Akhir Debat yang Dinanti Rakyat

Jum'at, 10 Februari 2017 - 07:55 WIB
Akhir Debat yang Dinanti Rakyat
Akhir Debat yang Dinanti Rakyat
A A A
PELAKSANAAN pilkada serentak di 101 daerah, tinggal menghitung hari. Pilkada yang akan dilaksanakan di 7 provinsi, 76 kabupaten, dan 18 kota ini siap dilangsungkan lima hari dari sekarang atau Rabu (15/2/2017) pekan depan.

Dari seluruh daerah yang akan melangsungkan pilkada, hampir semua mata menatap ke Pilkada Ibu Kota. DKI Jakarta sebagai salah satu provinsi dari tujuh provinsi yang menggelar pilkada, berhasil merebut hati dan perhatian masyarakat seluruh Indonesia.

Seperti diketahui, enam provinsi lain yang akan melaksanakan pilkada adalah Aceh, Bangka Belitung, Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat. Dalam pelaksanaannya nanti, tidak tertutup kemungkinan media nasional mulai televisi, radio, online, cetak, hingga media sosial akan semarak dengan lembaga survei yang menyajikan perhitungan suara Pilkada DKI Jakarta.

Sementara daerah yang lain yang ikut melangsungkan pemilihan kepala daerah, hanya menjadi tambalan berita semata. Mengapa demikian?

Sejak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo naik takhta menjadi presiden, tampuk kepemimpinan Ibu Kota digenggam oleh wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sejak saat itu, kursi panas gubernur DKI terus bergulir hingga saat ini.

Sejak saat itu pula, persepsi baru menuju pintu Istana serasa lebih mudah diraih melalui jalur kursi gubernur DKI. Masalah yang kompleks serta sulitnya mengelola keberagaman di Ibu Kota menjadi tantangan tersendiri dibandingkan daerah lain. Jakarta menjadi role model bagi kota-kota lainnya. Beragam etnis, suku, dan golongan ada di Jakarta, dan semua siap berjudi mengadu nasib.

Inilah yang menjadikan calon pemimpin DKI Jakarta harus bertarung ide, visi, misi, dan solusi dalam memecahkan berbagai problem yang tidak biasa. Calon gubernur DKI Jakarta harus bisa memberikan keyakinan dan menjawab keraguan masyarakat yang akan dilayaninya.

Kesempatan untuk mengungkapkan langkah-langkah keberhasilan suatu kota diberikan langsung oleh panitia pemilu yaitu Komisi Pemilihan Umum Daerah dalam acara Debat Pilkada. Tiga kali debat dianggap sudah dapat menjawab berbagai persoalan dan menjadi gambaran masyarakat untuk memilih pemimpinnya.

Debat juga akan menjadi cermin para calon pemimpin apakah dirinya benar-benar memiliki jiwa kepemimpinan dan siap memimpin, atau hanya menjadi ”wayang” semata, yang semua tindak lakunya dijalankan oleh dalang atau tokoh pengusungnya.

Dua kali debat Pilkada DKI Jakarta telah dilangsungkan, dan hari ini menjadi hari terakhir atau debat ketiga. Becermin dari debat Pilpres 2004, 2009, 2014 dan debat Pilkada DKI Jakarta 2012, kualitas dan kuantitas calon pemimpin menyampaikan pendapatnya cukup memengaruhi suara secara signifikan.

Bukan itu saja, debat yang dilangsungkan oleh KPU selama ini menjadikan calon pemimpin dapat lebih mudah dimengerti oleh seluruh rakyat Indonesia yang melek televisi daripada budaya literasi. Gesture pemimpin yang dilihatnya langsung dalam siaran televisi membuat masyarakat yang memiliki hak suara yakin akan pilihannya, tanpa keraguan.

Mereka telah melihat secara langsung siapa calon pemimpin yang bijaksana, berwawasan, menenangkan, dan mumpuni. Kepura-puraan menjadi seorang yang bijak dalam pertunjukan debat, tidak bisa dilakukan secara singkat tanpa bekal dan tempaan waktu.

Kedewasaan pemimpin dalam menguasai emosi juga akan terlihat jelas, karena debat akan menunjukkan seorang pemimpin bisa menahan emosi atau terbawa emosi. Mental pemimpin yang bisa menahan emosi dan tidak menyerang lawan dengan sindiran, ejekan, dan sarkasme, akan memberi nilai tambah tersendiri.

Namun, hal ini sulit dihindari bagi mereka yang tidak memiliki mental baik dan hanya bermodalkan ambisi untuk meraih kursi. Pentas lakon para calon dalam debat hari ini akan menjadi kunci terakhir bagi masyarakat yang akan memilih gubernur DKI.

Kandidat yang akan tampil malam ini juga akan menjadi pertunjukan pamungkas bukan hanya bagi warga Ibu Kota, melainkan juga seluruh rakyat Indonesia. Mereka selama beberapa minggu ke depan akan menjadi sorotan media dan menjadi tokoh utama dalam 101 pilkada.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3567 seconds (0.1#10.140)