Sukacita Pendiri Bank Plastik dan Pengepul Kumpulkan 50 Juta Kg Plastik di Indonesia
loading...
A
A
A
Menciptakan Dunia Tanpa Sampah
Menurut penelitian, Indonesia menempati urutan kelima di antara penghasil polusi plastik di lautan dunia, dengan menghasilkan 7,8 juta ton sampah plastik setiap tahunnya, di mana 4,9 juta ton di antaranya tidak dikelola dengan baik.
Sementara itu, terdapat 3,7 juta pemulung yang hidup di bawah garis kemiskinan. Melalui Impact Program Plastic Bank, perusahaan dapat berkontribusi dan bertindak sebagai katalis untuk menciptakan perubahan positif baik secara lingkungan, sosial dan ekonomi.
baca juga: Mendegradasi Sampah Plastik Cukup 2-5 Tahun, Begini Caranya
Program ini turut mendukung tercapainya tujuan Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) sekaligus membantu mengurangi kemiskinan di kalangan komunitas pengumpul plastik di Indonesia.
Plastic Bank sendiri memiliki visi untuk menciptakan dunia tanpa sampah, memberdayakan gerakan Social Recycling yang mencegah polusi plastik di laut dan membantu mengurangi kemiskinan.
Komunitas pengumpul plastik mengumpulkan dan menggunakan plastik daur ulang sebagai mata uang untuk mendapatkan penghasilan dan berbagai manfaat sosial lainnya, seperti bahan makanan, asuransi BPJS kesehatan, asuransi BPJS Ketenagakerjaan, konektivitas digital, dan layanan keuangan.
Transaksi plastik dicatat di platform Plastic Bank yang berbasis blockchain sehingga menciptakan sistem pengumpulan plastik yang terlacak dari hulu ke hilir, mendistribusikan insentif finansial bagi anggota komunitas, dan memverifikasi pelaporan bagi mitra bisnis.
Material plastik yang terkumpul didaur ulang menjadi bahan baku untuk digunakan kembali dalam produk dan kemasan, sehingga memberikan kehidupan baru bagi plastik lama. Saat ini, Plastic Bank sudah beroperasi di Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Latin. Lebih 91,4 juta kilogram plastik yang dikumpulkan dan dicegah dari pencemaran di laut secara global.
Tentang David Katz
Menurut penelitian, Indonesia menempati urutan kelima di antara penghasil polusi plastik di lautan dunia, dengan menghasilkan 7,8 juta ton sampah plastik setiap tahunnya, di mana 4,9 juta ton di antaranya tidak dikelola dengan baik.
Sementara itu, terdapat 3,7 juta pemulung yang hidup di bawah garis kemiskinan. Melalui Impact Program Plastic Bank, perusahaan dapat berkontribusi dan bertindak sebagai katalis untuk menciptakan perubahan positif baik secara lingkungan, sosial dan ekonomi.
baca juga: Mendegradasi Sampah Plastik Cukup 2-5 Tahun, Begini Caranya
Program ini turut mendukung tercapainya tujuan Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) sekaligus membantu mengurangi kemiskinan di kalangan komunitas pengumpul plastik di Indonesia.
Plastic Bank sendiri memiliki visi untuk menciptakan dunia tanpa sampah, memberdayakan gerakan Social Recycling yang mencegah polusi plastik di laut dan membantu mengurangi kemiskinan.
Komunitas pengumpul plastik mengumpulkan dan menggunakan plastik daur ulang sebagai mata uang untuk mendapatkan penghasilan dan berbagai manfaat sosial lainnya, seperti bahan makanan, asuransi BPJS kesehatan, asuransi BPJS Ketenagakerjaan, konektivitas digital, dan layanan keuangan.
Transaksi plastik dicatat di platform Plastic Bank yang berbasis blockchain sehingga menciptakan sistem pengumpulan plastik yang terlacak dari hulu ke hilir, mendistribusikan insentif finansial bagi anggota komunitas, dan memverifikasi pelaporan bagi mitra bisnis.
Material plastik yang terkumpul didaur ulang menjadi bahan baku untuk digunakan kembali dalam produk dan kemasan, sehingga memberikan kehidupan baru bagi plastik lama. Saat ini, Plastic Bank sudah beroperasi di Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Latin. Lebih 91,4 juta kilogram plastik yang dikumpulkan dan dicegah dari pencemaran di laut secara global.
Tentang David Katz