Mengenal Halim Perdanakusuma, Sosok Prajurit Kelahiran Madura yang Namanya Diabadikan Jadi Nama Bandara

Jum'at, 20 Oktober 2023 - 10:37 WIB
loading...
Mengenal Halim Perdanakusuma, Sosok Prajurit Kelahiran Madura yang Namanya Diabadikan Jadi Nama Bandara
Halim Perdanakusuma menjadi salah satu prajurit TNI yang berjasa bagi bangsa Indonesia. Foto/tni-au.mil.id
A A A
JAKARTA - Halim Perdanakusuma menjadi salah satu prajurit TNI yang berjasa bagi bangsa Indonesia. Dia dikenal sebagai seorang penerbang yang berani dan cakap, yang telah mengabdi di berbagai angkatan udara di dunia.

Perwira tinggi yang satu ini gugur dalam bertugas ketika tengah berjuang untuk menjaga kedaulatan bangsa Indonesia. Namanya pun kini dijadikan sebagai pahlawan nasional dan diabadikan sebagai nama bandara. Berikut kisahnya.

Mengenal Sosok Halim Perdanakusuma


Halim Perdanakusuma merupakan jenderal bintang satu kelahiran Sampang, Madura pada 18 November 1922. Ia berasal dari keluarga yang sederhana, tetapi memiliki cita-cita yang tinggi untuk menjadi seorang penerbang.



Dilihat dari latar belakang pendidikannya, Halim menempuh pendidikan di Opleidingsschool voor Inlandsche Ambtenaren di Magelang dan Akademi Angkatan Laut di Surabaya.

Sejak muda, Halim Perdanakusuma sudah menunjukkan bakat dan minatnya dalam dunia penerbangan. Ia bergabung dengan Dinas Penerbangan Angkatan Laut Belanda dan menjadi salah satu penerbang pribumi pertama di Hindia Belanda.

Ia juga pernah bertugas di Royal Canadian Air Force dan Royal Air Force sebagai navigator dengan pangkat Wing Commander. Bahkan, Halim juga pernah terlibat dalam berbagai misi pengeboman di Eropa selama Perang Dunia II.

Setelah perang berakhir, Halim Perdanakusuma kembali ke tanah airnya yang baru merdeka. Ia memutuskan untuk bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat di Jawatan Penerbangan dan menjadi salah satu pendiri Angkatan Udara Republik Indonesia.

Ia juga menjadi instruktur dan komandan bagi para penerbang muda Indonesia. Ia berperan aktif dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari agresi Belanda.

Salah satu tugas penting yang diemban oleh Halim Perdanakusuma adalah mengangkut senjata dan perlengkapan dari luar negeri untuk memperkuat pasukan Indonesia. Ia sering terbang ke Thailand, Singapura, dan Filipina untuk membeli senjata secara diam-diam.



Halim juga membawa senjata dari India dan Pakistan yang disumbangkan oleh negara-negara Asia. Ia menggunakan pesawat Avro Anson RI-003 yang dimodifikasi untuk mengangkut barang-barang tersebut.

Namun, nasib tragis menimpa Halim Perdanakusuma pada tanggal 14 Desember 1947. Ketika ia sedang dalam perjalanan pulang dari Thailand bersama Marsma Iswahyudi, pesawatnya jatuh di Lumut, Perak, Malaysia karena cuaca buruk.

Kedua penerbang tersebut gugur dalam tugas dan menjadi korban jiwa pertama dalam sejarah Angkatan Udara Republik Indonesia. Bangkai pesawat dan jenazah mereka baru ditemukan beberapa hari kemudian.

Sejak meninggal, Halim Perdanakusuma dihormati sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia yang dianugerahi Bintang Mahaputera Pratama dan gelar Marsekal Madya TNI anumerta. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dengan upacara militer yang khidmat.

Sebagai penghargaan atas jasanya, nama Halim Perdanakusuma diabadikan sebagai nama Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma di Jakarta. Bandara ini merupakan bandara tertua di Indonesia yang awalnya dibangun oleh Belanda pada tahun 1928 dengan nama Lapangan Terbang Kemayoran.
(okt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1563 seconds (0.1#10.140)