Lagu Ndarboy untuk Ganjar Jadi Penutup Acara Perpisahan Gubernur Jateng
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penampilan musisi asal Bantul, Ndarboy Genk atau Helarius Daru Indrajaya jadi penutup acara bertajuk "Terima Kasih Jawa Tengah" di halaman kantor Gubernur Jawa Tengah (Jateng). Acara itu digelar sebagai perpisahan kepada Ganjar Pranowo yang purnatugas sebagai Gubernur Jateng pada hari ini.
Ndarboy Genk menciptakan lagu berjudul ‘Suara’ yang merupakan akronim dari ‘Suara Untuk Rakyat’. Lagu tersebut khusus diciptakan untuk Ganjar Pranowo.
Pantauan MNC Portal Indonesia, sekitar pukul 21.13 WIB, dari atas panggung Ndarboy menyampaikan akan membawakan lagu untuk Ganjar. Dia juga mengajak ribuan warga yang hadir untuk bernyanyi bersama.
"Kita bawakan perdana di Jawa Tengah, Suara," kata Daru di atas panggung, Selasa (5/9/2023).
Dirinya juga mengajak hadirin untuk mengangkat tangan dan menggerakkan ke kanan dan kiri. Ribuan penonton menuruti permintaan Ndarboy. Tak sedikit penonton juga berjoget ketika lagu itu dibawakan.
Sebelumnya, lagu yang sarat tentang pesan wong cilik kepada pemimpinnya itu kemudian ditampilkan langsung oleh Daru ke hadapan bakal calon presiden (bacapres) 2024 Ganjar Pranowo di Restoran Hotel Ambarukmo, Kota Yogyakarta, DIY, Selasa, 22 Agustus 2023 sore.
“Karena memang lagu ini menurut saya kok Pak Ganjar banget. Saya juga pernah di Jawa Tengah, menuntut ilmu di UNNES, Universitas Negeri Semarang,” kata Daru.
Adapun salah satu penggalan lirik lagu Suara adalah ‘Kamu wong cilik, kadang rawane ngritik. Nanging atine ojo digawe kecele. Pamit sewu bapak ibu yang terhormat, kulo titip mandat mikir no rakyat’.
Artinya dalam terjemahan Jawa-Indonesia adalah ‘Kamu adalah orang kecil, terkadang rentan terhadap kritik. Tapi jangan biarkan hatimu tertipu. Bapak dan ibu yang terhormat, saya mempercayakan kepada Anda amanat untuk memikirkan rakyat’.
“Biasanya kan kalau mandat itu orang atasan ke bawahan, bagaimana seorang pemimpin bisa tidak menerima mandat dari masyarakat yang seharusnya memikirkan. Begitulah Pak Ganjar memikirkan rakyat,” kata Daru.
Di resto Hotel Ambarukmo, Daru berbincang banyak dengan Ganjar sambil ngopi dan nyemil bareng. Bersama seniman lain yang merupakan kawan-kawan Daru, Ganjar kerap terlihat tertawa dan sesekali menepuk pundak mereka.
Daru pun bersyukur bisa bertemu sosok idola yang menjadi inspirasi terciptanya lagu ‘Suara’ ini. Pasalnya, Daru berupaya bertemu di sela kesibukkan Ganjar selama berkegiatan di Yogyakarta.
“Puji syukur Bapak Ganjar Pranowo, Mas Ganjar mau di sela-sela kegiatannya di Jogja. Dari jam 9 pagi saya di sini, saya pengen menyuarakan lagu ini,” kata Daru.
“Respek Pak Ganjar, saya tidak tahu capek atau enggak, tapi masih kau sempat duduk bersama teman-teman seniman ini. Ngopi bareng dan ngobrolnya tidak singkat, mengalir. Kayak ini bapakku, masku,” sambungnya.
Ndarboy Genk menciptakan lagu berjudul ‘Suara’ yang merupakan akronim dari ‘Suara Untuk Rakyat’. Lagu tersebut khusus diciptakan untuk Ganjar Pranowo.
Pantauan MNC Portal Indonesia, sekitar pukul 21.13 WIB, dari atas panggung Ndarboy menyampaikan akan membawakan lagu untuk Ganjar. Dia juga mengajak ribuan warga yang hadir untuk bernyanyi bersama.
"Kita bawakan perdana di Jawa Tengah, Suara," kata Daru di atas panggung, Selasa (5/9/2023).
Dirinya juga mengajak hadirin untuk mengangkat tangan dan menggerakkan ke kanan dan kiri. Ribuan penonton menuruti permintaan Ndarboy. Tak sedikit penonton juga berjoget ketika lagu itu dibawakan.
Sebelumnya, lagu yang sarat tentang pesan wong cilik kepada pemimpinnya itu kemudian ditampilkan langsung oleh Daru ke hadapan bakal calon presiden (bacapres) 2024 Ganjar Pranowo di Restoran Hotel Ambarukmo, Kota Yogyakarta, DIY, Selasa, 22 Agustus 2023 sore.
“Karena memang lagu ini menurut saya kok Pak Ganjar banget. Saya juga pernah di Jawa Tengah, menuntut ilmu di UNNES, Universitas Negeri Semarang,” kata Daru.
Adapun salah satu penggalan lirik lagu Suara adalah ‘Kamu wong cilik, kadang rawane ngritik. Nanging atine ojo digawe kecele. Pamit sewu bapak ibu yang terhormat, kulo titip mandat mikir no rakyat’.
Artinya dalam terjemahan Jawa-Indonesia adalah ‘Kamu adalah orang kecil, terkadang rentan terhadap kritik. Tapi jangan biarkan hatimu tertipu. Bapak dan ibu yang terhormat, saya mempercayakan kepada Anda amanat untuk memikirkan rakyat’.
“Biasanya kan kalau mandat itu orang atasan ke bawahan, bagaimana seorang pemimpin bisa tidak menerima mandat dari masyarakat yang seharusnya memikirkan. Begitulah Pak Ganjar memikirkan rakyat,” kata Daru.
Di resto Hotel Ambarukmo, Daru berbincang banyak dengan Ganjar sambil ngopi dan nyemil bareng. Bersama seniman lain yang merupakan kawan-kawan Daru, Ganjar kerap terlihat tertawa dan sesekali menepuk pundak mereka.
Daru pun bersyukur bisa bertemu sosok idola yang menjadi inspirasi terciptanya lagu ‘Suara’ ini. Pasalnya, Daru berupaya bertemu di sela kesibukkan Ganjar selama berkegiatan di Yogyakarta.
“Puji syukur Bapak Ganjar Pranowo, Mas Ganjar mau di sela-sela kegiatannya di Jogja. Dari jam 9 pagi saya di sini, saya pengen menyuarakan lagu ini,” kata Daru.
“Respek Pak Ganjar, saya tidak tahu capek atau enggak, tapi masih kau sempat duduk bersama teman-teman seniman ini. Ngopi bareng dan ngobrolnya tidak singkat, mengalir. Kayak ini bapakku, masku,” sambungnya.
(rca)