5 Daftar Profil Pakar Hukum Tata Negara, Nomor 3 Dijuluki Pendekar Hukum
loading...
A
A
A
Margarito pernah menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Sekretaris Negara pada periode 2006-2007 dan juga terlibat dalam berbagai proses seleksi penting, termasuk Panitia Seleksi Komisioner KPK dan Tim Seleksi Hakim Mahkamah Konstitusi di Dewan Pertimbangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Saat ini, selain aktif sebagai pengajar di Fakultas Hukum Universitas Khairun, ia juga terus berkontribusi sebagai pakar hukum tata negara yang dihormati.
Prof Jimly Asshiddiqie, lahir pada 17 April 1956, adalah seorang pakar hukum tata negara Indonesia yang telah berperan penting dalam pembentukan Mahkamah Konstitusi dan pengembangan sistem peradilan modern di Indonesia.
Selain menjabat sebagai Asisten Wakil Presiden dan Sekretaris Dewan Penegakan Keamanan dan Sistem Hukum selama krisis 1998, Jimly juga aktif dalam perancangan undang-undang dan reformasi politik.
Pengabdiannya kepada negara diakui melalui berbagai penghargaan, termasuk Bintang Mahaputera Adipradana, Bintang Mahaputera Utama, dan Bintang Penegak Demokrasi Utama.
Selain itu, Jimly terlibat dalam berbagai organisasi dan komunitas, termasuk Pelajar Islam Indonesia (PII) dan Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI).
Saat ini, ia mengajar dan memimpin "Jimly School of Law and Government" (JSLG) yang ia dirikan untuk melatih pemimpin masa depan dalam bidang hukum dan pemerintahan.
Demikian profil dari pakar hukum tata negara, yang salah satunya juga dijuluki sebagai 'pendekar hukum' Semoga bermanfaat informasi ini.
Saat ini, selain aktif sebagai pengajar di Fakultas Hukum Universitas Khairun, ia juga terus berkontribusi sebagai pakar hukum tata negara yang dihormati.
5. Jimly Asshiddiqie
Prof Jimly Asshiddiqie, lahir pada 17 April 1956, adalah seorang pakar hukum tata negara Indonesia yang telah berperan penting dalam pembentukan Mahkamah Konstitusi dan pengembangan sistem peradilan modern di Indonesia.
Selain menjabat sebagai Asisten Wakil Presiden dan Sekretaris Dewan Penegakan Keamanan dan Sistem Hukum selama krisis 1998, Jimly juga aktif dalam perancangan undang-undang dan reformasi politik.
Pengabdiannya kepada negara diakui melalui berbagai penghargaan, termasuk Bintang Mahaputera Adipradana, Bintang Mahaputera Utama, dan Bintang Penegak Demokrasi Utama.
Selain itu, Jimly terlibat dalam berbagai organisasi dan komunitas, termasuk Pelajar Islam Indonesia (PII) dan Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI).
Saat ini, ia mengajar dan memimpin "Jimly School of Law and Government" (JSLG) yang ia dirikan untuk melatih pemimpin masa depan dalam bidang hukum dan pemerintahan.
Demikian profil dari pakar hukum tata negara, yang salah satunya juga dijuluki sebagai 'pendekar hukum' Semoga bermanfaat informasi ini.
(maf)