Atasi Milenial Sulit Cari Rumah, Partai Perindo: Pemerintah Siapkan Program KPR Subsidi
loading...
A
A
A
Oleh sebab itu, kata Basuki, diperlukan insentif khusus untuk anak muda agar lebih mudah untuk membeli rumah. Sehingga pada akhirnya upaya tersebut juga menyapu upaya untuk penurunan angka backlog perumahan yang saat ini angkanya masih 12,7 juta.
"Anak-anak sekarang itu tidak akan bisa beli rumah. Saya tidak akan bisa beli rumah walaupun sudah kerja, apalagi karena tidak kerja. Jadi harus ada subsidi," ujar Menteri Basuki usai acara Munas REI di Jakarta, Rabu (9/8/2023).
Basuki menjelaskan, saat ini skema insentif yang diberikan untuk kepemilikan rumah baru mencakup untuk rumah dengan range harga Rp200 jutaan. Namun ke depan range tersebut bisa ditambah untuk mengakomodir juga masyarakat berpenghasilan nanggung.
"Oh iya itu mungkin (sampai Rp300 juta). Itu tadi yang bebas PPN. Sekarang Rp200 jutaan. Nah kan itu makin dengan pertumbuhan ekonomi ini masih bisa (ditambah). Nanti saya akan berbicara dengan Menteri keuangan," sambungnya.
Lebih lanjut, saat ini tantangan untuk mengatasi backlog dan memenuhi agar generasi milenial punya rumah ini adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia. Apabila pertumbuhan ekonomi positif, maka akan lebih mudah generasi muda untuk memiliki hunian.
"Tapi kalau tadi mendengar Pak Presiden itu pasti dari kemampuan beli masyarakat itu tergantung pada pertumbuhan ekonomi. Kalau kita pertumbuhan ekonomi bagus pasti mereka butuh. Nah di situ nanti ditunjang oleh subsidi," pungkasnya.
Lihat Juga: Jadi Waketum 5 Perindo, Angkie Yudistia Bakal Gunakan Pengalamannya untuk Kemenangan Partai
"Anak-anak sekarang itu tidak akan bisa beli rumah. Saya tidak akan bisa beli rumah walaupun sudah kerja, apalagi karena tidak kerja. Jadi harus ada subsidi," ujar Menteri Basuki usai acara Munas REI di Jakarta, Rabu (9/8/2023).
Basuki menjelaskan, saat ini skema insentif yang diberikan untuk kepemilikan rumah baru mencakup untuk rumah dengan range harga Rp200 jutaan. Namun ke depan range tersebut bisa ditambah untuk mengakomodir juga masyarakat berpenghasilan nanggung.
"Oh iya itu mungkin (sampai Rp300 juta). Itu tadi yang bebas PPN. Sekarang Rp200 jutaan. Nah kan itu makin dengan pertumbuhan ekonomi ini masih bisa (ditambah). Nanti saya akan berbicara dengan Menteri keuangan," sambungnya.
Lebih lanjut, saat ini tantangan untuk mengatasi backlog dan memenuhi agar generasi milenial punya rumah ini adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia. Apabila pertumbuhan ekonomi positif, maka akan lebih mudah generasi muda untuk memiliki hunian.
"Tapi kalau tadi mendengar Pak Presiden itu pasti dari kemampuan beli masyarakat itu tergantung pada pertumbuhan ekonomi. Kalau kita pertumbuhan ekonomi bagus pasti mereka butuh. Nah di situ nanti ditunjang oleh subsidi," pungkasnya.
Lihat Juga: Jadi Waketum 5 Perindo, Angkie Yudistia Bakal Gunakan Pengalamannya untuk Kemenangan Partai
(maf)