Survei SMRC: Ganjar-Mahfud Unggul dari Prabowo-Erick dan Anies-Muhaimin di Jatim
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres), Ganjar Pranowo - Mahfud MD unggul dalam hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Elektabilitas pasangan ini jauh meninggalkan duet capres-cawapres lainnya.
Berdasarkan hasil survei di Jawa Timur, pasangan Ganjar-Mahfud meraih 45%, jauh lebih tinggi dari pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 12%, dan Prabowo Subianto-Erick Thohir 28%. Sementara 14% lainnya menjawab tidak tahu/tidak jawab.
Dalam program Bedah Politik bersama Saiful Mujani episode Kekuatan Anies-Muhaimin di Jawa Timur yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV, Kamis (28/9/2023), Saiful Mujani menyatakan, pasangan Anies-Muhaimin adalah satu langkah politik yang tidak diperkirakan sebelumnya. Menurutnya, hal itu sebagai satu inovasi politik yang menarik. Meski menjabat Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin belum pernah menjadi calon wakil presiden (cawapres) mana pun. Baru kali ini Muhaimin menjadi cawapres.
Pilihan Muhaimin berpasangan dengan Anies, kata Saiful Mujani, juga merupakan perkembangan baru dalam sejarah Pemilu Presiden langsung di Indonesia. Dalam koalisi tersebut, ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Saiful Mujani mengatakan, PKB dan PKS pernah berkoalisi mengusung Susilo Bambang-Yudhoyono (SBY) menjadi calon presiden (capres). Namun ketika itu, cawapres bukan dari PKB maupun PKS. Sementara kali ini, di pucuk koalisi ada Muhaimin yang menjadi calon wakil presiden dan didukung oleh PKS.
"Ini perkembangan yang sangat baru dan menarik," kata Saiful Mujani.
Apakah manuver politik itu mengubah peta dukungan pada calon-calon presiden? Saiful menyatakan penting untuk membedah peta politik pemilihan presiden di Jawa Timur untuk melihat efek dari perkembangan tersebut.
"Kalau di Jawa Timur terjadi perubahan karena ada efek dari deklarasi Anies-Muhaimin, maka ada kemungkinan di wilayah lain juga akan terjadi pergeseran politik. Sebaliknya, kalau di Jawa Timur saja yang merupakan basis dari PKB dan Muhaimin tidak mengalami kemajuan, mungkin akan susah dibayangkan akan terjadi perubahan yang signifikan di tempat yang lain," katanya.
Untuk diketahui, SMRC melakukan survei secara nasional pada 20-22 September 2023. Dalam survei tersebut, dibuat simulasi pasangan Anies-Muhaimin berhadapan dengan Ganjar-Mahfud MD dan Prabowo-Erick. Juga dilakukan perbandingan dengan pasangan Anies-Muhaimin berhadapan dengan Ganjar-Ridwan Kamil dan Prabowo-Erick. Lalu hasilnya dianalisis khusus di Jawa Timur.
Survei menggunakan metodologi survei telepon dan tatap muka. Survei telepon dengan target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia di Jawa Timur yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/seluler sekitar 80% dari total populasi Jawa Timur.
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). Margin of error survei diperkirakan ±8,5% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling). Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Survei Tatap Muka dengan populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Jawa Timur yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 180 responden.
Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 150 atau 83%. Sebanyak 150 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ±8,2% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling). Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Waktu wawancara lapangan 2- 11 September 2023.
Lihat Juga: Panggilan Yang Mulia bagi Hakim Berlebihan, Mahfud MD: Lebih Layak Disebut Yang Terhinakan
Berdasarkan hasil survei di Jawa Timur, pasangan Ganjar-Mahfud meraih 45%, jauh lebih tinggi dari pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 12%, dan Prabowo Subianto-Erick Thohir 28%. Sementara 14% lainnya menjawab tidak tahu/tidak jawab.
Dalam program Bedah Politik bersama Saiful Mujani episode Kekuatan Anies-Muhaimin di Jawa Timur yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV, Kamis (28/9/2023), Saiful Mujani menyatakan, pasangan Anies-Muhaimin adalah satu langkah politik yang tidak diperkirakan sebelumnya. Menurutnya, hal itu sebagai satu inovasi politik yang menarik. Meski menjabat Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin belum pernah menjadi calon wakil presiden (cawapres) mana pun. Baru kali ini Muhaimin menjadi cawapres.
Pilihan Muhaimin berpasangan dengan Anies, kata Saiful Mujani, juga merupakan perkembangan baru dalam sejarah Pemilu Presiden langsung di Indonesia. Dalam koalisi tersebut, ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Saiful Mujani mengatakan, PKB dan PKS pernah berkoalisi mengusung Susilo Bambang-Yudhoyono (SBY) menjadi calon presiden (capres). Namun ketika itu, cawapres bukan dari PKB maupun PKS. Sementara kali ini, di pucuk koalisi ada Muhaimin yang menjadi calon wakil presiden dan didukung oleh PKS.
"Ini perkembangan yang sangat baru dan menarik," kata Saiful Mujani.
Apakah manuver politik itu mengubah peta dukungan pada calon-calon presiden? Saiful menyatakan penting untuk membedah peta politik pemilihan presiden di Jawa Timur untuk melihat efek dari perkembangan tersebut.
"Kalau di Jawa Timur terjadi perubahan karena ada efek dari deklarasi Anies-Muhaimin, maka ada kemungkinan di wilayah lain juga akan terjadi pergeseran politik. Sebaliknya, kalau di Jawa Timur saja yang merupakan basis dari PKB dan Muhaimin tidak mengalami kemajuan, mungkin akan susah dibayangkan akan terjadi perubahan yang signifikan di tempat yang lain," katanya.
Untuk diketahui, SMRC melakukan survei secara nasional pada 20-22 September 2023. Dalam survei tersebut, dibuat simulasi pasangan Anies-Muhaimin berhadapan dengan Ganjar-Mahfud MD dan Prabowo-Erick. Juga dilakukan perbandingan dengan pasangan Anies-Muhaimin berhadapan dengan Ganjar-Ridwan Kamil dan Prabowo-Erick. Lalu hasilnya dianalisis khusus di Jawa Timur.
Survei menggunakan metodologi survei telepon dan tatap muka. Survei telepon dengan target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia di Jawa Timur yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/seluler sekitar 80% dari total populasi Jawa Timur.
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). Margin of error survei diperkirakan ±8,5% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling). Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Survei Tatap Muka dengan populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Jawa Timur yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 180 responden.
Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 150 atau 83%. Sebanyak 150 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ±8,2% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling). Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Waktu wawancara lapangan 2- 11 September 2023.
Lihat Juga: Panggilan Yang Mulia bagi Hakim Berlebihan, Mahfud MD: Lebih Layak Disebut Yang Terhinakan
(abd)