4 Fakta Elektabilitas Ganjar Pranowo dalam Survei Litbang Kompas, Selalu Unggul
loading...
A
A
A
JAKARTA - Elektabilitas Ganjar Pranowo dalam survei Litbang Kompas ramai diperbincangkan. Pasalnya, Ganjar memiliki nilai tertinggi dibandingkan dengan dua Bacapres lainnya, yakni Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Survei Litbang Kompas merupakan sebuah survei yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas. Tujuan dari survei ini untuk mengukur berbagai aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya di Indonesia, termasuk elektabilitas calon presiden dan wakil presiden.
Survei Litbang Kompas memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error plus-minus 2,83 persen. Sehingga hasil survei dari elektabilitas masing-masing tokoh politik dapat dipercaya keakuratannya.
Berikut ini empat fakta elektabilitas Ganjar Pranowo dalam survei Litbang Kompas.
Pada simulasi terbuka survei Litbang Kompas, elektabilitas Ganjar Pranowo sudah unggul tipis dibanding dengan tokoh politik lainnya. Elektabilitas Ganjar Pranowo sebesar 24,9 persen, sedikit lebih tinggi dari Prabowo Subianto yang sebesar 24,6 persen.
Sementara Anies Baswedan berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 12,7 persen. Namun perlu diketahui jika simulasi terbuka belum mencerminkan pilihan akhir pemilih, karena masih ada kemungkinan adanya calon lain yang muncul.
Dalam simulasi tiga nama survei Litbang Kompas, Ganjar Pranowo unggul kembali dengan elektabilitas 34,1 persen, sementara Prabowo Subianto mendapat 31,3 persen dan Anies Baswedan mendapat 19,2 persen.
Ini menunjukkan bahwa Ganjar Pranowo memiliki basis dukungan yang kuat dan mampu menarik pemilih dari berbagai latar belakang. Namun, simulasi tiga nama juga belum mencerminkan pilihan akhir pemilih, karena masih ada kemungkinan adanya calon lain yang muncul atau adanya perubahan koalisi partai politik.
Ganjar Pranowo unggul di kalangan pemilih laki-laki, perempuan, dan pemilih Jawa. Dalam simulasi terbuka, elektabilitas Ganjar Pranowo di wilayah Pulau Jawa sebesar 29 persen, sedangkan Prabowo Subianto sebesar 21 persen dan Anies Baswedan sebesar 10 persen.
Ketika simulasi tiga nama pun elektabilitas Ganjar Pranowo di wilayah Pulau Jawa naik menjadi 39,6 persen, sementara Prabowo Subianto turun menjadi 28,8 persen dan Anies Baswedan turun menjadi 16,7 persen.
Diketahui Ganjar Pranowo unggul di wilayah Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Prabowo Subianto unggul di wilayah Banten dan Jawa Barat. Anies Baswedan unggul di wilayah DKI Jakarta saja.
Elektabilitas Ganjar Pranowo pada Agustus 2023 mendekati elektabilitas pada Januari 2023 yang mencapai 25,3 persen. Saat itu, Ganjar Pranowo unggul 0,8 persen dari Prabowo Subianto yang berada di angka 24,5 persen.
Sementara itu, elektabilitas Prabowo Subianto terlihat stagnan karena hanya naik 0,1 persen dari Mei 2023 ke Agustus 2023. Elektabilitas Anies Baswedan juga mengalami penurunan dari 14,4 persen pada Mei 2023 menjadi 12,7 persen pada Agustus 2023.
Lihat Juga: Menteri Rosan Harap Investasi ke Indonesia Meningkat usai Donald Trump Menangi Pilpres AS 2024
Survei Litbang Kompas merupakan sebuah survei yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas. Tujuan dari survei ini untuk mengukur berbagai aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya di Indonesia, termasuk elektabilitas calon presiden dan wakil presiden.
Survei Litbang Kompas memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error plus-minus 2,83 persen. Sehingga hasil survei dari elektabilitas masing-masing tokoh politik dapat dipercaya keakuratannya.
Berikut ini empat fakta elektabilitas Ganjar Pranowo dalam survei Litbang Kompas.
Fakta Elektabilitas Ganjar Pranowo dalam Survei Litbang Kompas
1. Ganjar sudah unggul dalam simulasi terbuka
Pada simulasi terbuka survei Litbang Kompas, elektabilitas Ganjar Pranowo sudah unggul tipis dibanding dengan tokoh politik lainnya. Elektabilitas Ganjar Pranowo sebesar 24,9 persen, sedikit lebih tinggi dari Prabowo Subianto yang sebesar 24,6 persen.
Sementara Anies Baswedan berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 12,7 persen. Namun perlu diketahui jika simulasi terbuka belum mencerminkan pilihan akhir pemilih, karena masih ada kemungkinan adanya calon lain yang muncul.
2. Dalam simulasi tiga nama Ganjar Pranowo kembali unggul
Dalam simulasi tiga nama survei Litbang Kompas, Ganjar Pranowo unggul kembali dengan elektabilitas 34,1 persen, sementara Prabowo Subianto mendapat 31,3 persen dan Anies Baswedan mendapat 19,2 persen.
Ini menunjukkan bahwa Ganjar Pranowo memiliki basis dukungan yang kuat dan mampu menarik pemilih dari berbagai latar belakang. Namun, simulasi tiga nama juga belum mencerminkan pilihan akhir pemilih, karena masih ada kemungkinan adanya calon lain yang muncul atau adanya perubahan koalisi partai politik.
3. Ganjar unggul di kalangan pemilih Jawa
Ganjar Pranowo unggul di kalangan pemilih laki-laki, perempuan, dan pemilih Jawa. Dalam simulasi terbuka, elektabilitas Ganjar Pranowo di wilayah Pulau Jawa sebesar 29 persen, sedangkan Prabowo Subianto sebesar 21 persen dan Anies Baswedan sebesar 10 persen.
Ketika simulasi tiga nama pun elektabilitas Ganjar Pranowo di wilayah Pulau Jawa naik menjadi 39,6 persen, sementara Prabowo Subianto turun menjadi 28,8 persen dan Anies Baswedan turun menjadi 16,7 persen.
Diketahui Ganjar Pranowo unggul di wilayah Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Prabowo Subianto unggul di wilayah Banten dan Jawa Barat. Anies Baswedan unggul di wilayah DKI Jakarta saja.
4. Elektabilitas Ganjar Pranowo terus mengalami kenaikan
Elektabilitas Ganjar Pranowo pada Agustus 2023 mendekati elektabilitas pada Januari 2023 yang mencapai 25,3 persen. Saat itu, Ganjar Pranowo unggul 0,8 persen dari Prabowo Subianto yang berada di angka 24,5 persen.
Sementara itu, elektabilitas Prabowo Subianto terlihat stagnan karena hanya naik 0,1 persen dari Mei 2023 ke Agustus 2023. Elektabilitas Anies Baswedan juga mengalami penurunan dari 14,4 persen pada Mei 2023 menjadi 12,7 persen pada Agustus 2023.
Lihat Juga: Menteri Rosan Harap Investasi ke Indonesia Meningkat usai Donald Trump Menangi Pilpres AS 2024
(okt)