2.500 Rumah Tangga di Banten akan Terima Bantuan Listrik Gratis Selama 2023
loading...
A
A
A
Di zaman modern seperti saat ini, listrik telah menjadi kebutuhan dasar kita semua. Untuk itu ketersediaan listrik yang cukup, andal, ramah lingkungan, serta dengan harga yang terjangkau menjadi perhatian pemerintah, khususnya di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Selain itu, dalam upaya untuk meningkatkan akses listrik ke seluruh wilayah Indonesia sebagai wujud energi berkeadilan dan pencapaian target Rasio Elektrifikasi (RE) 100%, pemerintah terus melakukan pembangunan jaringan listrik yang menjangkau seluruh daerah.
Namun meskipun daerahnya sudah terdapat jaringan listrik PT PLN (Persero), masih terdapat rumah tangga tidak mampu belum berlistrik yang tidak dapat melakukan penyambungan listrik kepada PLN karena ada biaya yang harus dikeluarkan untuk menjadi pelanggan PT PLN (Persero) antara lain biaya untuk pemasangan instalasi listrik, biaya Sertifikasi Laik Operasi dan biaya penyambungan (BP) PT PLN (Persero).
Menyadari itu, Kementerian ESDM bersama dengan DPR RI menginisiasi Program Bantuan Pasang Baru Listrik atau disingkat BPBL untuk memberikan bantuan penyambungan listrik kepada rumah tangga tidak mampu yang belum berlistrik.
Pada tahun 2023, Kementerian ESDM dengan dukungan dan persetujuan DPR RI kembali melaksanakan program BPBL melalui APBN Kementerian ESDM Tahun Anggaran 2023 untuk memberikan BPBL sekitar 125.000 Rumah Tangga tidak mampu di seluruh Indonesia yang tersebar pada 32 Provinsi.
Provinsi Banten di Tahun 2023 ini akan mendapatkan peningkatan alokasi penerima manfaat BPBL yakni sebanyak 2.500 rumah tangga dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak 2.240 rumah tangga.
Dimulai pada tahun 2022 lalu, Direktorat Jenderal (Ditjen) Ketenagalistrikan telah merealisasikan sebanyak 80.183 rumah tangga mendapatkan bantuan pemasangan listrik dari target sebesar 80.000 rumah tangga di seluruh Indonesia.
Sepanjang tahun tersebut, diantaranya diberikan kepada 2.284 rumah tangga di Provinsi Banten. Angka tersebut melebihi target awal yang dicanangkan yaitu sebesar 2.240 rumah tangga.
Khusus wilayah Kota Tangerang, terdapat 398 rumah tangga yang berhak menerima BPBL di tahun 2022. Sambungan setrum tersebut disalurkan di enam kecamatan. “Mungkin penerima manfaat di Tangerang ini sebelumnya menyalur listrik dari tetangga,” ungkap Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Ida Nuryatin Finahari dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (18/08/2023).
Muhammad Teddy Syah adalah salah satu penerima BPBL 2022 di Kota Tangerang. Kini, rumah warga Kecamatan Pinang tersebut tak lagi bergantung pada sambungan listrik dari luar. “Iya, terima kasih Bapak, Ibu pemerintah, saya sudah ada listrik,” ungkap Teddy.
Sementara itu, Anggota DPR Komisi VII, Zulfikar Hamonangan, mengatakan pihaknya mendorong pemerintah agar membuat regulasi yang memperhatikan kebutuhan masyarakat. “Dengan program ini, (warga) merasa terbantu. Khususnya, masyarakat yang pedagang kecil dan kaki lima, terbantu dengan pemasangan baru listrik di setiap rumah-rumah,” tuturnya.
BPBL di Kabupaten Tangerang
Ucapan syukur berulang kali diucapkan Janti (73). Ibu rumah tangga yang tinggal di Desa Patrasana, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Banten, itu akhirnya memiliki instalasi listrik sendiri setelah menerima program BPBL tahun 2022. Sebelumnya, selama berpuluh tahun aliran listrik di rumah Janti masih tergantung dari suplai listrik milik tetangganya.
“Dulu listriknya nyambung dari sono (tetangga), enggak enak, enggak bebas. Kalau listrik dia matiin, (listrik) kita juga ikut mati,” kata Janti seperti dikutip dari tertulis, dikutipJumat (18/08/2023).
Penerima BPBL tahun 2022 lainnya, Masni (67) turut mengucapkan rasa syukurnya karena telah memiliki instalasi listrik sendiri.
“Sekarang bisa nyalain listrik sendiri, enggak jauh lagi (menyalur listrik). Sama enak kalau malam, jadi terang,” ucapnya.
Diharapkan dengan BPBL ini akan bermanfaat masyarakat dapat menikmati listrik untuk kebutuhan sehari-hari, penerangan, komunikasi, televisi, pendidikan dan untuk kegiatan ekonomi mikro sehingga menjadi pemicu peningkatan ekonomi masyarakat.
Selain itu, dalam upaya untuk meningkatkan akses listrik ke seluruh wilayah Indonesia sebagai wujud energi berkeadilan dan pencapaian target Rasio Elektrifikasi (RE) 100%, pemerintah terus melakukan pembangunan jaringan listrik yang menjangkau seluruh daerah.
Namun meskipun daerahnya sudah terdapat jaringan listrik PT PLN (Persero), masih terdapat rumah tangga tidak mampu belum berlistrik yang tidak dapat melakukan penyambungan listrik kepada PLN karena ada biaya yang harus dikeluarkan untuk menjadi pelanggan PT PLN (Persero) antara lain biaya untuk pemasangan instalasi listrik, biaya Sertifikasi Laik Operasi dan biaya penyambungan (BP) PT PLN (Persero).
Menyadari itu, Kementerian ESDM bersama dengan DPR RI menginisiasi Program Bantuan Pasang Baru Listrik atau disingkat BPBL untuk memberikan bantuan penyambungan listrik kepada rumah tangga tidak mampu yang belum berlistrik.
Pada tahun 2023, Kementerian ESDM dengan dukungan dan persetujuan DPR RI kembali melaksanakan program BPBL melalui APBN Kementerian ESDM Tahun Anggaran 2023 untuk memberikan BPBL sekitar 125.000 Rumah Tangga tidak mampu di seluruh Indonesia yang tersebar pada 32 Provinsi.
Provinsi Banten di Tahun 2023 ini akan mendapatkan peningkatan alokasi penerima manfaat BPBL yakni sebanyak 2.500 rumah tangga dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak 2.240 rumah tangga.
Dimulai pada tahun 2022 lalu, Direktorat Jenderal (Ditjen) Ketenagalistrikan telah merealisasikan sebanyak 80.183 rumah tangga mendapatkan bantuan pemasangan listrik dari target sebesar 80.000 rumah tangga di seluruh Indonesia.
Sepanjang tahun tersebut, diantaranya diberikan kepada 2.284 rumah tangga di Provinsi Banten. Angka tersebut melebihi target awal yang dicanangkan yaitu sebesar 2.240 rumah tangga.
Khusus wilayah Kota Tangerang, terdapat 398 rumah tangga yang berhak menerima BPBL di tahun 2022. Sambungan setrum tersebut disalurkan di enam kecamatan. “Mungkin penerima manfaat di Tangerang ini sebelumnya menyalur listrik dari tetangga,” ungkap Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Ida Nuryatin Finahari dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (18/08/2023).
Muhammad Teddy Syah adalah salah satu penerima BPBL 2022 di Kota Tangerang. Kini, rumah warga Kecamatan Pinang tersebut tak lagi bergantung pada sambungan listrik dari luar. “Iya, terima kasih Bapak, Ibu pemerintah, saya sudah ada listrik,” ungkap Teddy.
Sementara itu, Anggota DPR Komisi VII, Zulfikar Hamonangan, mengatakan pihaknya mendorong pemerintah agar membuat regulasi yang memperhatikan kebutuhan masyarakat. “Dengan program ini, (warga) merasa terbantu. Khususnya, masyarakat yang pedagang kecil dan kaki lima, terbantu dengan pemasangan baru listrik di setiap rumah-rumah,” tuturnya.
BPBL di Kabupaten Tangerang
Ucapan syukur berulang kali diucapkan Janti (73). Ibu rumah tangga yang tinggal di Desa Patrasana, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Banten, itu akhirnya memiliki instalasi listrik sendiri setelah menerima program BPBL tahun 2022. Sebelumnya, selama berpuluh tahun aliran listrik di rumah Janti masih tergantung dari suplai listrik milik tetangganya.
“Dulu listriknya nyambung dari sono (tetangga), enggak enak, enggak bebas. Kalau listrik dia matiin, (listrik) kita juga ikut mati,” kata Janti seperti dikutip dari tertulis, dikutipJumat (18/08/2023).
Penerima BPBL tahun 2022 lainnya, Masni (67) turut mengucapkan rasa syukurnya karena telah memiliki instalasi listrik sendiri.
“Sekarang bisa nyalain listrik sendiri, enggak jauh lagi (menyalur listrik). Sama enak kalau malam, jadi terang,” ucapnya.
Diharapkan dengan BPBL ini akan bermanfaat masyarakat dapat menikmati listrik untuk kebutuhan sehari-hari, penerangan, komunikasi, televisi, pendidikan dan untuk kegiatan ekonomi mikro sehingga menjadi pemicu peningkatan ekonomi masyarakat.
(atk)