Resmikan GKMNU Jabar, Menag: Membangun Peradaban Dimulai dari Keluarga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meresmikan Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) Provinsi Jawa Barat. Peresmian ditandai dengan tabuhan rebana oleh Yaqut Cholil Qoumas bersama Ketum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf dan tokoh lainnya.
Yaqut Cholil Qoumas yang juga Ketua Satgas Nasional GKMNU menyatakan organisasi Nahdlatul Ulama ingin membangun peradaban yang lebih baik. Menurutnya, membangun peradaban selalu dimulai dari unsur terkecil dari masyarakat, yaitu keluarga. "Jika ingin mengubah peradaban, mustahil jika tidak dimulai dari keluarga," kata Menag saat memberikan sambutan dalam acara Launching dan Sosialisasi GKMNU Tingkat Provinsi Jawa Barat, di Kabupaten Bandung, dikutip Sabtu (30/9/2023).
GKMNU mengubah cara berorganisasi Nahdlatul Ulama. Menurut Gus Yaqut panggilan akrab Yaqut Cholil Qoumas, berorganisasi harus melibatkan keluarga yaitu sampai ke akar rumput. Semua warga harus dilibatkan. "Jadi, pengurus harus mengurus warganya, bukan menjadi urusan warganya," ungkap Menag disambut tepuk tangan lebih dari 12.000 peserta.
Gus Yaqut berharap, GKMNU menjadi sebuah gerakan yang mendatangkan banyak manfaat, tidak hanya bagi organisasi, tetapi juga kepada warga Nahdlatul Ulama, baik secara ekonomi maupun politik.
"Saya minta komitmen dari bapak ibu untuk bersama-sama bergerak di lapangan memberi makna kehadiran jam'iyah NU di tengah masyarakat di semua bidang. Kita harus lebih bermakna. Kita harus bekerja untuk jamaah dan jam'iyah kita. Sanggup, ya?" tanya Gus Yaqut yang dijawab siap oleh seluruh hadirin.
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menjelaskan GKMNU adalah gerakan yang sudah dilakukan oleh para ulama. Hanya saja, gerakan kali ini sebagai amalan organisasi, bukan lagi pribadi. "Ini kita lakukan sebagai amalan organisasi yang dulu dilakukan secara pribadi. Mari kita bawa organisasi ini menjadi ke arah pengasuhan, pengayoman, dan pendampingan masyarakat," kata Gus Yahya.
Hadir Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily, Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Akhmad Wiyagus, Rois Syuriah PWNU Jawa Barat KH Abun Bunyamin, Rois Tanfidziyah PWNU Juhadi Muhammad, serta seluruh pengurus dan warga Nahdlatul Ulama se Jawa Barat.
Yaqut Cholil Qoumas yang juga Ketua Satgas Nasional GKMNU menyatakan organisasi Nahdlatul Ulama ingin membangun peradaban yang lebih baik. Menurutnya, membangun peradaban selalu dimulai dari unsur terkecil dari masyarakat, yaitu keluarga. "Jika ingin mengubah peradaban, mustahil jika tidak dimulai dari keluarga," kata Menag saat memberikan sambutan dalam acara Launching dan Sosialisasi GKMNU Tingkat Provinsi Jawa Barat, di Kabupaten Bandung, dikutip Sabtu (30/9/2023).
GKMNU mengubah cara berorganisasi Nahdlatul Ulama. Menurut Gus Yaqut panggilan akrab Yaqut Cholil Qoumas, berorganisasi harus melibatkan keluarga yaitu sampai ke akar rumput. Semua warga harus dilibatkan. "Jadi, pengurus harus mengurus warganya, bukan menjadi urusan warganya," ungkap Menag disambut tepuk tangan lebih dari 12.000 peserta.
Gus Yaqut berharap, GKMNU menjadi sebuah gerakan yang mendatangkan banyak manfaat, tidak hanya bagi organisasi, tetapi juga kepada warga Nahdlatul Ulama, baik secara ekonomi maupun politik.
"Saya minta komitmen dari bapak ibu untuk bersama-sama bergerak di lapangan memberi makna kehadiran jam'iyah NU di tengah masyarakat di semua bidang. Kita harus lebih bermakna. Kita harus bekerja untuk jamaah dan jam'iyah kita. Sanggup, ya?" tanya Gus Yaqut yang dijawab siap oleh seluruh hadirin.
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menjelaskan GKMNU adalah gerakan yang sudah dilakukan oleh para ulama. Hanya saja, gerakan kali ini sebagai amalan organisasi, bukan lagi pribadi. "Ini kita lakukan sebagai amalan organisasi yang dulu dilakukan secara pribadi. Mari kita bawa organisasi ini menjadi ke arah pengasuhan, pengayoman, dan pendampingan masyarakat," kata Gus Yahya.
Hadir Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily, Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Akhmad Wiyagus, Rois Syuriah PWNU Jawa Barat KH Abun Bunyamin, Rois Tanfidziyah PWNU Juhadi Muhammad, serta seluruh pengurus dan warga Nahdlatul Ulama se Jawa Barat.
(cip)