Erick Thohir Berantas Mafia Bola, Polri Tetapkan 6 Tersangka Sebagian Besar Wasit

Kamis, 28 September 2023 - 07:05 WIB
loading...
Erick Thohir Berantas Mafia Bola, Polri Tetapkan 6 Tersangka Sebagian Besar Wasit
Polri telah menetapkan enam tersangka yang diduga terkait mafia sepak bola di Liga 2 Sepakbola Indonesia pada Rabu (27/9/2023) kemarin. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Polri telah menetapkan enam tersangka yang diduga terkait mafia sepak bola di Liga 2 Sepakbola Indonesia pada Rabu (27/9/2023) kemarin. Keenam tersangka tersebut diduga melakukan pengaturan pertandingan (match fixing) sepak bola Liga 2 Indonesia.

Kasatgas Anti Mafia Bola Polri Irjen Pol Asep Edi Suheri menjelaskan enam tersangka ini sebagian besar wasit yang diketahui melakukan pengaturan skor dalam Liga 2 tersebut.



"Maka ditetapkan 6 orang tersangja yaitu K selaku LO wasit dan A selaku kurir pengantar uang," ujar Asep kepada wartawan, Kamis (28/9/2023).

Selain itu, Asep menjelaskan tersangka lainnya, yaitu M selaku wasit tengah, E selaku asisten wasit 1, R selaku asisten wasit dua dan A selaku wasit cadangan.

"Satgas Anti Mafia Bola Polri telah melakukan pemeriksaan terhadap 15 orang saksi yang terdiri dari para pihak club, para wasit yabg terlibat pada pertandingan, pengawas pertandingan, pihak hotel, pegawai hotel, dan terlibat penyelenggara pertandingan dan Komdis PSSI," terang Asep.

Asep yang juga menjabat sebagai Wakabareskrim itu menjelaskan penangkapan enam tersangka ini berkat peran Satgas Anti Mafia Bola yang dibentuk Kapolri Jenderal pol Listyo Sigit Prabowo bekerja sama dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Asep mengatakan operasi pemberantasan mafia sepak bola ini didukung oleh laporan Sportradar Intelegence and Investigation dari FIFA yang disampaikan ke PSSI kemudian diteruskan ke Polri.

"Dengan didukung oleh laporan informasi dari Sportradar dan kuasa dari FIFA, alhasil koordinasi kerja sama dengan PSSI dan dari laporan tersebut perlu kami sampaikan bahwa diketahui terdapat wasit yang terindikasi terlibat dalam prktik matchfixing pada pertandingn Liga 2 antara club X melawan club Y pada November 2018," paparnya.

Asep melanjutkan pihaknya berterima kasih dengan Satgas Anti Mafia Bola yang telah membantu kepolisian dalam melaksanakan instruksi Presiden Jokowi demi terciptanya iklim persepakbolaan Indonesia yang lebih baik.

"Berdasarkan atensi Bapak Presiden, dengan tujuan menciptakan iklim persepakbolaan yang bersih di Indonesia, yang terbebas dari praktik pengaturan skor ataupun match fixing yang dilakukan oleh mafia bola baik pemain ataupun wasit," tandasnya.

Sebelumnya, Satgas Anti Mafia Bola Polri menetapkan enam orang tersangka kasus dugaan pengaturan pertandingan (match fixing) sepak bola liga 2 Indonesia.

Menurut laporan dari Satgas Anti Mafia Bola, klub sepakbola yang sampai saat ini masih aktif bermain di Liga 2 itu mengucurkan dana yang besar untuk menyuap wasit dan perangkat pertandingan lainnya. Tak tanggung-tanggung, dana Rp1 Miliar dikeluarkan oleh klub tersebut untuk memenangkan timnya.

"Menurut keterangan pihak klub, mereka sudah mengeluarkan uang kurang lebih sekira Rp1 miliar untuk melobi para wasit di sebuah pertandingan," kata Kasatgas.

Sekadar informasi, Ketua Umum PSSI Erick Thohir membentuk Satgas Anti Mafia Bola guna bekerja secara independen dalam memberantas pengaturan skor dalam dunia persepakbolaan Indonesia. Satgas Anti Mafia Bola ini beranggotakan Maruarar Sirait, Najwa Shihab, Ardan Adiperdana, dan Akmal Marhali.



"Kami langsung konkret berkomitmen untuk semua tim ini tidak boleh ada yang takut, masuk angin, ditekan atau pilih-pilih. Dasar kerjanya berdasar data dan audit," ujar Maruarar Sirait.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1781 seconds (0.1#10.140)