadi jawaban, bahwa kaum muda bukanlah kelompok apolitis atau apatisme terhadap perjalanan politik yang terjadi. Justru, kaum muda harus menjadi contoh bagi masyarakat serta mampu menyampaikan pesan politik yang baik.

Mewakili usia produktif bangsa ini, kaum muda dituntut mampu mengubah pola pikir masyarakat yang cenderung memaknai politik secara sempit. Artinya, keterlibatan kaum muda diharapkan bisa menjadi sebuah pendidikan politik bagi masyarakat.

Ketiga, sebagai generasi penerus bangsa, kaum muda memiliki tanggung jawab atas baik buruknya bangsa ini. Jika kaum muda apatis terhadap politik, sikap ini hanya akan memperpanjang politik dengan makna hitamnya. Singkatnya, realita politik yang kotor tidak akan berubah menjadi baik, jika apatisme politik dan memilih tidak terlibat pada proses politik masih menjadi pilihan utama kaum muda.

Pemahaman yang benar dalam berpolitik menjadi hal penting agar pemuda tidak apriori melihat kondisi negara. Keterlibatan pemuda dalam politik menjadi sangat penting di tengah kondisi yang kian kalut. Hadirnya generasi milenial dan bonus demografi merupakan bukti bahwa pemuda memiliki tanggung jawab dan peran besar dalam kaitannya menjaga kualitas demokrasi di Indonesia.

Menyalurkan ide-ide kreatif, inovatif dan kristisnya, saya yakin kehadiran pemuda (usia produktif) akan membawa perubahan bagi Indonesia—duduk sejajar, bahkan berada di atas negara-negara maju sekali pun.

Selamat Hari Sumpat Pemuda, jadilah bagian dari perubahan Indonesia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0867 seconds (0.1#10.140)