Fakta-fakta RHA Wiriadinata, Bapak Pasukan Angkatan Udara
loading...
A
A
A
2. Panglima Pertama Korps Baret Jingga
Wiriadinata pada 1950-an mengikuti Sekolah Para Dasar Angkatan II di Pangkalan Udara (Lanud) Andir, Bandung. Saat itu, dia masih berpangkat Kapten (U).
Selanjutnya, dia diangkat menjadi Komandan Pasukan Gerak Tjepat (PGT/Kopasgat) pertama pada 1952 sekaligus merangkap sebagai Komandan Lanud Andir yang sekarang bernama Lanud Husein Sastranegara di Kota Bandung, Jawa Barat.
Kopasgat dikenal sebagai korps baret jingga. Dia juga pernah menjadi Panglima Gabungan Pendidikan Paratroops (Kogabdik Para) di Lanud Margahayu, Kabupaten Bandung yang sekarang bernama Lanud Sulaiman.
Sejarah membuktikan, sejalan dengan bergulirnya perjalanan waktu, sosok Wiriadinata bak logam mulia tertimpa cahaya terus berkilau memancarkan sinar terang seiring dengan kiprahnya dalam berbagai pengabdian kepada AURI, TNI, bangsa, dan negara.
Selama menjadi tentara/kopasgat, berbagai penugasan telah dilaksanakan secara estafet oleh Wiriadinata antara lain penumpasan DI/TII dan Apra di Bandung, penumpasan pemberontakan Andi Aziz di Makassar, penumpasan PRRI/Permesta di Sumatera dan Sulawesi Utara, pembebasan Irian Barat, dan operasi-operasi militer lainnya.
Atas dasar keberhasilan dalam memimpin pasukan (PPP dan PGT) dalam berbagai penugasan, maka berdasarkan keputusan menteri Panglima Angkatan Udara (Men/Pangau) Nomor 45 Tahun 1966 tanggal 17 Mei 1966 Wiriadinata dipercaya sebagai Panglima Pertama Kopasgat.
3. Wakil Gubernur DKI Jakarta
Setelah berkiprah dari AURI, Wiriadinata dipercaya untuk meneruskan pengabdian di pemerintahan sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, dia sebagai wakilnya Ali Sadikin.
Duet Ali Sadikin-RA Wiriadinata memimpin DKI Jakarta periode 1966-1977 bisa disebut periode emas. Keduanya sama-sama asli Sumedang, Jawa Barat.
Wiriadinata ditunjuk Presiden Soekarno sebagai Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta mendampingi Letjen (KKO) Ali Sadikin pada 1966. Usai tidak lagi menjabat Wagub DKI, Wiriadinata diangkat Presiden kedua RI Soeharto sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) periode 1978-1983.