Fakta-fakta RHA Wiriadinata, Bapak Pasukan Angkatan Udara

Sabtu, 30 September 2023 - 04:39 WIB
loading...
Fakta-fakta RHA Wiriadinata, Bapak Pasukan Angkatan Udara
Fakta-fakta tentang RHA Wiriadinata yang diulas dalam artikel ini menarik untuk disimak. Foto/Dok Lanud Wiriadinata
A A A
JAKARTA - Fakta-fakta tentang RHA Wiriadinata yang diulas dalam artikel ini menarik untuk disimak. Sosoknya dikenal sebagai Bapak Pasukan Angkatan Udara hingga namanya diabadikan menjadi nama Pangkalan TNI Angkatan Udara.

Marsekal Muda TNI (Anumerta) Raden Haji Atje Wiriadinata lahir di Situraja, Sumedang, Jawa Barat, 15 Agustus 1920. Namanya legendaris yang tak asing lagi bagi prajurit TNI.

Dia wafat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat pada 23 Mei 1986. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra Bandung.

Berikut fakta-fakta RHA Wiriadinata:

1. Bapak Pasukan Angkatan Udara

Fakta-fakta RHA Wiriadinata, Bapak Pasukan Angkatan Udara


Dikutip dari laman resmi Lanud Wiriadinata, dia lebih dikenal sebagai Bapak Pasukan Angkatan Udara. Karier militer RHA Wiriadinata diawali dengan pangkat Opsir Muda Oedara (OMO) II di Pasukan Pertahanan Pangkalan (PPP) AURI.

Pasukan ini begitu disegani ketika perang kemerdekaan melawan Belanda. Sebab, hanya pasukan ini yang punya senjata 12,7 mm. Kariernya di AURI sejak 1940 setelah lulus dari pendidikan di vliegtuigmakerschool militaire luchtvaart andir Bandung.

Awal karier dimulai di pangkalan udara andir Bandung sebagai teknisi pesawat terbang lalu pindah tugas di pangkalan udara Maospati Madiun. Dilansir dari laman resmi TNI, di Pangkalan Udara Maospati inilah Wiriadinata dan pasukannya yang terdiri atas anggota pangkalan dan Pasukan Pertahanan Pangkalan (PPP) berusaha mempertahankan pangkalan udara dari serangan tentara Belanda saat terjadi agresi militer.

Semasa hidupnya, Wiriadinata memiliki berbagai prestasi dan kehebatan, sehingga diangkat menjadi Komandan Pertempuran Panembahan Senopati 105 (PPS-105). Pasukan ini terkenal gigih dalam melawan agresi militer yang dilancarkan Belanda 1947 dan 1948.

PPS-105 ini kemudian terkenal dengan nama Pasukan Garuda Mulya yang beroperasi di sekitar daerah Yogyakarta dan Surakarta.

2. Panglima Pertama Korps Baret Jingga

Fakta-fakta RHA Wiriadinata, Bapak Pasukan Angkatan Udara


Wiriadinata pada 1950-an mengikuti Sekolah Para Dasar Angkatan II di Pangkalan Udara (Lanud) Andir, Bandung. Saat itu, dia masih berpangkat Kapten (U).

Selanjutnya, dia diangkat menjadi Komandan Pasukan Gerak Tjepat (PGT/Kopasgat) pertama pada 1952 sekaligus merangkap sebagai Komandan Lanud Andir yang sekarang bernama Lanud Husein Sastranegara di Kota Bandung, Jawa Barat.

Kopasgat dikenal sebagai korps baret jingga. Dia juga pernah menjadi Panglima Gabungan Pendidikan Paratroops (Kogabdik Para) di Lanud Margahayu, Kabupaten Bandung yang sekarang bernama Lanud Sulaiman.

Sejarah membuktikan, sejalan dengan bergulirnya perjalanan waktu, sosok Wiriadinata bak logam mulia tertimpa cahaya terus berkilau memancarkan sinar terang seiring dengan kiprahnya dalam berbagai pengabdian kepada AURI, TNI, bangsa, dan negara.

Selama menjadi tentara/kopasgat, berbagai penugasan telah dilaksanakan secara estafet oleh Wiriadinata antara lain penumpasan DI/TII dan Apra di Bandung, penumpasan pemberontakan Andi Aziz di Makassar, penumpasan PRRI/Permesta di Sumatera dan Sulawesi Utara, pembebasan Irian Barat, dan operasi-operasi militer lainnya.

Atas dasar keberhasilan dalam memimpin pasukan (PPP dan PGT) dalam berbagai penugasan, maka berdasarkan keputusan menteri Panglima Angkatan Udara (Men/Pangau) Nomor 45 Tahun 1966 tanggal 17 Mei 1966 Wiriadinata dipercaya sebagai Panglima Pertama Kopasgat.

3. Wakil Gubernur DKI Jakarta


Setelah berkiprah dari AURI, Wiriadinata dipercaya untuk meneruskan pengabdian di pemerintahan sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, dia sebagai wakilnya Ali Sadikin.

Duet Ali Sadikin-RA Wiriadinata memimpin DKI Jakarta periode 1966-1977 bisa disebut periode emas. Keduanya sama-sama asli Sumedang, Jawa Barat.

Wiriadinata ditunjuk Presiden Soekarno sebagai Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta mendampingi Letjen (KKO) Ali Sadikin pada 1966. Usai tidak lagi menjabat Wagub DKI, Wiriadinata diangkat Presiden kedua RI Soeharto sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) periode 1978-1983.

4. Namanya diabadikan jadi Pangkalan Udara


TNI Angkatan Udara (AU) mengganti nama Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Cibeureum, Tasikmalaya, Jawa Barat menjadi Lanud Wiriadinata pada 2001. Penggantian nama ini berawal dari penggunaan beberapa nama Lanud menjadi nama-nama tokoh yang berjasa di lingkungan TNI AU.

Karena begitu besarnya jasa Wiriadinata kepada TNI AU dan negara, maka Paguyuban Masyarakat Pasundan berkali-kali melakukan rapat, dan akhirnya mengusulkan nama Raden Atje Wiriadinata menjadi nama Lanud di Tasikmalaya.

Pertimbangannya kala itu karena Wiriadinata merupakan sosok kelahiran Jawa Barat dan Tasikmalaya juga pernah menjadi markas Kompi VI Kopasgat, meski Wiriadinata bukan berasal dari Tasikmalaya.

Pada 2009, Komandan Lanud Wiriadinata Letnan Kolonel Penerbang Engkus Kuswara akhirnya menemukan tempat yang tepat untuk pemasangan patung dan prasasti Wiriadinata, yakni sejajar dengan tugu berbentuk sayap burung yang berdiri di depan Mako Lanud Wiriadinata dan diyakini sebagai Prasasti berdirinya Pangkalan Udara Tasikmalaya.

Fakta-fakta RHA Wiriadinata, Bapak Pasukan Angkatan Udara


Selanjutnya, nama Wiriadinata kembali disematkan menjadi nama Bandara Komersil di Kota Tasikmalaya dengan nama Bandar Udara Wiriadinata pada Sabtu, 10 Juni 2017. Peresmian dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau saat Letnan Kolonel Pnb Safeano Cahyo Wibowo menjabat Komandan Lanud Wiriadinata.

Fakta-fakta RHA Wiriadinata, Bapak Pasukan Angkatan Udara


Bentuk penghormatan lainnya adalah nama Wiriadinata disematkan pada Balai Prajurit Korpaskhas di Lanud Sulaiman Bandung, dengan nama Gedung Balai Prajurit Korpaskhas RA Wiriadinata. Hal itu untuk mengingat jasa-jasanya dalam bersama Pasukan Pertahanan Pangkalan (PPP) dan Pasukan Gerak Tjepat (PGT) yang menjadi cikal bakal Korps Pasukan Khas TNI AU (Korpaskhas).

Sekadar informasi, nama Korps Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU diganti oleh Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa. Satuan Elite TNI AU ini menjadi Korps Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat). Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Panglima TNI Nomor Kep/66/I/2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan yang terbit Jumat 21 Januari 2022.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1900 seconds (0.1#10.140)