Survei SMRC: Ganjar-Mahfud Unggul dari Prabowo-Erick dan Anies-Muhaimin di Jatim

Kamis, 28 September 2023 - 19:36 WIB
loading...
Survei SMRC: Ganjar-Mahfud Unggul dari Prabowo-Erick dan Anies-Muhaimin di Jatim
Pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD unggul dalam hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres), Ganjar Pranowo - Mahfud MD unggul dalam hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Elektabilitas pasangan ini jauh meninggalkan duet capres-cawapres lainnya.

Berdasarkan hasil survei di Jawa Timur, pasangan Ganjar-Mahfud meraih 45%, jauh lebih tinggi dari pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 12%, dan Prabowo Subianto-Erick Thohir 28%. Sementara 14% lainnya menjawab tidak tahu/tidak jawab.

Dalam program Bedah Politik bersama Saiful Mujani episode Kekuatan Anies-Muhaimin di Jawa Timur yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV, Kamis (28/9/2023), Saiful Mujani menyatakan, pasangan Anies-Muhaimin adalah satu langkah politik yang tidak diperkirakan sebelumnya. Menurutnya, hal itu sebagai satu inovasi politik yang menarik. Meski menjabat Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin belum pernah menjadi calon wakil presiden (cawapres) mana pun. Baru kali ini Muhaimin menjadi cawapres.



Pilihan Muhaimin berpasangan dengan Anies, kata Saiful Mujani, juga merupakan perkembangan baru dalam sejarah Pemilu Presiden langsung di Indonesia. Dalam koalisi tersebut, ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Saiful Mujani mengatakan, PKB dan PKS pernah berkoalisi mengusung Susilo Bambang-Yudhoyono (SBY) menjadi calon presiden (capres). Namun ketika itu, cawapres bukan dari PKB maupun PKS. Sementara kali ini, di pucuk koalisi ada Muhaimin yang menjadi calon wakil presiden dan didukung oleh PKS.

"Ini perkembangan yang sangat baru dan menarik," kata Saiful Mujani.

Apakah manuver politik itu mengubah peta dukungan pada calon-calon presiden? Saiful menyatakan penting untuk membedah peta politik pemilihan presiden di Jawa Timur untuk melihat efek dari perkembangan tersebut.

"Kalau di Jawa Timur terjadi perubahan karena ada efek dari deklarasi Anies-Muhaimin, maka ada kemungkinan di wilayah lain juga akan terjadi pergeseran politik. Sebaliknya, kalau di Jawa Timur saja yang merupakan basis dari PKB dan Muhaimin tidak mengalami kemajuan, mungkin akan susah dibayangkan akan terjadi perubahan yang signifikan di tempat yang lain," katanya.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1127 seconds (0.1#10.140)