Terhalang Restu Masuk TNI, Panglima dari Bandung Selatan Ini Minta Bantuan Kiai Luluhkan Hati Ibunya

Sabtu, 16 September 2023 - 06:18 WIB
loading...
A A A
Agus lalu mengumpulkan peserta lain yang belum melaksanakan tes wawancara. Ia memberi tahu hal-hal yang ditanyakan saat wawancara. Tentu saja, itu adalah pelanggaran. Seharusnya, ia masuk ke ruangan lain dan tidak bergabung dengan peserta yang belum melaksanakan tes.

"Hai, catar! Tadi kan kamu sudah saya beri tahu, kalau sudah tes, kamu pergi ke ruang tunggu! Jangan beri tahu yang belum!" seru seorang perwira yang tadi mewawancara Agus muda.

"Tidak apa-apa, Dan. Biar mereka lulus," kata Agus muda. Perwira itu pun kesal dan menghardik Agus muda.

"Mana nomor catar kamu?" Tanyanya dengan nada tinggi. Agus muda pun menyerahkan nomor catarnya. Perwira itu pun mencatat nomor itu: 1514.

Ya, rupanya pelanggaran itu sengaja Agus muda lakukan agar dirinya dicoret dari daftar peserta yang lolos seleksi. Setelah itu, Agus muda merasa tenang. Ia merasa yakin bahwa ia akan dipulangkan.

Benar saja, Agus benar-benar dipulangkan saat pengumuman keesokan harinya. Saat pulang ke Bandung dari Magelang, ada perasaan lega dalam hatinya.

Dengan begitu, ia dapat bertemu dengan Ibu yang ia rindukan selama berada di Magelang. Tidak seperti peserta seleksi lainnya yang kecewa karena tak lolos seleksi, Agus muda pulang dengan perasaan senang.

Sesampainya di rumah, Agus muda pun mengetuk pintu. Kakaknya membukanya dari dalam yang langsung mengarahkan Agus ke kamar sang ibu. Akhirnya, Agus bisa kembali melihat ibu. Namun, ternyata ibu sakit sebulan lamanya, sejak kepergian Agus ke Magelang.

"Ibu tidak mau makan, Jang (panggilan kepada Agus)," ucap sang Kakak kepada Agus.

"Sudah dibawa ke dokter di Rumah Sakit Imanuel. Katanya bukan sakit karena penyakit, tapi sakit karena pikiran. Ibu tidur terus, Jang," kata sang kakak lainnya.
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1159 seconds (0.1#10.140)