Dukungan Fiskal Demi Miliaran Dolar

Senin, 25 September 2023 - 07:58 WIB
loading...
A A A
Saat ini sektor hulu migas menghadapi dua tantangan serius, yaitu bagaimana berkontribusi terhadap ketahanan energi sekaligus beradaptasi atas komitmen global mengenai perubahan iklim. Terkait dengan hal ini, pemerintah berkomitmen untuk terus memberikan sejumlah dukungan guna meningkatkan kinerja sektor hulu migas.

Meski investasi global masih lesu akibat pandemi Covid-19, investasi di Indonesia terbukti tetap bertumbuh positif. Hal ini terjadi karena stabilitas politik dan hukum serta adanya kolaborasi yang baik antara pemerintah dan industri. Namun demikian, untuk menarik investor tetap diperlukan perizinan yang mudah dan insentif, misalnya insentif perpajakan.

Dukungan fleksibilitas fiskal dari pemerintah tentunya akan meningkatkan daya tarik investasi hulu migas di Indonesia. Di tahun 2023 ini, sektor hulu migas menargetkan investasi sebesar USD15,5 miliar, naik 28% dari investasi tahun lalu sekaligus lebih tinggi dari dari pertumbuhan investasi hulu migas global yang berada pada kisaran 6,5%. Perbaikan daya tarik investasi perlu terus dilakukan karena, untuk mencapai target produksi 1 juta BOPD minyak dan 12 BSCFD gas di tahun 2030, industri hulu migas memerlukan investasi lebih dari USD20 miliar per tahun.

Untuk menarik investasi, Indonesia harus berkompetisi dengan negara lain. Oleh karena itu, banyak hal yang masih harus dilakukan terutama dalam aspek legal dan kontraktual serta peningkatan eksplorasi guna menemukan cadangan raksasa atau giant discovery.

SKK Migas dan industri hulu migas pada tahun 2020 telah meluncurkan Indonesian Oil and Gas 4.0 (IOG 4.0) yang merupakan rencana strategis untuk mencapai target 2030. Forum ICIUOG merupakan forum tahunan yang melibatkan lintas pemangku kepentingan untuk membahas pencapaian dan penyempurnaan rencana strategis tersebut. Di tahun ke empat perhelatannya, ICIUOG berhasil mendatangkan sekitar 3.000 peserta dari 17 negara.

Sektor migas sejatinya masih memiliki peran yang sangat penting dan strategis di semua negara. Energi selalu menjadi motor penggerak bagi investasi dan industri baru yang pada ujungnya akan menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Beruntung, pemerintah Indonesia berkomitme untuk memperkuat kolaborasi, kerja sama dan inovasi untuk mendukung keberlanjutan investasi di sektor hulu migas Indonesia dalam rangka mencapai target 1 juta BOPD minyak bumi dan 12 BSCFD gas pada tahun 2030. Apresiasi patut diberika karena pemerintah bersikap terbuka terhadap saran dan masukan untuk memastikan kepentingan bersama.

baca juga: Perang Rusia Ukraina Jadi Berkah Buat Industri Migas RI, Investasi Hulu Ditarget Rp 234,18 T

Pertumbuhan investasi memiliki syarat penting yaitu iklim investasi yang menarik untuk investor. Sejak tahun 2020, daya tarik investasi hulu migas di Indonesia telah meningkat didukung oleh dukungan pemerintah melalui sistem fiskal yang lebih fleksibel dan pendukung lainnya yang menurunkan risiko investasi. Namun demikian, beberapa area masih memerlukan perbaikan, yaitu dalam aspek legal dan kontraktual serta penemuan cadangan raksasa (giant discovery).

Agar semakin memiliki nilai tambah, tentunya hilirisasi sektor migas menjadi salah satu target pemerintah untuk mengembangkan industri turunan di dalamnegeri, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan. Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) harua mendahulukanpasokan migas yang dibutuhkan oleh industri dalam negerisebelum memutuskan ekspor.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1089 seconds (0.1#10.140)