Jenderal TNI Peraih Adhi Makayasa Ini Dijuluki Jago Perang di Timor Timur karena Selalu Lolos dari Maut
loading...
A
A
A
JAKARTA - "Siapa ingin mati bersama saya di Timor Timur ?" teriak Agustadi kepada anak buahnya. Ternyata hampir semua tunjuk jari, mulai dari Prada sampai tingkat di atasnya.
Agustadi Sasongko Purnomo merupakan salah satu Perwira Tinggi (Pati) yang cukup disegani di TNI AD. Selain kenyang dengan pengalaman tempur di medan operasi, Agustadi juga pernah menjadi orang nomor satu di TNI AD dengan menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Masuk AKABRI yang kini bernama Akademi Militer (Akmil) pada 1970, putra dari Moestomingah dan Soewarno Hardjokartono berhasil menyelesaikan pendidikannya tepat waktu pada 1974. Bahkan, Agustadi tercatat sebagai lulusan terbaik dan meraih penghargaan Adhi Makayasa. Atas keinginannya sendiri pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur pada 6 Agustus 1962 ini memilih dan ditempatkan di Kostrad sebagai Danton 3/A/305/17.
Kecerdasan dan keberaniannya selama mengikuti pendidikan militer membuatnya terpilih menjadi salah satu prajurit yang diterjunkan ke medan operasi di Timor Timur (Timtim) yang sekarang bernama Timor Leste.
Dikutip dari buku berjudul “328 Para Battalion The Untold Stories of Indonesian Legendary” diceritakan, pagi itu Agustadi yang masih berpangkat Letnan Dua (Letda) tengah mengikuti Ton Yudha Wastu Pramuka Jaya dari Pusaka Ratu sampai Cikampek dengan jarak tempuh kurang lebih 25 Km. Tiba-tiba sebuah mobil Jeep putih yang dikemudikan Lettu CPM mendekati dan memerintah Agustadi untuk ikut bersamanya, "Ikut aku!".
Mendapat perintah tersebut, Agustadi bingung, dalam hati prajurit TNI AD yang dikemudian hari menjabat sebagai Pangdam Jaya ini bertanya-tanya, "Aku salah apa?" Kemudian, Agustadi dibawa naik mobil tersebut ke asrama dan disuruh mengemasi barang-barangnya.
Setelah barang dikemasi dan dimasukkan ke koper merah selanjutnya dititipkan ke Korum Yonif Linud 305. Pada saat itu Agustadi langsung diminta berangkat ke Yonif Linud 328 untuk selanjutnya berangkat menjalankan tugas operasi di Timor Timur dengan hanya membawa perlengkapan seadanya.
Agustadi Sasongko Purnomo merupakan salah satu Perwira Tinggi (Pati) yang cukup disegani di TNI AD. Selain kenyang dengan pengalaman tempur di medan operasi, Agustadi juga pernah menjadi orang nomor satu di TNI AD dengan menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Masuk AKABRI yang kini bernama Akademi Militer (Akmil) pada 1970, putra dari Moestomingah dan Soewarno Hardjokartono berhasil menyelesaikan pendidikannya tepat waktu pada 1974. Bahkan, Agustadi tercatat sebagai lulusan terbaik dan meraih penghargaan Adhi Makayasa. Atas keinginannya sendiri pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur pada 6 Agustus 1962 ini memilih dan ditempatkan di Kostrad sebagai Danton 3/A/305/17.
Kecerdasan dan keberaniannya selama mengikuti pendidikan militer membuatnya terpilih menjadi salah satu prajurit yang diterjunkan ke medan operasi di Timor Timur (Timtim) yang sekarang bernama Timor Leste.
Baca Juga
Dikutip dari buku berjudul “328 Para Battalion The Untold Stories of Indonesian Legendary” diceritakan, pagi itu Agustadi yang masih berpangkat Letnan Dua (Letda) tengah mengikuti Ton Yudha Wastu Pramuka Jaya dari Pusaka Ratu sampai Cikampek dengan jarak tempuh kurang lebih 25 Km. Tiba-tiba sebuah mobil Jeep putih yang dikemudikan Lettu CPM mendekati dan memerintah Agustadi untuk ikut bersamanya, "Ikut aku!".
Mendapat perintah tersebut, Agustadi bingung, dalam hati prajurit TNI AD yang dikemudian hari menjabat sebagai Pangdam Jaya ini bertanya-tanya, "Aku salah apa?" Kemudian, Agustadi dibawa naik mobil tersebut ke asrama dan disuruh mengemasi barang-barangnya.
Setelah barang dikemasi dan dimasukkan ke koper merah selanjutnya dititipkan ke Korum Yonif Linud 305. Pada saat itu Agustadi langsung diminta berangkat ke Yonif Linud 328 untuk selanjutnya berangkat menjalankan tugas operasi di Timor Timur dengan hanya membawa perlengkapan seadanya.