Lawan Kotak Kosong, Calon Tunggal Belum Tentu Bisa Berleha-Leha

Rabu, 05 Agustus 2020 - 14:01 WIB
loading...
Lawan Kotak Kosong,...
Gibran Rakabuming Raka, anak Presiden Jokowi yang berpotensi menjadi calon tunggal dalam pemilihan wali kota Solo tahun ini. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pemilihan kepala daerah ( pilkada ) adalah palagan terbuka bagi siapapun warga negara Indonesia yang ingin menjadi pucuk pimpinan lokal. Tak jarang, muncul nama-nama calon yang masih kerabat dari petahana atau tokoh politik lokal dan nasional.

Meskipun tidak “diharamkan” dalam sistem politik Indonesia, dinasti politik dianggap tidak membuat demokrasi sehat. Bahkan, belakangan muncul calon tunggal yang berhadapan kotak kosong dalam pilkada.

Peneliti politik dinasti Yoes C Kenawas mengatakan fenomena pilkada dengan calon tunggal kebanyakan merupakan nondinasti. Data tersebut bisa ditelusuri sejak pilkada serentak dilaksanakan mulai 2015. Porsinya 68 persen berbanding 32 persen.

“Pilkada kemarin (2018) ada 11 kandidat yang dinasti. Di Bone dan Makassar mempunyai hubungan dengan politisi atau pertahana yang sedang menjabat,” ujarnya dalam diskusi daring dengan tema “Pilkada, Antara Dinasti dan Kotak Kosong”, Selasa (4/8/2020).

(Baca: Calon dari Klan Politik Dinasti Lebih Berpeluang Menangkan Pilkada)

Di Kota Makasar, pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi. Munafri merupakan keponakan dari mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Di Bone, Pertahana Andi Fashar M Padjalangi dan Ambo Dalle tanpa lawan.

Keduanya berbeda nasib. Munafri-Dewi tumbang dari kotak kosong. Sedangkan, Fashar-Ambo melenggang untuk melanjutkan jabatan ke periode kedua.

Yoes mengungkapkan keberadaan kotak kosong bukan tanpa arti. Di beberapa wilayah, seperti pilkada Prabumulih dan Makassar, ada gerakan dari sejumlah elit untuk melawan calon tunggal.

“Perlawanan elite oposisi itu penting. Mereka tidak bekerja dalam ruang hampa. Ada elite-elite politik yang kecewa tidak mendapatkan tiket dari partai atau calon independen yang tidak lolos,” tuturnya.

(Baca: Gerindra Minta Denny Indrayana Cari Sendiri Kekurangan 3 Kursi)

Yoes menjabarkan perlawanan dari para elite biasanya memainkan beberapa isu, seperti pilkada yang tidak demokratis dan arogansi dari calon. Maka, baik petahana maupun calon tunggal dari dinasti atau nondinasti yang baru maju tetap harus melakukan kampanye.

“Calon tunggal masih harus berkeringat untuk memastikan kemenangannya. Artinya, enggak semua calon tunggal bisa leha-leha,” pungkasnya.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Calon Kepala Daerah...
Calon Kepala Daerah Baru Mendaftar ke KPU untuk Gantikan Kandidat yang Didiskualifikasi
Kepala Daerah Baru Momentum...
Kepala Daerah Baru Momentum Penguatan Etika Pemerintahan
Soroti Potensi Konflik,...
Soroti Potensi Konflik, Rahmat Saleh Ingatkan Anggaran Pengamanan PSU Pilkada
Menteri Yandri Terbukti...
Menteri Yandri Terbukti Bantu Kemenangan Istrinya, MK Putuskan PSU Pilkada Serang
Pilkada Sebaiknya Mengikuti...
Pilkada Sebaiknya Mengikuti Aturan Pilpres yang Baru
Pelantikan Kepala Daerah...
Pelantikan Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 Digelar Maret 2025
Tolak Kepala Daerah...
Tolak Kepala Daerah Dipilih DPRD, Ahok: Rakyat Cuma Jadi Penonton
Babak Baru Politik Nasional...
Babak Baru Politik Nasional di INTERUPSI Sengketa Pilkada Belum Mulai, Elite Parpol Tersangka Malam Ini bersama Anisha Dasuki, Bremana Tenaya, dan Narasumber Kredibel Lainnya, Live di iNews
PKB di Tahun Politik...
PKB di Tahun Politik 2024: Menjaga Soliditas dan Memperkuat Peran di Panggung Politik Nasional
Rekomendasi
Arus Balik Lebaran 2025:...
Arus Balik Lebaran 2025: 70 Persen Pemudik Berpacu dengan Waktu, Jabodetabek Kembali Berdenyut!
AI pada Google Menyebabkan...
AI pada Google Menyebabkan Banyak Website Kehilangan Trafik
Misi Kemenangan! Dortmund...
Misi Kemenangan! Dortmund Hadapi Barcelona di Liga Champions, Nonton di VISION+
Berita Terkini
Saksikan Malam Ini Rakyat...
Saksikan Malam Ini Rakyat Bersuara Dihantam Luar-Dalam, Indonesia Harus Apa? Bersama Aiman Witjaksono, Refly Harun, Ray Rangkuti, dan Narasumber Lainnya, Live di iNews
8 menit yang lalu
Prabowo: Pemimpin Harus...
Prabowo: Pemimpin Harus Terbuka, Kita Tidak Antikritik Malah Suka Kritik
2 jam yang lalu
PP GPA Nilai Respons...
PP GPA Nilai Respons Presiden Prabowo Hadapi Perang Dagang Sudah Tepat
2 jam yang lalu
Prabowo Jawab Tuduhan...
Prabowo Jawab Tuduhan Pakai Orang Lama: Saya Hanya Pakai Orang yang Mampu Bekerja untuk Rakyat
2 jam yang lalu
Akui Komunikasi Pemerintah...
Akui Komunikasi Pemerintah Belum Baik, Prabowo: Tanggung Jawab Saya
2 jam yang lalu
Prabowo Heran Ada Orang...
Prabowo Heran Ada Orang Bilang Indonesia Gelap: Saya Lihat Pagi Cerah
2 jam yang lalu
Infografis
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hancurkan Pangkalan AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved